It's Okay To Take A Break

151 51 46
                                    

Terdengar suara seorang laki-laki menghela napas lelah. Raut wajahnya terlihat sangat kusut. Terdapat kantung mata di sana, sepertinya ia belum tidur nyenyak akhir-akhir ini.

Jemarinya meraih bolpoin, mengukir serangkaian kata, bait lagu. Walaupun beberapa menit kemudian, bolpoin itu terhempas dan terdengar suara helaan napas kembali.

'Aku lelah...' pikir laki-laki itu menenggelamkan wajahnya di atas meja.

Laki-laki itu dikenal sebagai Ryuu Hikaru. Utaite asal Indonesia. Ia pertama kali mengunggah videonya tanggal 18 Desember 2018, yaitu cover lagu KANADE 奏.

Laki-laki itu bangun, ditatapnya nanar kertas berisi lirik Jepang. Ia berniat meng-cover lagu Indonesia ke dalam bahasa Jepang. Namun sepertinya tidak berjalan baik.

Smartphone miliknya bergetar, terlihat lampu notifikasi berkedip. Namun Ryuu hanya meliriknya sekilas.

✨ ✨ ✨

Laki-laki itu berjalan santai; seraya mengeratkan jaketnya. Dingin. Walaupun belum terlalu malam, udara di sana sangat dingin.

Ia melihat sekeliling. Terdapat penjual kaki lima yang menjual berbagai macam barang, dan suara keramaian menggema di telinganya.

Entah ada event apa, tempat itu sangat ramai. Penuh dengan manusia yang saling melempar senyum, bersuka cita.

Malam yang cerah bertabur bintang. Sangat berbanding terbalik dengan suasana hatinya saat ini.

Ia masih setia berjalan maju. Menghiraukan keramaian itu.

Sampai, langkahnya terhenti.

Dilihatnya sebuah lampu tidur berukuran sedang, berbentuk bintang. Cahayanya sangat indah. Ryuu tertarik, dan menghampiri penjual kaki lima itu.

"Bu. Saya ingin bertanya, berapa harga lampu tidur itu?" ujarnya menunjuk benda yang membuatnya tertarik.

"Ini? Oh... Apa kau suka?"

Ia menggangguk, dan masih menatap lampu bintang itu.

"Jika memang suka, bagaimana jika kau mengambilnya saja?" Ibu itu menyodorkan benda itu ke arah Ryuu.

"Eh?" Ryuu menerima lampu itu.

"Kau bisa memilikinya." Ibu itu tersenyum hangat.

Ryuu segera mengambil dompet, berniat untuk membayarnya. Namun Ibu itu menolak.

"Kau mungkin bisa menemukan hal baik dengan itu," ujarnya tetap menolak uang pemberian Ryuu.

Ryuu berusaha membayarnya, tapi akhirnya ia mendapatkan lampu itu dengan gratis; setelah ibu penjual itu melenggang pergi dengan barang jualannya yang lain.

"Ini bagus," ujarnya berbisik, memperhatikan lampu itu. Cahayanya berwarna oranye kekuningan, permukaan lampu itu penuh kerlipan. Membuatnya benar-benar terlihat istimewa.

Diangkatnya ke atas lampu itu, memperhatikan cahaya yang memancar dari sana. Sepertinya Ryuu telah terhipnotis dengan cahaya lampu tidur itu.

Setitik air jatuh dari langit, jatuh ke wajahnya. Kini ia semakin mendongak, melihat langit yang kini telah menjatuhkan ribuan tetes air hujan. Dan lampu tidur itu kini tidak memancarkan cahaya lagi. Rusak.

It's About Ryuu Hikaru And RyuuZoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang