[elf]

190 27 1
                                    


°°°~~~°°°~~~°°°







"LEE FELX!"

Mendengar teriakan Hyunjin, taeyong langsung bergegas menghampiri dan berdiri di belakang hyunjin.

Hyunjin berdiri kaku di depan pintu ruang rawat injun sedangkan taeyong tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam sana karna terhalang hyunjin.

Ah ya ngomong ngomong kondisi injun mulai stabil walau belum sadarkan diri.

"Lee!"
Panggil hyunjin pada taeyong yang berdiri di belakangnya.

"Apa?apa?"
Ujar taeyong heboh lalu memaksa masuk.

Matanya membola.

"KOSONGGGG!!??"

"KEMANA FELIX!?"
Ujar Taeyong dengan lebay nya. Ia memegangi kepalanya sambil berjalan panik.

Sedangkan di balik lemari hitam yang biasa di jadikan tempat meletakan pakaian pakaian pasien, tersembunyi dua manusia yang sedang melakukan hal yang iya iya.

Tempatnya cukup luas di belakang lemari dan juga aman karna sedikit jauh jaraknya dari ranjang pasien.

"Akhhh sialan. Berani sekali dia menyebutku hanya dengan nama saja"
Ujar felix berbisik di telinga changbin.

Badannya bertumpu pada changbin sepenuhnya.

"Ssst sayang jangan berisik. Fokus puaskan aku"
Bisik changbin dengan suara beratnya yang membuat felix semakin bergairah dan berfikiran liar.

"Kenapa kita harus sembunyi?"
Tanya changnin bersama dengan kedua tangannya yang semakin cepat menggerakan pinggul felix.

"Changbbhhinnh ahnggggg ahh shhh"

Felix mengalihkan desahannya dengan menggigit bahu changbin.
Memberikan tanda yang sangat membekas di bahu itu.

"Jawab aku, sayang. Siapa mereka hmm? Kenapa kita harus bersembunyi seperti pencuri."

Changbin tau jika felix akan klimaks. Oleh karna itu changbin menutup lubang penis felix yang sudah memerah dan bengkak.

"Awh ah , lepaskan ssshhhh ah"

Mata felix berair karna changbin yang menutupi lubang nya.

Changbin deangan angkuh menatap felix penuh kuasa.

"Kau ingin keluar?? Hmm?"

Ekspresi changbin sungguh membuat felix berfikiran liar.
Dengan sekuat tenaga yang tersisa felix mendorong kepala changbin menuju dadanya yang di hiasi tato setangkai mawar hitam yang mengelilingi seekor kalajengking.

Terlihat cocok di kulit felix, terlihat sexy menurut changbin.

Dengan kuat changbin menghisap dada kanan felix sekuat mungkin sehingga felix benar benar tidak kuat. Ia butus pelepasan.

"Siapa hyunjin, lixie."
Ujar changbin sambil fokus pada pekerjaan nya.

Felix tidak menjawab, lebih tepatnya tidak ingin menjawab.
Lagipula darimana changbin tau tentang orang orang dan misi felix.

"Yang datang itu hwang hyunjin kan? Benar bukan?."

Nafas felix benar benar tidak teratur. Di otak nya hanya ada satu tujuan sekarang, bagaimana ia mendapatkan klimaks nya.

"Bin ah"
Panggil felix dengan nada memohon.

"Dady. Not changbin!"

"Ayo meminta padaku seperti seorang jalang, aku sangat ini membuat mu kotor dengan diriku."

gelovige [ChangLix] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang