Gulf berjalan bersama dengan Mew melewati pekarangan rumah sang vampire yang sangat luas itu, menatap ngeri, Gulf dapat melihat ada beberapa mayat yang memutih teronggok dipinggiran pekarangan.
"Eum... Mew kau tinggal sendiri?" Tanya Gulf sambil menatap pada sang Vampire.
"Tidak" ucap Mew sembari menoleh dan tersenyum pada Gulf, seakan berusaha menenangkan lelaki manis di sebelahnya.
"Jadi.. kau tinggal dengan siapa?" Tanya Gulf penasaran.
"Lusinan vampir" ucap Mew tenang, namun membuat Gulf bergidik ngeri dengan hanya membayangkanya.
Mew membuka pintu rumahnya, sekilas tercium aroma darah dan sex dari dalam pintu tersebut. Melangkah masuk, Gulf dikejutkan oleh lusinan Vampire dan manusia di dalamnya, hampir semua dalam keadaan telanjang, Gulf juga dapat melihat 2 mayat yang telah memutih, jelas sekali bahwa Vampire - Vampire itu sedang melakukan pesta.
"Tuanku membawakan kami makanan penutup?" ucap salah satu wanita cantik dengan taring yang sangat terlihat dijelas. Tak butuh waktu lama untuk Gulf, menyadari dia adalah objek yang dibicarakan.
Mew melepaskan genggamanya dari Gulf, membuat anak itu semakin takut, kemudian ia berjalan ke arah sekumpulan Vampire itu, refleks mereka semua berhenti melakukan aktifitasnya.
"Sudah kubilang dilarang untuk melakukan pesta disini" ucap Mew dingin.
"Kumohon maafkan kami tuanku" ucap salah satu Vampire, Mew hanya menyeringai kemudian secepat kilat berada di belakang sang Vampire, memutar kepala Vampire itu cepat hinga terputus, sesaat setelah itu, sang Vampire itu puh berubah jadi debu.
Semua menatap Mew ngeri, terlebih lagi untuk Gulf, mata abu abunya berubah menjadi merah darah kembali, seperti siap untuk memusnahkan semua vampire disana.
"M-Mew" ucap Gulf bergetar, ia takut.
Mendengar suara lelaki kesayanganya itu, Mew menoleh melihat Gulfnya yang ketakutan. Ia Berjalan pelan kearah kekasihnya, dan dandirengkuhnya pemuda manis itu agar tak terlalu takut lagi.
"Kalian semua! Ini Kanawut, tuan kalian juga, sampai ada yang berani menyentuhnya, aku tidak akan menjamin bahwa kalian dapat hidup nyaman lagi, sekarang pergilah, jangan kembali sampai subuh!" Ucap Mew.
Semua vampire yang berada disana mengangguk dan langsung pergi tanpa ada satupun bantahan.
"Run, where the hell are you?" ucap Mew kesal
"Disini tuanku" ucap Run yang langsung datang menemui Mew.
"Bagaimana kau bisa membiarkan ini terjadi" selidiki Mew menatap bawahanya itu.
"Maafkan saya tuanku" ucap Run pelan. Mew menghelai nafas pelan sambil memijat pelipisanya pelan.
"Bersihkan semua kekacauan ini" ucap Mew sambil mengeratkan genggamanya pada tangan Gulf, kemudian menuntunnya ke dalam ruangannya.
***
"Mew... kenapa mereka memanggilmu 'tuanku'" tanya Gulf penasaran.
Mew Menoleh sekilas, ia menatap sekilas langit langit ruanganya, "Sangat panjang kalau diceritakan" ucapnya sambil memainkan rambutnya.
"Ayolahhhh" ucap Gulf memohon dengan sangat manis. Membuat Mew tersenyum pada pemuda cantiknya dan mulai mengingat masa lalu nya itu.
"Aku darah murni Gulf, aku terlahir dari ayah dan ibu yang juga Vampire" ucap Mew pelan, "dulu sekali pernah terjadi peperangan antara bangsa Vampire, banyak yang terbunuh, termasuk orang tuaku" lanjutnya , Gulf yang mendegarnya terkejut, lalu menatap sendu pada Mew, kemudian mengelus pipi dingin sang Vampire. "Aku berhasil membunuh hampir seluruh vampire, setelah kejadian itu, mereka menjadikan aku sebagai seorang master" ucap Mew tenang.
Gulf hanya mengangguk ngangguk pelan, baru mengetahui salah satu rahasia Mew, sedih memang, bagaimana lelaki itu mengetahui segala tentangnya, tapi, Gulf tidak mengetahui apa apa tentang Mew.
"Kenapa vampire itu bisa mati Mew?" Tanya Gulf tiba tiba, teringat akan salah satu vampire yang baru saja dibunuh Mew.
"Walaupun Vampir itu abadi, ada beberapa hal yang dapat membunuh kami, seperti saat leher kami diputar oleh Vampire lain, atau jantung kami di tusuk" ucap Mew sambil mengelus pipi gembil Gulf gemas.
"Ada lagi...?" Tanya Gulf serius pada Mew..
"misalnya bawang putih?" Lanjutnya.
''Baunya sangat buruk tapi tidak akan membunuh kami.''
"Barang dari perak?"
"Aku menyukai warna perak kana" ucap Mew pelan.
"Kalung salib...?"
Mew menunjukan lehernya yang terdapat kalung salib disana, "kau ingin menjadi pemburu Vampire kana?" Tanya Mew sambil menggelitik coconut tummy milik kekasihnya.
"A-aku serius Mew.." ucap Gulf menahan tangan sang vampire agar tidak menggelitiknya lebih lama, namun karna Mew jauh lebih kuat darinya, Gulf hanya bisa pasrah, keduanya pun terjatuh keatas kasur empuk milik Mew.
"Aku mencintaimu Mew" ucap Gulf di bawah kungkuhan Mew.
"Aku selalu mencintaimu sayang" balas Mew mencium bibir Gulf lembut, membuat lelaki manis itu mendesah pelan saat merasakan lidah Mew memasuki mulut anak itu, tapi Gulf tidak melawan, kali ini ia siap memberikan dirinya untuk Mew.
"Sepertinya aku datang disaat yang tidak tepat" ucap seseorang bersandar pada pintu kamar milik Mew.
.
.
.
to be continuedChapter kali ini ga gitu panjang, tapi semoga kalian suka ya ^^
Aku mau tanya perasaan kalian gimana setelah membacanya, jangan lupa komen ya hihi
KAMU SEDANG MEMBACA
My guardian angel [complete]
FanfictionGulf dengan memori masa kecilnya yang selalu menghantuinya, membuatnya tidak bisa melakukan hal normal yang orang biasa lakukan . . . Tapi apakah kalian tau, Gulf memiliki malaikat pelindung? MewGulf vampire AU