PROLOG

59 14 10
                                    

Violenka Azalea melangkahkan kaki pelan melewati lorong gelap. Tak ada secercah cahaya pun yang dapat menembus tempat asing ini. Pasalnya, ini bukan dunia manusia! Hawa dingin yang menyelimuti lorong, perlahan menusuk tulang Vio. Digosokkannya kedua tangan sesekali untuk menghangatkan sekujur badan yang mulai memucat.

"Krakkk!"

Degub jantung Violenka hampir saja meledak. Memburu cepat tak beraturan. Ia menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Ah ternyata cuma ranting tua, bikin kaget saja! batinnya dongkol lalu menendang ranting itu untuk meluapkan emosi.

Tanpa ia sangka ada yang menjambak rambutnya keras kebelakang. Ia refleks memekik kesakitan. Kini sosok itu tepat dibelakangnya, masih dengan cengkeraman kuat. Sosok itu menyalak ganas menatap Violenka dari jarak dekat.

Penampakan sosok itu berhasil membuat Violenka menggigil keringat dingin. Mulut Violenka terkunci. Sekujur tubuhnya mati rasa. Sosok wanita dengan wajah mengerikan memiliki satu mata. Setengah wajah terbakar. Memiliki mulut namun tampaknya terkoyak penuh darah dan nanah. Mulai membisikkan sesuatu di telinga Violenka, "Bolehkah kau berikan satu matamu untukku?" Sosok itu tersenyum tipis yang bagi Violenka itu bukanlah senyum tapi seringai mengerikan. "Maukah kau menyanyikan lagu cinta untukku?" lanjutnya kini dengan tatapan hampa.

Violenka memejamkan mata. Ia tak tahu apalagi yang harus diperbuat sekarang. Bau anyir darah yang menohok hidungnya sedari tadi mengaduk-aduk perut kecilnya. Ia benar-benar ingin muntah. Jauh dalam lubuk hati Violenka berharap Virzha akan datang dan menolongnya.
Membebaskannya dari mimpi buruk mengerikan ini. Namun nampaknya mustahil. Mata Vio mulai basah. Selaut air hangat tumpah ruah.

"Hei!"

Suara seorang laki-laki menggelegar menyita perhatian. Tiba-tiba sosok wanita itu menjerit dan menangis kencang hingga memekakkan telinga. Menghilang tunggang langgang melepaskan Violenka.

Siapa laki-laki itu? Ia bukan Virzha!

Misteri Lantai LaboratoriumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang