chapter 3:penyesalan kaa-san

2.7K 180 17
                                    

Sebelumnya : ... "Temui aku disini lagi besok tengah malam jika kau tertarik untuk bergabung dan mencapai kedamaian. Bawalah barangmu karena kita akan langsung pergi jika kau setuju." Kata Si Topeng Oranye sambil menghilang dalam sebuah pusaran."

"Akatsuki ya? Sepertinya aku akan bergabung dan mungkin setelah tes kelulusan genin bersama kelompok aku akan langsung mengundurkan diri. Atau menjadi Nuke-nin? Hmm, tidak buruk juga." Gumam Naruto sambil bangun dari acara duduknya untuk segera pulang dan mempersiapkan diri.

Waktu telah menjelang sore Di Konoha. Semburat jingga di langit- langit menunjukan sudah waktunya untuk kembali kerumah masing- masing. Anak- anak yang tadinya bermain di taman satu persatu dijemput oleh orangtuanya. Seperti yang dilakukan oleh seorang anak berambut pirang ini. Ia telah kembali dari latihannya untuk menguasai beberapa teknik baru.

Saat sampai di rumahnya, Naruto segera masuk tanpa mengucapkan salam karena ia pikir tidak akan ada juga yang menjawabnya. Namun ternyata perkiraannya salah. "Kau sudah pulang Naruto? Kenapa tidak mengucapkan salam." Tanya seorang Wanita cantik bersurai merah pada Naruto. "Apa perlu?" balas Naruto dingin sambil pergi menuju kamarnya diatas. "Ada apa dengan anak itu?" tanya Kushina pada dirinya sendiri.

Sesampainya dikamar, Naruto segera merebahkan dirinya dan memejamkan matanya. Berusaha untuk mengistirahatkan badannya yang lelah karena berlatih seharian ini. Namun baru saja akan menuju alam mimpi, tidur Naruto harus terganggu dikala seseorang mengetuk pintunya. "Naruto, kau mau makan malam apa nak? Kaa-san akan menyiapkannya." Tanya seseorang dari luar pintu yang tidak lain adalah Kushina ibunya.

Naruutopun mendengus mendengar hal "manis" yang dilakukan ibunya. "Tidak aku sudah kenyang. Aku mau tidur." Ucap Naruto padat singkat jelas dan dingin. Kushina tersentak ketika anak sulungnya itu berkata demikian. "Ba-baiklah. Kaa-san ada di bawah kalau kau membutuhkan sesuatu." Jawab Kushina agak bergetar. Entah apa dengannya tapi mendengar Naruto menjawabnya membuat perasaannya menjadi... takut. "Huh, menggangu saja." Gumam Naruto sambil melanjutkan tidurnya.

Setelah lewat 3 jam, Minatopun pulang kerumah setelah selesai dengan pekerjaannya sebagai Hokage. "Tadaima." Ucap Minato memberi salam setelah sampai didalam. "Okaeri/Okaeri Tou-san." Jawab Menma dan Kushina bersamaan. "Dimana Naruto? Kita harus merayakan keberhasilannya dan Menma menjalani tes kelulusan genin." Kata Minato.

"Kenapa kita harus merayakannya bersama Naruto?" tanya Menma agak iri. "Karena akhirnya ia memiliki Chakra dan tidak akan membuat keluarga kita malu lagi." Jawab Minato bersemangat. Namun sayang, sepertinya ucapan tersebut terdengar sampai ke kamar Naruto.
"Cih, jadi mereka hanya menyayangiku jika punya Chakra? Tapi maaf saja aku tidak akan tertarik dengan segala perayaanmu itu Mi~na~to-sama." Gumam Naruto sambil menekankan kata Minato. Ternyata sejak 5 menit yang lalu Naruto telah bangun dari tidurnya. Ia sekarang sedang membaca tentang beberapa pengetahuan mengenai Konoha di mejanya.

Namun, Naruto berpikir acara membacanya akan sedikit terganggu ketika ia mendengar langkah kaki dari tangga. Dan perkiraannya memang benar. Dari luar kamarnya, Kushina mengetuk pintu Naruto dengan perlahan dan berkata kepadanya. "Naruto, apa kau sudah bangun, nak? Turunlah dan kita a.." "Tidak perlu. Aku sedang tidak ingin turun. Dan jangan coba memaksaku karena itu tidak akan berhasil." Potong Naruto dengan nada yang tidak berubah sebelum Kushina menyelesaikan kalimatnya. "Kenapa nak? Kau seperti sedang menghindari Kaa-san?" tanya Kushina. Namun hanya keheningan yang ia dapat. "Kau didalam, Naruto?" tanya Kushina lagi. Ia yang tidak mendapat jawabanpun akhirnya berusaha membuka pintu untuk memastikan Naruto baik- baik saja.

Namun, ia terkejut ketika tidak melihat Naruto di kamarnya. Ia hanya melihat bahwa kamar yang Naruto tempati sangat kotor dan berdebu, bertolak belakang dengan kamar Menma yang bersih. Jendela kamar Naruto juga terbuka, yang artinya ia baru saja melewatinya untuk keluar rumah.

The Tale Of New Ninja (fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang