Ketinggalan

34 9 0
                                    

Yuvia's House

"Yup lu liat dompet gua nggak?" tanya Revan. "Enggak, kenapa sayang? Jangan bilang kalo dompetmu ilang," seru Yuvia.
"Ah elu sih pake nyuruh gua bawa mobil lu lagi, tau gitu gua naik motor aja tadi. Sekarang gua pulang pake apa coba? Kunci motor gua ilang dompet gua ilang," omel Revan.
"Ya ampun Van. Coba deh inget-inget, lu naruh dimana?" saran Yuvia.
"Kalo gua inget gua ga bakal nanya lu Yup," ucap Revan.
"Udah ah gua cabut, bête gua," uca Revan. "Sayang tunggu dong, kamu pulang naik apa?" tanya Yuvia.
"Apa aja," jawab Revan ketus.

Next Day...

"Si Revan kok ngga muncul-muncul sih," gumam Nabilah.
"Ada apa Bil?" tanya Melody.
"Nggak papa kok kak. Oh iya kak itu pelanggan kemarin ngga datang lagi?" tanya Nabilah. "Nggak tahu nih Bil, dari kemarin blom datang," ucap Melody.
"Sebenernya aku kenal orang yang kemarin itu loh kak," ucap Nabilah. "Dia itu kakak kelas gua kak. Tapi sayangnya dia belagu banget," ucap Nabilah. "Yaudah Bil, dompet sama kunci punya dia aku titipin kamu ya, soalnya Café mau tutup sementara, mau direnov dulu, nggak papa kan Bil?" tanya Melody.
"Nggak papa kok kak, tar kalo gua ketemu tu orang langsung gua balikin deh," ucap Nabilah. "Siiip," ucap Melody.

***

"Kak Revan?!" seru Nabilah.
"Duh mana tuh orang yaaaa," gumam Nabilah. "Cepet banget ilangnya," lanjut Nabilah.

Nabilah mengayuh sepedanya sekencang mungkin. Koran yang dibawanya naik turun tanpa aturan hingga tiba-tiba...

BUKK!!! 

"Aww!" seru Nabilah.
"Lu nggak papa?" tanya seseorang.
"Kak Kiky?! Mo kemana kak?" tanya Nabilah.
"Ke rumah kamu, hari ini ada bimbingan, Lombanya dipercepat, jadi lima kali dalam seminggu kita bakal ikut bimbingan," ucap Kiky. "Hah?! Yang benar saja kak?!" seru Nabilah. "Beneran, seriusan," ucap Kiky.
"Yaudah pulang gih tar kita berangkat bareng," ucap Kiky. Nabilah berlari menuju rumahnya. Dengan sabar Kiky menunggu kedatangan Nabilah di Lawson.
"Ayo Kak berangkat," ucap Nabilah. "Nggak nyangka ya liburan bentar lagi selesai," ucap Kiky. "Iya kak," ucap Nabilah.
"Duh tu orang susah banget sih kalo lagi dicariin," gumam Nabilah.
"Mikirin apa Bil?" tanya Naomi. "Gak papa kak, bukan hal penting kok," ucap Nabilah cengengesan.

"Udahlah Yup kita putus aja. Lagian semuanya semaumu, seenakmu sendiri, lu nggak pernah ngertiin gua," ucap Revan.
"Van please, jangan gitu dong,apa karena kunci motor juga dompet kamu yang ilang?" tanya Yuvia.
"Bukan urusan lu, lu emang nggak pernah ngertiin gua Yup, sorry," ucap Revan lalu pergi meninggalkan Yuvia.
"Duh kejar ngga ya? Tapi kalo gua ngejar, tar dikira gua ada apa-apa sama si Revan, ah gimana nih, besok lagi aja deh, lagipula si Revan udah pergi," ucap Nabilah yang sedari tadi tak sengaja mendengar pertengkaran Revan dan Yuvia di koridor sekolah.

"Kok lama banget Bil?" tanya Naomi.
"Iyaa kak tadi kran airnya mati," ucap Nabilah.

'Eh tapi ngapain si Revan berangkat ya?' tanya Nabilah dalam hati.

"Oii Bil ngelamun mulu, ngelamunin apaan sih?" tanya Kiky.
"Eh engga papa kok kak," ucap Nabilah.
"Kata Bu Tata lombanya dua minggu lagi nih, tapi hari ini Bu Tata nggak bisa hadir, tapi dia udah kasih materi baru kok, nih Shin, Bil," ucap Kiky sambil menyodorkan beberapa lembar materi pada Nabilah dan Naomi. 

'Revan?!' seru Nabilah dalam hati.

"Ehmm kak Naomi, Kak Kiky, aku pergi duluan ya soalnya aku ada urusan mendadak, maaf banget ya kak," ucap Nabilah lalu pergi mengejar Revan.
"Yaelah tuh orang mana sih cepet amat," ucap Nabilah.
"Kalo bukan karena Kak Melody, ogah banget deh gua ngejar-ngejar tuh orang," ucap Nabilah.

Tanpa lelah, Nabilah terus mencari Revan, mengejar Revan saat dia melihat sosok Revan lewat didepannya walau sedetik. Namun sayangnya, dia tak pernah bertemu langsung dengan Revan.
Hingga liburan berakhir, Nabilah masih memegang kunci motor dan dompet milik Revan.

Alasanku, Maybe....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang