"Selamat Kak Kiky, Bil, Kak Naomi. Kalian hebat! Selamat ya debatnya keren sungguh!" seru Vanka. "Makasih Cil," ucap Nabilah. "Hihi iyaa Bil," ucap Vanka. 'Kak Revan!' ucap Vanka dalam hati. "Eh aku ke toilet dulu ya," ucap Vanka.
"Kak??" ucap Vanka. "Hai," sapa Revan. "Kakak kok ngga kasih selamat sama Kak Kiky? Bukannya dia temen Kakak ya?" tanya Vanka. "Eh iya nanti aja deh," ucap Revan. "Duluan yaa" ucap Revan lalu pergi meninggalkan Vanka. "Aneh, nggak biasanya Kak Revan kek gini," gumam Vanka.
"Lu tau Nabilah? Revan sama Kiky naksir dia! Dan hari ini Kiky mo nembak Nabilah!" seru Dani. "Yaelah kenapa harus satu cewe? Padahal cewe di dunia ini kan banyak," ucap Vino, drummer DENTSU. "Nah itu!" ucap Dani. "Jadi, Kak Revan naksir Nabilah?" gumam Vanka.
AT SCHOOL
"Maaf kak, aku ngga bisa. Aku belom siap pacaran, lagipula aku sekolah aja susah, ditambahin pacaran, maaf banget kak aku ngga bisa nerima kakak jadi pacar aku," ucap Nabilah pada Kiky. "Hihi ngga papa kok Bil, santé aja kali, lagian aku udah menduga kalo kamu bakal jawab kek gini," ucap Kiky sambil nyengir. "Yaelah kak, udah tau gitu ngapain nembak? Gua yang ga enak tau kak," ucap Nabilah. "Penasaran aja si kali aja diterima," ucap Kiky. "Eh aku ke kelas dulu ya kak, tar Tacil nyariin lagi," ucap Nabilah. "Jangan baper Bil, haha," ucap Kiky. "Lu tuh kak yang jangan baper," ucap Nabilah lalu pergi meninggalkan Kiky. "Gua mau nunggu kok Bil," gumam Kiky.
'Kak Revan!' seru Nabilah dalam hati. Nabilah tidak berkata apapun saat melewati Revan. "Bil!" seru Revan. "Maaf yaa," ucap Revan lalu pergi meninggalkan Nabilah. "Maaf? Gua ngga salah denger?" gumam Nabilah.
***
"Aduh ujan! Gua ga bawa payung lagi duuh!" gerutu Nabilah. "Mau bareng?" tanya sseorang. "Kak Revan?!" seru Nabilah. "Biasa aja kali Bil, lu liat gua kek liat hantu," ucap Revan. 'Keluar deh sifat aslinya,zzz' gerutu Nabilah dalam hati. "Makasih kak, tapi aku mau ke Toko Buku," ucap Nabilah. "Wah, gua juga mo ke Toko Buku, bareng aja," ucap Revan. "Ayo, aku bawa mobil inih," ucap Revan lalu menggandeng tangan Nabilah.
"Udah kak. Buseeet! Banyak banget dah bukunya kak! Buat apa?" tanya Nabilah. "Eh tunggu! Kok kebanyakan buku anak-anak ya?" tanya Nabilah. "Tar lu juga tau," ucap Revan."Kak Revan datang!!" seru anak-anak. "Ayo Kak Revan bawa buku nih buat kalian!" seru Revan. "Rumah Singgah?" gumam Nabilah membaca sebuah tulisan di dinding rumah itu. Rumah singgah apaan tuh kak?" tanya Nabilah. "Itu sekumpulan anak-anak yang ngga mampu sekolah. Mereka Yatim Piatu," ucap Revan. 'Entah kenapa aku melihat sosok lain dari Kak Revan, sosok baiknya' ucap Nabilah dalam hati.
"Oh iyaa Bil, sorry ya kata-kata gua beberapa hari lalu. Gua kesel aja privacy gua disebar kek gitu. Lu tau ndiri kan, jadi idol nggak gampang. Harus bener-bener jaga perasaan fansnya," ucap Revan. 'Tapi lu ngga pernah ngerti gimana perasaan fans lu,' ucap Nabilah dalam hati. "Iyaa gua juga minta maaf ya kak, gua terlalu kasar," ucap Nabilah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alasanku, Maybe....
Teen FictionSetiap Denshiteru yang berpapasan dengan Nabilah pasti saling berbisik negative tentang Nabilah. Tatapan sinis juga diterima oleh Nabilah. "Gua harus gimana?" Bisakah Nabilah menghadapi semua masalah yang dialaminya???