It's About Ryuu Hikaru And RyuuZora

Kakak?

Menjelang siang; sekitar pukul setengah sepuluh; dua gadis manis berjalan berdampingan di pinggir lapangan perumahan. Mereka baru saja membeli es krim, untuk menghilangkan bosan di rumah.

"Kamu mau masuk ke sana gak, Riel?" ujar gadis dengan potongan cepak khas laki-laki, dengan poni tertata miring. Elfa namanya. Menunjuk ke arah kali cukup besar di sebelahnya.

"Gak lah. Emang aku gila?" jawab gadis dengan rambut sebahu, dan poni kepanjangan hingga hampir menutupi matanya.

"Kamu gak asik ah, Ariel." Elfa tertawa kecil melihat kawannya melempar tatapan mematikan.

"Eh, ngomong-ngomong Komandan Ryuu ganteng ya?" ujar Elfa mengalihkan pembicaraan.

Ariel menggangguk cepat.

"Suaranya bagus, ramah, lucu..." Elfa mulai membayangkan sosok Ryuu. "Ah iya! Dia kalau balas DM lama sih... Tapi sekalinya balas, bikin jantung maraton. Aaa!"

Gadis yang asik memakan es krim coklat kesukaannya, hanya tersenyum melihat keantusiasan sahabatnya.

Ryuu Hikaru namanya. Utaite Indonesia yang debut (.....), telah menjadi idola kesayangan dua gadis itu.

Sebenarnya, Ariel sudah tahu Ryuu sejak lama. Namun karena sahabatnya adalah fans nomer satu dari utaite itu, akhirnya memberikan virus menular padanya. Dan sekarang mereka punya kegemaran yang sama. Yaitu stalker Ryuu Hikaru.

Asal muasal persahabatan dua gadis itu terjalin, karena mereka memang punya hobi yang sama. Otaku. Karena itulah pembicaraan mereka bisa nyambung.

"Jika kamu ada kesempatan untuk bertemu dengannya, kamu mau apa, Riel?" Elfa memandang penuh semangat pada Ariel.

Berhenti berjalan. Ariel berpikir sejenak. "Mungkin... Fotbar?"

"Hanya itu?"

"Memang mau apa lagi?" Ariel memandang bingung ke arah gadis dengan rambut cepak itu.

Elfa melempar senyum licik. "Peluk! Peluklah!" ujarnya seraya loncat kegirangan.

Mendengar itu, Ariel hampir saja tersedak es krim miliknya.

"Jangan mimpi deh." Ariel menarik kerah baju Elfa, agar gadis itu berhenti melompat.

"Itu bukan mimpi tahu! Cita-cita!"

"Elf. Tolong deh. Jangan jadi tolol." Ariel memandang penuh rasa khawatir. "Aku tahu kamu memang agak tolol. Tapi jangan jadi tolol sepenuhnya. Ya?" Gadis itu mengelus ujung kepala Elfa. Menunjukkan rasa prihatinnya.

"Hei! Aku gak tolol!" Kesal. Elfa menyingkirkan tangan Ariel keras. Si pemilik tangan hanya tertawa lepas, melihat reaksi heboh sahabatnya.

Mereka kini makin asik membicarakan Utaite itu. Dari awal debutnya (....), lagu cover pertamanya (...), live streaming pertamanya (....), suara, dan tingkat kekerenan laki-laki itu.

Pembicaraan yang sama jika mereka sudah menyinggung Ryuu Hikaru.

Es krim Elfa sudah lama habis, kini ia memandang penuh konsentrasi pada es krim sahabatnya. Ada rasa heran di benaknya. Mengapa sahabatnya bisa sangat awet saat memakan es krim coklat?