PART 7

29 6 2
                                    

Sebelum Aksa pergi meninggalkan rumah terdengar suara Leah yang memanggil namanya. Wanita itu terlihat berlari menuruni anak tangga menghampiri Aksa yang sudah berada di ujung pintu.

Aksa menarik nafas malas saat ia kembali berhadapan dengan Leah. Namun tidak dengan Leah yang masih saja tetap tersenyum dihadapan Aksa meski ia melihat jelas ekspresi datar yang di tunjukkan oleh suaminya.

"Mas aku lupa mengatakan sesuatu," ucap Leah terengah.

"Katakan sekarang," pintah Aksa.

"Malam ini papa mengundang kita untuk menghadiri acara penghargaan untuk salah satu modelnya.." ucapan Leah terpotong oleh jawaban Aksa.

"Aku tidak bisa ikut jadi kamu akan pergi sendiri."

"Tapi mas papa sudah mengundang kita," paksa Leah.

"Katakan saja pada mereka aku sangat sibuk saat ini." Aksa tidak ingin berlama-lama dan segera pergi meninggalkan Leah.

Senyuman Leah memudar ketika Aksa membanting keras pintu dihadapan nya. Leah tidak mengerti apa yang sedang terjadi di antara dirinya dan Aksa hingga pria itu bersikap sangat dingin padanya.

Akhirnya Leah memutuskan untuk tidak memikirkan sikap Aksa dan segera bersiap pergi ke sebuah butik. Mungkin Leah akan membeli pakaian yang sesuai untuk menghadiri acara malam nanti.

Tanpa memakan waktu lama Leah sudah tiba di salah satu butik ternama di kota nya. Disana Leah disambut ramah oleh para karyawan karena Leah memang cukup sering membeli pakaian di butik itu.

"Mbak Leah datang pagi sekali," ucap salah satu karyawan sembari mempersilahkan Leah masuk.

"Aku merasa bosan dirumah jadi aku rasa lebih baik kalau aku mencari gaun untuk sebuah acara nanti malam." Leah tersenyum ramah.

Diiringi bersama seorang karyawan Leah melihat-lihat beberapa gaun. Hingga pilihan nya tertuju pada satu gaun hitam yang terlihat simpel namun mewah. Namun saat akan meraih gaun itu ternyata ada seorang wanita yang juga menginginkan gaun yang sama.

"Maaf tapi saya lebih dulu mendapatkan nya," ucap Leah ketika wanita itu juga ingin meraih gaun hitam itu.

"Kamu baru mendapatkan nya belum memakainya jadi aku juga punya hak untuk mendapatkan nya."

"Baiklah gaun itu untukmu," ucap Leah karena tidak ingin berdebat.

Baru saja Leah akan meninggalkan wanita itu secara tidak sengaja Leah melihat sebuah kartu undangan yang terjatuh di lantai. Leah mengambilnya dan tidak sengaja melihat jika ternyata itu adalah kartu undangan VIP untuk acara papa Leah.

"Liora haberham," Leah membaca nama yang tertera pada kartu undangan.

"Itu milikku!" Ucap wanita yang ternyata adalah Liora. Wanita yang telah merebut gaun pilihan leah.

Leah segera mengembalikkan kartu undangan itu kepada Liora. Leah merasa tidak enak karena sudah lancang menyentuh barang milik orang lain, terlebih lagi saat melihat wajah ketus Liora.

"Maafkan saya, saya tidak bermaksud mengambilnya. Kartu itu terjatuh dilantai tadi."

Liora hanya diam tanpa berniat mengatakan apapun kepada Leah. Ia berbalik dan berniat untuk meninggalkan Leah. Namun langkahnya terhenti ketika Leah memperkenalkan dirinya.

"Aku Azaleah Leonard," ucap Leah.

Liora yang sempat terkejut kini tersenyum penuh arti saat ia menyadari dengan siapa dirinya sedang berhadapan. Liora berbalik dan ke hadapan Leah, mengamatinya dari ujung kaki hingga ujung rambut.

"Kamu Leah, putri tuan leonard?" Liora memperjelas ucapan Leah.

"Iya aku Leah. Apakah kamu salah satu model yang bekerja di agensi papa?" Tanya Leah.

"Tentu saja, bahkan aku adalah yang terbaik didalam Agensi tuan Leonard. Mungkin kamu juga belum tau jika undangan nanti malam adalah penghargaan untukku." Liora sangat menyombongkan dirinya.

"Sepertinya menyengangkan menjadi wanita cantik dan pintar seperti kamu ya," Leah berucap kagum.

"Tentu saja Leah, aku bahkan bisa mendapatkan segalanya dengan mudah."

Leah tersenyum menanggapi ucapan Liora. Ia merasa jika wanita seperti Liora tentu akan mudah mendapatkan apapun yang dia mau dengan kecantikan yang wanita itu miliki. Leah sempat merasa menyesal karena pernah menolak untuk meniti karir menjadi model.

"Oh ya, mungkin kita bisa membicarakan banyak hal nanti malam. Kamu pasti akan datang bersama suami mu kan?"

"Aku rasa mungkin aku akan datang sendiri," Jawab Leah tampak tidak bersemangat.

"Kenapa begitu bukankah kalian baru saja menikah akan sangat menyenangkan menghabiskan waktu bersama pasanganmu." Liora tersenyum seakan mengejek Leah.

"Dia sangat sibuk jadi tidak bisa menemaniku nanti malam, lagi pula kami akan menghabiskan banyak waktu bersama dirumah." Leah berusaha menutupi kesedihan nya walaupun Liora tetap melihat jelas kesedihan itu.

"Aku juga mempunyai seorang kekasih yang sangat sibuk bekerja tapi untung saja dia tidak pernah mengabaikan ku dan menjadikan aku prioritas pertama nya," Ungkap Liora.

"Semua wanita akan beruntung jika bisa memiliki pria nya dalam sebuah pernikahan dan aku sudah merasakan itu sekarang," ucap Leah menutup pembicaraan. Setelah itu ia pamit meninggalkan Liora disana.

"Apa dia berniat menghinaku dengan kata pernikahan!" Liora berucap kesal.

Jangan jadi dark readers ya..
Tinggalkan vote dan komen untuk karya ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PenyesalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang