Kasih kritik saran ya readers
Happy reading
I hope you like it-!------------------------------------------------------
Utara menendang batu dijalan untuk menghilangkan bosannya.
Ini sudah sore, kebiasaan Utara untuk lari ditaman.
Kebetulan cuacanya mendukung.
Utara mendudukkan dirinya di trotoar jalan, sambil mainin batu yang didekatnya, padahal didekatnya ada bangku.
"Ah ga seru"-keluhnya sambil melempar batu kebelakangnya tanpa melihat, dan kebetulan sekali ada Karina dan antek anteknya yang lewat.
"Aduhhh, OMG palanya queen sakit"-ringis karina, padahal batu yang dilempar kecil.
Refleks Utara membalik badannya dan langsung dihadapkan dengan Karina.
Karina lumayan terkenal disekolah karena dia ratu bullying.
Jadi tak heran jika Utara mengenalnya.
"E-eh sorry ka Karin"-pinta Utara, sebenarnya ini agar terlihat sopan saja, jika aslinya tak mungkin ia minta maaf.
Karin menatapnya kesal, "ihhhhh, sakit tau, Lo Ade kelas yang songong itukan"-sarkas Karin
Seterkenal itukah Utara?sampai Karin mengenalnya.
"E-eh?"-utara menggaruk tengkuknya.
"Kenapa Lo? Oh gw ngerti , lo pengen nandingin gw kan?Lo suka kan sama selatan?"-sarkas Karin.
Utara mengernyit, ia tak mengenal selatan.
"Selatan?siapa ka?"-tanya utara, sedangkan Karin mendecih.
"Manurios selatan Dirgantara"-jelas karin.
Utara mengangguk "oh ka manu".
Karin berdecak kesal, bagaimana bisa adek kelas memanggil selatan manu, entah kenapa, Karin benci dengan perempuan bernama Utara ini.
"Eh, Ra-! Sini"-panggilan seseorang yang tak asing ditelinga Karin, membuat tubuhnya kaku.
Utara tersenyum lalu mengangguk.
"Aku tinggal ya ka, permisi"-izin Utara sambil berlalu.
Utara menghampiri selatan, lalu memeluk dari depan yang dibalas kekehan dan usapan lembut dikepalanya.
Mereka duduk dibangku terdekat.
Utara mendongak menatap manik hangat mata selatan, selatan menatapnya dengan senyum cerah, "kenapa hm?"-tanya selatan, saat melihat raut sedih Utara.
Selatan menghela nafas, lalu memeluk Utara. "Sampai keadaan bisa nerima Ra, aku gak mau kamu kenapa²"-ucapnya dengan nada lembut.
"Aku ga bisa gini terusssss,aku capek pura² gak kenal sama kaka"-rengeknya.
Selatan terkekeh kembali, lalu mencium pucuk kepala pacarnya. Dwi Utara Mahesa, pacar dari manurios selatan Dirgantara. Sejak kecil mereka berteman, tapi setelah menginjak smp selatan mengajak Utara berpacaran, tentu saja Utara mau.
"Nanti, besok aku tembak kamu ulang deh"-selatan cekikikan. Ia suka menggoda Utara, karena wajah blushing Utara sangat lucu.
"Ihhh jangan, maluuu"-ucap Utara dengan rengekan manjanya.
Utara menatap pacarnya tajam, "udah berapa kali aku bilang manuuuu, jangan deket² cewekk, ga peka banget sih"-rajuk Utara yang langsung melepaskan pelukannya dan memalingkan muka.
"Mereka yang deketin Ra, aku udah ngehindar"-bela selatan, ia menangkup pipi Utara dan menatap matanya lekat²
"Maaf"-ucapnya.
Utara tetap Utara, orang yang paling susah buat dibujuk.
Utara menepis kasar tangan selatan yang dipipinya, lalu berjalan ninggalin selatan disana.
Selatan menatap Utara dengan gusar, pasalnya, ia sendiri bingung harus dengan cara apa menjauhkan cewek² lain dari hidup dan hubungannya, setiap mereka membahas ini, tidak pernah Utara Semarah ini, apa Utara biasanya hanya memendam? Dan semakin lama semakin penuh?.
Damn it
Selatan ga ngerti pola pikir cewek.
Ia dengan cepat mengejar sang pacar yang sudah dipinggir jalan.
"Aku anter ya?"-ajak selatan, namun tak digubris oleh Utara.
Hello, cewek pasti tau gimana rasanya punya pacar tapi dekat sama banyak cewek.
Bukannya Utara posesif, Utara hanya tidak suka dengan cewek cewek kurang belaian itu.
"Sayang, bareng ya"-bujuk selatan lagi, dan BOM ada kemajuan, Utara meliriknya walau sekilas.
Utara menajamkan penglihatannya, dan benar, itu Dino, motor sport merah punya dino berhenti tepat didepan mereka.
"Loh?ka selat? Kok bisa?"-tanya Dino dengan bingung.
Dino, mantan pacarnya Utara saat masih bocah SD, walaupun masih bocah, mereka ngerti cinta. Cinta monyed.
"Kebetulan aja nunggu taksi, gw nebeng ya"-ucap Utara malas, dan Utara dapat melihat mata selatan udah natapnya tajam.
"Boleh deh, gw juga mau mampir ketemu Tante risa"-ucapan Dino membuat selatan sedikit geram.
"Utara, sama gw"-ucap selatan dengan rahang mengeras, dan Utara tak mempedulikan itu.
Utara menaiki motornya Dino, dan mereka memulai perjalanan.
Aku ga akan Semarah ini manu, kalo ga liat kamu ciuman sama Karin dengan mata aku sendiri, apa makna yang kamu bilang ke aku, buat jaga fisrt kiss masing², itu baru Karin, aku bahkan gak tau kamu suka ciuman sama siapa aja, apa ini alasan kamu gak mau ngakuin aku disekolah? Agar mereka nerima ciuman kamu? Ga seberarti itukah aku-? -batin Utara.
Tbc~
693 work, waaaaa. Untuk capt selanjutnya akan semakin panjangggg.

KAMU SEDANG MEMBACA
SELATAN DAN UTARA
Teen Fictionini bukan ceritanya Dylan dan milea bukan pula ceritanya Dylan dan melody apalagi cerita Iqbal dan Acha bahkan ini bukan cerita nathan dan Salma ini adalah kisahnya sang selatan dan Utara. ya, manurios selatan dirgantara dengan Dwi Utara Mahesa. "s...