PART 1

25 5 0
                                    

Leah?" Panggil dehan pada putrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leah?" Panggil dehan pada putrinya.

"Iya pa ada apa?" Jawab Leah dengan senyum khasnya.

"Bagaimana dengan penawaran papa kemarin, apa kamu menyetujuinya?" Dehan kembali bertanya pada putrinya tentang penawarannya yang ingin menjadikan leah seorang model.

"Sudah bekali-kali Leah menolak untuk menjadi model pa," jawab leah dengan mengerucutkan bibirnya.

Suasana menjadi hening, Dehan menatap wajah Anya istrinya dengan tatapan yang penuh arti. Sementara Leah yang hanya menunggu tatapan penuh arti kedua orang tuanya itu dengan memainkan kuku jarinya. Akhirnya Anya yang sedari tadi diam kini membuka suara.

"Kamu benar ingin menolak tawaran papa untuk menjadi model?" Tanya Anya kembali pada putrinya.

"Iya ma, Leah sudah katakan Leah sangat tidak tertarik untuk menjadi model," ucap Leah menghela napasnya lelah.

Baiklah sayang, sepertinya papa mu akan memberi tawaran keduanya," ujar Anya sambil menatap kearah suaminya.

Dehan menegakkan duduknya dan menatap serius pada Leah, "jadi tawaran kedua papa kamu harus menikah dengan laki-laki yang sudah papa pilihkan," tandas dehan tanpa berbasa-basi.

Leah membelalakkan kedua bola matanya kaget, "apa papa tidak salah? Menjodohkan aku hanya karena tidak mau menjadi model?!" Ucap Leah dengan nada tidak percaya.

Dehan menggidikkan bahu nya tidak acuh, "hanya itu pilihan yang dapat kamu pilih." Ujar dehan pada putrinya.

"Terserah papa sajalah," jawab Leah sama tidak acuh nya.

"Ya sudah papa akan menikahkan mu, bulan depan!" Tegas Dehan.

Baru saja akan membantah perkataan ayahnya tangan Leah segera ditarik oleh ibunya untuk masuk kedalam kamar. Anya menutup pintu kamar dengan rapat lalu menduduki putrinya di pinggir ranjang. kemudian berkata, "sudahlah Leah terima saja penawaran papamu itu, lagian kami mau yang terbaik buat kamu sayang," ucap Anya sambil mengurai rambut putrinya.

"Tapi ma, aku tidak tau siapa pria yang akan mama dan papa jodohkan untukku," rengek Leah pada ibunya.

Anya kembali menghela napas. "Leah percayalah bila pilihan papa dan mama yang terbaik untukmu nak," jelas Anya. Leah hanya tersenyum lalu mengangguk patuh pada ibunya, akhirnya ibu dan anak itu berpelukan.

Anya meminta Leah untuk beristirahat lalu dia keluar kamar dan kembali menemui suaminya. Anya kembali duduk disebelah dehan, "Hmm.. apa kamu yakin untuk menikahi putri kita secepat ini?" Tanya Anya dengan ragu.

Dehan yang sedari tadi menonton TV kini beralih menatap wajah istrinya, "kenapa sekarang kamu terlihat ragu, bukankah kamu yang merencanakan semua ini dari dulu?" Ujar Dehan.

"Aku hanya meragukan karena sebelumnya mereka belum pernah kenal." Anya masih meragu.

"Itu cuma kecemasanmu saja."

"Semoga saja itu hanya kecemasanku."

***

Disisi lain pikiran leah masih melayang dengan perjodohanya.

Ia tidak bisa beristirahat dan Kini leah duduk di balkon kamarnya menatap keindahan langit malam, pikiran wanita itu melayang memikirkan bagaimana calon suaminya nanti. Berbagai macam kemungkinan begitu membuat Leah gelisah memikirkan nya.

"Apa pria itu akan menerima aku sebagai istrinya?" Lirih leah dalam hati.

Ia termenung memikirkan bagaimana kehidupan dirinya  setelah menikah nanti dan itu cukup membuat kepala nya menjadi sedikit pusing karena terus memikirkan masa depan yang sudah ditentukan kedua orang tuanya.

Mendadak Leah membayangkan bagaimana calon suaminya nanti, "apa dia jelek? Atau... malah tampan seperti yang tak pernah terbayangkan," ucap leah dalam hati.

Terlalu larut memikirkan nasib dan bagaimana tampang suaminya akhirnya Leah pun tertidur begitu saja. Sejenak ia bisa tenang dan melupakan perjodohan mendadak yang akan mengubah sebagian besar hidupnya.

Ternyata bukan hanya Leah yang merasa khawatir dengan pernikahan itu, tetapi juga Anya. Sebagai seorang ibu jelas saja Anya sangat mengharapkan kebahagiaan dalam pernikahan putri nya namun karena keyakinan yang di berikan Dehan akhirnya ia pun berusaha untuk mempercayai perjodohan itu.

Jangan jadi dark readers ya tinggalkan vote dan komen untuk karya ini.

PenyesalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang