Chapter 4 - Awal Perpecahan

253 43 51
                                    

Guys, mood ku menurun akhir2 ini, kasih aku semangat ya, biar aku lebih semangat nulisnya. Caranya? Vote dan komen yang banyak...

 Caranya? Vote dan komen yang banyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Happy reading^^



Menjalani hidup sebagai single parents sudah menjadi hal biasa bagi Jin Seyeon. Dalam umurnya yang tergolong masih muda ini, ia telah memiliki satu anak laki-laki. Hidup berdua dengan putra kesayangannya tanpa adanya penyangga sudah cukup baginya.

Ia lebih memilih menjalani hidup seperti ini daripada hidup bersama si brengsek yang telah menghancurkan hidupnya.

Dia Park Jungsoo, lelaki brengsek yang menghamilinya lalu meninggalkannya. Seperti peribahasa habis manis sepah dibuang. Begitulah Seyeon diperlakukan, seperti sampah yang tidak ada harganya.

"Hyukjae, sedang apa?" Seyeon menghampiri Hyukjae yang sedang duduk manis di meja belajarnya. Sedang mencoret-coret kertas dengan pola-pola tertentu.

"Sedang membuat koreografi, Ma" jawab Hyukjae seadanya. Bahkan ia tidak menoleh ke arah Seyeon, masih fokus pada kertas-kertas didepannya.

Hyukjae itu seorang penari. Diantara teman-teman tarinya yang lain, ia termasuk unggul. Dia juga sering membuatkan koreografi untuk kelasnya.

"Sudah malam, sayang... Ayo tidur dulu, membuat koreografinya dilanjut besok saja" Seyeon mengelus sayang surai blonde Hyukjae, putra manja kesayangannya. Selagi masih bisa, pikirnya menerawang.

"Sebentar lagi, Ma" Hyukjae masih meneruskan pekerjaannya. Membuat beberapa baris pola lagi. Setelah itu ia merapikan alat tulisnya dan menyimpan hasil pekerjaannya –menyelipkan kertas itu dibawah tumpukan buku.

Hyukjae bergegas menuju kasur dimana ada Seyeon yang duduk disana –menunggu Hyukjae selesai dengan tugasnya.

Hyukjae menarik selimut awannya sebatas dada. Seyeon juga ikut berbaring di samping Hyukjae dan mulai menepuk-nepuk pelan pantat Hyukjae. Tak lupa ia juga mengecup pipi dan kening sang anak tercintanya.

THE DEMON || Thursday Night's TragedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang