bagian dari kesalahan

26 3 3
                                    

  *-*

Bel menandangkan pulang telah berbunyi. Guru telah keluar dengan cepat mikael merogoh saku celananya untuk menelpon sean

Seketika raut muka mikael berubah saat dia tau siapa yang menjawab telepon sean

"Ada apa" raffa menepuk pundak mikael

Mikael menatap muka ke dua temennya

"Sean dalam bahaya,dia saat ini bersama dengan elan" ucap mikael sembari bersiap-siap menuju taman

Mikey, shapire, aera dan aya yang tidak sengaja mendengar percakapan mereka mengikuti mereka dari belangkang

Dengan kecepatan tinggi xabara membawa mobil agar cepat sampai di tujuan

Sesampainya di tujuan mereka langsung menemui elan

Betapa marahnya xabara. Mikael dan raffa melihat muka sean yg sudah babak belur tak berdaya

"Bangsatttt. Lu kalo ada masalah sama gue jangan bawa-bawa teman gue" raffa yang tidak bisa mengontrol emosiny langsung menghajar satu persatu anak buah elan yang berusaha mengahalanginya disusul oleh xabara dan mikael. Tersisalah elan yg duduk manis di samping sean

"Jangan mendekat.kalau kalian mendekat dia akan mati" ancam elan yang menodongkan pistol di leher sean dan beralih ke kepala sean

"Kau yang akan mati jika terjadia apa-apa sama dia" balas bara dingin tak kalah dingin dari elan

Mereka bertiga bingung apa yang harus di lakukan saat ini. Jika mereka maju maka peluru akan menembus kepala sean

'Pistolnya tidak memiliki peluru' batin sean menatap ketiga temannya

Dengan marah raffa menendang elan dan mengahajar habis-habisan di susul oleh xabara. Sedangkan mikael dia memukul anak-anak buah elan yang masih berani melawan walaupun sudah babak belur

"Sean awas" terikan aya yang entah dari mana muncul dia langsung mengahadang salah satu anak buah elan yang akan meninju sean. Dan tinjuan itu berakhir ke muka aya. Menyebabkan bibir aya yg ranum robek dan mengeluarkan darah

Sean menatap sinis laki-laki yang memukul aya. Tanpa pikir panjang sean langsung memukul habis-habisan orang tersebut hingga lunglai tak berdaya di tanah

Setelah semuanya tak berdaya mereka meninggalkan taman dan membawa sean dan aya ke rumah sakit

Aya di bopong oleh mikey dan shapire memasuki mobilnya. Sedangkan aera yang membawa mobil shapire. Karna aera lebih tenang saat mengemudi dalam situasi seperti ini

Dan disisi lain. Sean menaiki mobil yang di kemudikan oleh pemilik mobil tersebut yaitu mikael. Sedangkan raffa dia membersihkan darah-darah di sekujur tubuh sean terutama muka, bara sibuk entah apa yang dia cari di dalam hp nya

*_*

Jam sudah menunjukkan jam delapan malam tapi sean tak juga bangun dari tidurnya

Saat di perjalanan menuju rumah sakit sean hanya mengatakan 'aku benci rumah sakit.aku ingin tidur'

Raffa duduk di sofa dan tertunduk lesu .dia menyalahkan diri sendiri sedangkan bara dan mikael duduk di dekat ranjang sean

"Sean lu ga ada niat bangun" ucap mikael gusar. Mereka sudah menunggu sean selama 5 jam agar bangun dari tidurnya, tapi tak ada jawaban dari sean

"Diamlah. Tidurku tidak nyenyak" balas sean yg masih memejamkan mata, seketika raffa, mikael dan bara sontak berdiri.

"Akhirnya" tanpa aba-aba mikael langsung memeluk dan mencium pipi sean. Dan di bales dengan tatapan jijik  oleh bara dan raffa

touchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang