01'

18 3 0
                                    

Suara motor dan mobil sudah mulai terdengar di komplek Ollea Residence artinya sudah banyak yang mulai menjalankan akitivitas di hari Senin ini. Kamar bertema abu - abu tersebut yang awalnya berhawa dingin menjadi lembab karena AC nya sudah dimatikan oleh Sabrina-Kakak dari Alin. Kamar Alin dan Sabrina tidak barengan, tetapi dipisahkan oleh satu pintu yang dapat mereka lewati ketika pintu utama kamar mereka tertutup, ya, itu adalah keinginan Alin sejak kecil.

"De, kamu ga sekolah?" Kata Sabrina sembari melipat selimut yang ada diatas kasurnya.

Aleena alias Alin mempunyai dua saudara kandung yang pertama Viola Sabyna yang kini sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Negeri di Kota Malang. Dan yang kedua Sabrina Tyana Aurora yang kini sedang menempuh pendidikan di Universitas Swasta di Jakarta, kenapa Sabrina tidak memilih Univ Negeri? Karena Sabrina tidak mau jauh dari Mama (Yashinta) dan Papa nya (Gusnaw), Sabrina adalah tipikal gadis manja walaupun dia menyadari dia memiliki adik yang sudah beranjak dewasa.

"Hari ini aku izin ga sekolah dulu Kak, perutku sakit" balasnya dengan merengkuk diatas kasur dan badannya masih ditutupi oleh selimut The Pooh kesayangannya.

"Kan aku udah bilang semalem jangan makan keripik pedes, pasti paginya bakalan sakit perut" sambil meletakkan selimut diujung kasur Alin. "Nanti abis sarapan ke dokter deh abis itu temenin aku ke kampus sebentar ya." lanjutnya sambil memegang rambut Alin.

"Ya Kak." balasnya singkat sembari menutup mata.

•••

Saat itu dirumah Bio yang sangat berbeda dengan Alin, suasana keramaian yang sangat ramai sudah terdengar sejak pukul 7 pagi. Bio tinggal serumah dengan Ibu nya yang bernama Yana dan Adiknya yang bernama Salsya. Salsya kini tengah duduk dibangku SD kelas 3.

"Mas Ebi, aku nanti dianterin ga sama Mas Ebi?" Tanya Salsya dengan nada lugu nya, Salsya sangatlah manja dengan kakaknya yang dipanggil oleh Ibu dan Adiknya Mas Ebi.

"Katanya kamu mau berangkat sendiri Ca?" balas Bio sambil duduk didepan Salsya yang sedang sarapan nasi kuning. "he he ngga kok Mas tetep anterin, jalan apa naik motor nih?" candanya.

"Ih Mas Ebi jangan ngeledek Salsya mulu, nanti aku bilangin Ibu biar ga diizinin kuliah nya jauh lho" kata Salsya mengancam dengan wajah cemberut khasnya.

Bio kini sedang merapikan baju nya karena sekarang hari Senin terakhir ia mengikuti upacara di sekolahnya, sebelum akhirnya ia mengikuti tes untuk kuliah di Jepang.
Sebenarnya Bio sudah diterima tahap 1 dan harus melanjutkan tes tahap 2.

Sesampainya disekolah Salsya, Bio pun menurunkan adiknya. Lalu Salsya berjalan ke gerbang sekolahnya sembari menyapa Pak Ino satpamnya. "Pagi bapak" Sapa nya dengan ceria.
"Pagi neng Aca" balasnya sambil bercanda dengan memberi hormat pada Salsya.

•••

"Bi, gimana pendapat lo sama ni cewek?" Kata Riga sambil menunjukan foto cewek yang ia taksir di univ impiannya. Riga merupakan teman sekelas Bio dan mereka cukup akrab.

"Ah mimpi lo kejauhan Ga, pikirin aja tuh si Ema cewek yang naksir lo" timpalnya sambil merapikan dasi nya yang miring.

"Ah lo mah ga ngedukung temen banget jir" balasnya ketus. Riga langsung meletakkan HPnya disaku celananya dan fokus pada barisan. Walaupun mereka berdua sering ribut tetapi patuh pada aturan jika sedang mau berupacara.

Upacara pun selesai, Riga dan Bio menuju kantin untuk membeli minum sekaligus menemui Raka dan Abim. Mereka berdua sekelas di 12 IPS 1, sedangkan Riga dan Bio di 12 IPA 3. Mereka berempat sudah berteman sejak duduk dibangku SMP dan kini sengaja melanjutkan di sekolah yang sama.

TEMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang