INSECURE 1

233 74 79
                                    

"Ana.. kamu masih belum lupain kejadian itu?" Ucap Rey kekasih Ana

"Bagaimana aku bisa lupa? Bahkan setiap penggal kisah itu masih aku ingat dengan jelas" ucap Ana dengan senyum kecut ny

"Maaf in aku Ana, aku menyesal telah membuat mu trauma seperti sekarang. Aku aku menyesal sungguh. Sekarang kamu ga usah kawatir sayang.., aku disini Akan selalu ada buat kamu. Lupain semua itu,"

"Kamu yakin dengan keputusan kamu?" Ucap Ana dengan serius

"Ya aku yakin" ucap Rey tak kalah serius

Ana merasa bahagia dengan keyakinan Rey yang akan selalu menjaga nya. Rasanya seperti mimpi mengingat saat dulu dimana dia diperlakukan seenaknya di sekolah nya dulu. Dan itu adalah ulah Rey kekasih yang sangat menyayangi nya sekarang.

***

Flashback 3 tahun silam..

Seorang gadis SMA tengah menangis terisak di bawah deras nya hujan.

"Kenapa Tuhan.. kenapa harus aku? Hiks."

Ana Aulia gadis berambut kembang sebahu itu tengah menangis di tengah deras nya hujan sore.

"Lo kok jelek banget sih?"

"Lo kok miskin sih?"

"Rambut lo kembang banget, kayak ga di urus aja"

"Ga ada uang buat beli skincare ya lo? Hahaha"

Kata kata hinaan itu terus terngiang di benak Ana hingga dia merasa muak

"Ana tau Ana jelek, miskin, bodoh, rambut kembang. Tapi apa pantas Ana mendapat ini semua? Hiks hiks" Ana mengutarakan isi hati nya pada Tuhan. Berharap Tuhan akan mendengar semua keluh kesah hati nya.

"Ana cepek Tuhan. Ana capek. Ana mau berhenti aja, Ana takut. Hiks hiks" ucap Ana dengan suara lelah dan perlahan memelan.

Ana merasa kecewa dengan takdir yang selalu mempermainkan hidup nya. Ana tau dia hanyalah anak dari seorang sopir, yang gaji nya hanya bisa untuk beli makan saja. Tapi apakah mereka pantas menghina semua tentang hidup nya? Ini tidak adil!

"ANA BENCI HIDUP ANA! ANA BENCIIIII Hiks" Ana berteriak dengan keras meluapkan semua amarah yang dipendam selama ini

Hingga sampai hujan berhenti dan pelangi perlahan muncul dengan keindahan nya. Ana berhenti menangis, dan perlahan bangkit dari duduk nya berjalan gontai menuju tempat tinggal nya.

Hari ini cukup melelahkan menurut nya, tapi dia lega karna akhirnya dia bisa menangis dan meluapkan amarah nya walaupun tak ada yang mendengar akibat deras nya hujan. Tapi dia yakin Tuhan pasti akan mendengar semua nya tadi. Ana yakin itu.

***

"Ma, Ana pulang" Ana perlahan memasuki rumah nya dengan keadaan yang sangat pucat akibat guyuran hujan.

"Ana, kenapa kamu basah begini nak?" Ucap Mama Ana dengan raut wajah yang kawatir sembari memberikan handuk kering pada Ana.

"Ana cuma kehujanan aja kok ma," ucap Ana berbohong tak ingin Mama nya khawatir

"Kamu kan bisa cari tempat berteduh Ana, kenapa kamu malah main hujan?"

Insecure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang