Kembali Sekolah❄

185 54 160
                                    

Selamat datang di cerita pertama aku, semoga kalian suka.
Jangan lupa vote+comen

Happy Reading💙💙

Terdengar suara jeritan dari dapur.
"Ra! LIARA BANGUN!" Seorang gadis yang tengah tertidur pulas pun terbangun mendengar ibunya berteriak.

Nama gadis itu Liara Devana. Ia terlahir dari keluarga yang sederhana. Keluarganya biasa memanggil dengan panggilan Ara ataupun Liara. Sedangkan teman-teman disekolah memanggilnya dengan sebutan Vana. Lain halnya dengan sahabat satu ini, menyebutnya denLiar. Aneh ya?

"Iya bun!" Ucap Liara saat ia sedang ingin bangun dari tidurnya.

Kini ia sudah duduk ditepi ranjangnya, sambil melihat notifikasi handphonenya tetapi tidak ada satu pun notifikasi dari handphonenya itu.

"Ih, kok nggak ada notif sih. Bikin kesel deh" Liara menaruhnya kembali ke tepi ranjangnya.

"Yaudah deh, gapapa. Oh iya!, gue lupa kalo hari ini kan hari pertama gue duduk dikelas yang baru." Liara menepuk jidatnya karena ia lupa bahwa hari ini adalah hari pertama ia memasuki kelas XI di sekolahnya.

Dengan segera ia memasuki kamar mandi dan setelah itu ia bersiap-siap untuk berangkat.

Namun sebelum berangkat kesekolah Liara selalu mengisi perutnya agar tidak kelaparan saat disekolah, tetapi jika ada insiden tidak menyenangkan saat sarapan bersama keluarga barulah ia tidak mengisi perutnya.

"Pagi bunda, ayah, semuanya" Liara menyapa semua yang ada di meja makan, tak lupa dengan senyuman dibibirnya. Perlu di ingat kalau Liara itu orangnya baik, penyayang, lebih mentingi orang lain ketimbang diri sendiri.

"Ra, kamu kan sudah kelas XI. Bunda merasa kalau kamu itu sudah dewasa, sudah besar jadi alangkah baiknya kamu cari uang tambahan untuk uang jajan kamu ya sayang,.." senyuman Liara memudar seketika, ia tidak menyangka bahwa bundanya bisa berkata seperti itu tanpa memikirkan hati anaknya.

"Bunda udah nggak bisa ngasih kamu uang jajan lagi, karena ada masalah faktor ekonomi. Kamu mengertikan?." Liara bangkit dan mengambil tasnya lalu pergi kesekolah tanpa menjawab satu kata pun, ia juga tidak bersalaman dengan semuanya.

"Tuh kan mas, Liara marah sama aku, gimana kalau dia nggak mau negur aku lagi. Gimana mas?!, ini semua karna kamu!." Ucap bundanya Liara yang bernama Yana.

"Udah nggak usah diladenin tuh anak, ntar juga baik sendiri." Rian menjawabnya dengan santai, Rian adalah ayahnya Liara. Ia tidak pernah
peduli dengan Liara, ia hanya peduli dengan anak keduanya saja. Ia tak pernah berfikir bagaimana yang dirasakan Liara akibat ulahnya.

***

Liara pergi ke sekolah berjalan kaki, disebabkan jarak dari rumah ke sekolah lumayan dekat. Sepanjang perjalanan Liara berbicara sendiri. Emang di daerah itu selalu sepi hingga Liara bisa bicara sendiri tanpa di dengar orang lain.

"Lagi dan lagi ayah kayak gini sama aku, salah aku tuh apa sih?!." Liara menangis.
"Bunda juga udah mulai berubah, why?, why do they hate me?!." Liara sadar bahwa sekolah sudah dekat, ia dengan segera menghapus air mata yang tersisa di pipinya dan tersenyum.

Sesampai di sekolah ia bertemu dengan teman temannya.
"Haii!" Ia menyapa teman temannya yang sedang nongkrong di kantin.

"Hai juga Ar, eh btw kita masih satu kelas atau enggak ya?." Tanya sahabat Liara yaitu Nanda.
"Nggak tau sih, tapi semoga kita satu kelas lagi. Karna gue bingung mau cari teman baru, nggak ada yang sebaik lo Nan." Liara merasa sangat beruntung memiliki sahabat seperti Nanda.

My Little DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang