Hai guys..
Jangan lupa tekan tombol Vote sebelum baca ya..
Happy reading🐰
***
Tinnn tinnn
Suara klakson membuat jantung Ana seketika berdetak cepat, gemetaran tak karuan dan wajah nya sedikit pucat pasi. Ana berjalan menuju pintu dan membuka pintu untuk Rey.
Ceklek
"Lo! Ngapain Lo dirumah gue?" Tanya heran Rey saat mendapati Ana berada di rumah nya.
"Ehm gu-gue ke-ker-ja d-di sini." Ucap Ana terbata bata lebih tepat nya takut pada Rey.
Rey tersenyum miring melihat ekspresi wajah Ana yang tampak takut saat melihat nya. Seketika ide gila nya muncul tiba tiba.
"Widih, cewe idola sekolah ternyata jadi babu di rumah gue, haha." Ucap Rey dengan tega nya sambil tertawa senang.
"Ooh i know nih, Lo kerja pasti buat bisa dapet duit trus Lo bisa deh smooting in rambut sarang tawon Lo, iya kan?" Tebak Rey asal asalan.
Ana hanya menggeleng gelengkan kepala nya karna takut mengeluarkan suara nya.
"Hmm atau Lo mau beli skincare ya biar Lo terlihat jadi cewe cantik gitu kan? Hahah mandi aja Lo jarang. Gimana mau cantik! Hahaha," ucap Rey semakin menjadi jadi.
Ana lagi lagi hanya bisa menggeleng gelengkan kepala nya yang tertunduk tak berani menatap Rey.
"Serah Lo deh serah, toh juga ga akan ada yang mau sama Lo. Mandi dulu yang bener baru niatin tuh smooting rambut Lo." Lanjut Rey.
Hati Ana mulai terasa sesak. Air mata nya seketika lolos begitu saja saat mendengar kata kata Rey yang menusuk pada nya.
Jarang mandi katanya? Apa dia tidak tau bahwa setiap pagi Ana selalu mandi sebelum ke sekolah. Hanya karena tak memakai parfum disebut tak pernah mandi?
Ayo lah, walaupun tak mampu membeli parfum bukan berarti Ana tak mandi ke sekolah. Jangan kan punya parfum, memakai saja Ana rasanya tak pernah.
"Cengeng Lo. Baru di gituin udah langsung nangis, dramatis hidup Lo!" Ucap Rey saat melihat Ana menangis walau tanpa suara.
Ana mengelap sisa air matanya dengan tangan nya, dan perlahan beranjak pergi untuk melanjutkan pekerjaan nya.
Melihat Ana yang akan pergi, Rey secara refleks menarik lengan Ana hingga Ana menubruk dada bidang milik Rey.
"Aw," Ana meringis pelan.
"Iuw jangan deket deket gue, Lo bau!" Ucap Rey langsung mendorong Ana sedikit menjauh darinya.
"Ma-af."Ucap Ana walau bukan dia yang salah.
"Gue cuma mau minta chek titipan nyokap gue. Mana?" Ucap Rey sambil mengulurkan tangan nya meminta pada Ana.
Tangan Ana gemetaran saat ingin memberikan chek itu pada Rey. Melihat nya membuat Rey menarik paksa chek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Insecure
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!! UPDATE 3X SEMINGGU, MINGGU, RABU, JUMAT Buat kamu yang masih merasa INSECURE hari ini... Beristirahatlah.. Beri ruang pada Hati mu, Ubah pola pikirmu, Believe your self!! Love your self!! FOLLOW DULU SEBELUM BACA GUY...