HOME |06

63 6 8
                                    

Lama tak jumpa ya😁

Happy Reading🐰

____

6. Pagi hari.




"Ditinggalkan seseorang bukan berarti tidak ada hati lain yang akan menampungmu."

_Lyla Senja Ashari_



Senja menatap dirinya lewat pantulan cermin yang berada di dalam kamarnya dengan senyum yang tak luntur dari bibir mungilnya.

"Oke gue bisa, dan harus bisa! Fighting!!" Serunya menyemangati diri sendiri.

Setelah merasa cukup, Senja segera mengambil tasnya dan turun untuk bergabung dengan seluruh keluarga untuk sarapan.

"Pagii semua" Sapanya.

"Pagi anak papah" Balas Eno, papah Senja.

Senja berjalan ke arah Eno dan segera mencium pipi kanan sekaligus kiri. Eno di buat bingung dengan tingkah anak bungsu nya "Tumben".

"Hehe..lagi kangen aja sama papah" Balas Senja berjalan ke bangku samping Fero.

Ketika ia hendak duduk, pergelangan tangannya di cekal oleh mahluk yang berada di sampingnya.

"Papah doang nih yang di cipika-cipiki? Guenya dianggurin gitu?" Goda Fero seraya menaik turunkan alis.

Senja menatap tangannya dan segera menepis tangan besar milik Fero "Situ Siapa?"


Anj!


Mendengar ucapan adiknya membuat harga dirinya tersentil. Pedas banget emang mulut nya.

"Berangkat sendiri lo!"

"Yaudah kan ada papah" Balas Senja dengan menjulurkan lidahnya pada Fero.

"Papah hari ini cuti sayang, ga enak badan" Sahut Eno yang merasa terpanggil di keributan pagi hari ini.

Fero yang mendengar pun langsung terbahak-bahak seraya menunjukkan muka konyolnya ke arah Senja.

"Yiidih kin idi pipih" Ejek Fero tak lupa dengan tawa yang menyebalkan, tentunya bagi Senja.

'Sial! Untung lagi di butuhin, kalo nggak udah gue jambak tu jambul katulistiwa!!!' Batin Senja.

Harapan Senja satu-satunya adalah Fero. Bila ia tak mau mengantarkan nya misi kali ini bakal gagal lagi? Yang benar saja! Semalam Senja sudah memikirkan strategi yang mantull untuk hari ini dan harus gagal?big no!

Demi Alek, Senja nggak terima!

Senja bangkit dari meja yang ia dudukin seraya merapikan roknya yang lecek "Kak Fer... Katanya minta di cium, sini Senja cium"

"Yah sayang...rasa penginnya udah ketelen tadi, gimana dong?"

"Yaudah muntahin lagi biar pengin"

HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang