[een]

722 52 0
                                    

°°°~~~°°°~~~°°°


Terlahir di keluarga yang sangat terkenal di kalangan pembisnis ilegal membuat Seo Changbin di latih untuk tidak berbicara banyak dan di larang bersosialisasi.

Ayah dan ibunya adalah sepasang ketua mafia yang selalu sibuk dengan produksi barang barang ilegal.

Saat changbin berumur 25 tahunpun ia masih di atur oleh orang tuanya tentang segala hal termasuk tentang teman dan asmaranya.

"Tuan muda ingin kemana ?"
Tanya seorang bodyguard yang berdiri di depan pintu utama.

Changbin melirik tangan bodyguard yang menghalangi jalannya lalu menatap wajah nya, memberikan tatapan tajam.

"Menyingkir."
Ucap changbin penuh penekanan namun tidak membuat posisi sang bodyguard berubah.

"Kau tidak mendengar ku?"

Tangan changbin sudah terkepal , akan melayangkan sebuah pukulan tetapi sebuah suara membatalkan niatnya.

"Hei ada apa ini ? Kemana anak tampan mom akan pergi heum?"

Changbin berdecak sebal dan mengumpat dalam hatinya.

"Jangan bersandiwara lagi. Biarkan aku pergi"

Ibu changbin berjalan mendekati anak nya lalu memegang sebelah bahu changbin.

"Kemana?"
Tanya ibunya dengan tatapan serius. Terlihat dingin.

"Ck! Mom, chaewon sedang sakit. Aku harus ke rumah nya. Orang tuanya sedang tidak ada di rumah"
Ujar changbin sambil berdoa agar ibunya mengizinkan.

"Kenapa kau peduli padanya? Kau ini apa? Pembantunya? Babysister nya?"
Ujar ibunya dengan nada tidak suka.

"Mom!! Dia itu sahabat ku! Aku harus membantunya."

"Ka_____

"Soojung? Changbin? Ada apa? Kenapa sudah berdebat pagi pagi? Lebih baik pergi ke meja makan." intruksi sang ayah yang datang dengan pakaian formal yang rapi.

"Anak mu ingin pergi menemui sahabatnya. Sekarang tolong kau beri dia pengertian."
Ujar soojung sebelum pergi menuju meja makan.

Ayahnya berjalan mendekati changbin dengan tegap dan penuh kharisma. Mereka berdua seperti cermin, Mereka benar persis dari aura tapi mungkin tidak dengan ... Tinggi badan?

"Jika kau tidak mengijinkan , jangan bicara apapun." ujar changbin memandang tajam ayahnya.

"Oh tentu saja! "
Ucap ayahnya dengan senyum penuh makna.

Changbin menyerngit.

"Apa?"

Johnny langsung memerintahkan para bodyguard lewat tatapannya. Ia menyuruh mereka untuk membawa atau mengurung changbin kembali di kamar.

"Ya! Lepaskan aku brengsek!!."

Changbin meronta ronta agar bisa lepas namun tenaga bodyguard lebih kuat dan mereka lebih banyak.

Changbin di bawa ke kamar nya yang ada di lantai atas.
Karna mungkin changbin sangat ringan atau apa , para bodyguard tersebut mengangkat badan changbin saat menaiki tangga.

"Jangan perlakukan aku seperti ini sialan!! Lepaskan aku"
Teriak changbin menggema keseluruh sisi rumah mewah nya.

Johnny yang melihat kelakuan anak nya dari bawah hanya bisa menggeleng.

"Kau benar benar belum dewasa binnie." lirih ayahnya.

Jika di rumah kediaman johnny begitu berisik karna teriakan changbin, berbeda lagi dengan sebuah ruangan temaram yang di kelilingi aura yang menegangkan.

Suara rintihan dan teriakan seseorang yang disiksa sangat terdengar jelas.

"Jadi bagaimana tuan Kang ? Masih ingin keluar dari organisasi ini? Hmm?"
Ujar seseorang lelaki dengan wajah tegas namun terkesan cantik masuk kedalam ruangan tersebut.

"Owh hyunie kau menyiksanya dengan sangat baik." tambahnya menepuk bahu pria tampan nan tinggi yang sedari tadi berada di ruangan ini bersama beberapa orang lainnya.

"Tentu, baby."

Pria cantik itu mendekati tuan kang yang terkulai lemah di sebuah kursi. Suara langkah sepatu membuat tuan kang semakin takut.

"Kau masih bersikukuh untuk keluar dari organisasi ini? Tak apa... Ya, tak apa. karna aku ketua yang baik maka aku akan mengantarkan mu keluar menuju gerbang."

Pria cantik itu mengangkat dagu tuan kang menggunakan sebuah pisau lipat yang sangat tajam.
Tentu saja , harga nya bahkan mencapai 1M hanya untuk sebuah pisau kecil.

"Tapi... bukan gerbang di depan sana melainkan gerbang neraka." bisiknya di telinga tuan kang.

"Sudahlah fell berhenti main main, langsung saja!"
Sahut salah satu teman nya berdiri di samping felix.

"Kau tidak sabar ya jisungie?? Tunggu sedikit , kita harus mempertontonkan penyiksaan kita terhadap keluarga kecilnya."

Ucapan felix membuat tuan kang mengangkat kepalanya dengan panik.

Dengan suara parau ia memohon mohon kepada felix.

"Tolong boss jangan lakukan itu! Istri ku tidak ada sangkutannya dengan hal ini. Biarkan ia hidup, ia tengah mengandung"

Suara lemah dan serak tersebut tak bisa membuat hati felix luluh. Hantinya sudah sangat keras dan tertutup rasa marah dan kebencian karna sesuatu.

Felix menjentikan jarinya.

"Nah itu lebih baik. Karna dia sedang mengandung , jadi lebih mudah membunuhnya kan? Tidak perlu dua kali."

Felix menatap ke arah jendela yang menampakan keadaan di luar yang begitu cerah dan ramai.

"Membuat seseorang memohon , ketakutan , dan sengsara adalah hal yang bisa menenangkan jiwaku." ujar felix dengan sebuah seringai penuh makna, walau begitu matanya berkaca kaca mencoba menahan sesuatu.

"Sebelum ada obat atau seseorang yang bisa menghentikan dirinya, dia tidak akan berhenti." bisik han jisung kepada salah satu anggota mereka yang baru.






























TBC.
Jangan harap ada seo changbin yang dingin dan datar di books pertama ku ini yawh haha... Aku mau menistakan dia sedikit di books ini.
Gak sih, aku cuma mau memunculkan sesuatu yang baru aja hehe, jarang jarang ada karakter Changbin yang bodoh tapi gemesin gitu kan. 

gelovige [ChangLix] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang