WARNING NC-18
.
.
.Mew berjalan cepat, menggenggam jemari Gulf agar dapat menyesuaikan dengan gerakanya, keluar dari bar yang telah kacau tersebut. Dibelakang sang vanpire, Gulf terlihat kepayahan mengikutinya.
Melihat lelakinya yang kelelahan, dengan gerakan cepat ia mengangkat tubuh Gulf, dan dalam sekali hentakan sayap hitam itu pun keluar, terbang keatas langit, persetan dengan mobilnya, saat ini ia ingin lebih cepat sampai ke rumah mungil milik Gulf.
Gulf refleks mengalungkan tanganya ke leher Mew, terlalu dini untuk mencerna kejadian barusan. Samar samar ia melihat sayap hitam milik sang vampire, besar seperti punya Tong, namun warnaya hitam legam, dan entah mengapa membuatnya semakin terhipnotis.
Angin malam menerpa wajah Gulf, sedikit dingin memang, namun ia merasakan sebuah kehangatan saat Mew mempererat rengkuhanya pada dirinya.
Gulf menatap wajah Mew yang kaku dan serius, sungguh berkali kali lipat terlihat tampan dari sudut saat ini, membuat Gulf mengeluarkan semu merah pada kedua pipinya, padahal sudah cukup lama ia bersama dengan Mew, namun perasaan malu dan terpesona pada vampire tampan itu tetap saja muncul.
Mew menapakkan kakinya pada teras rumah milik Gulf, dan saat dirinya menatap pintu rumah, secara otomatis pintu tersebut langsung terbuka, Mew yang masih mengedong tubuh Gulf berjalan pelan masuk ke rumah milik lelaki manis itu, dan secara otomatis pintu itu pun tertutup kembali.
Mew mendudukan dirinya pada sofa, masih dalam posisi menggendong Gulf.
Cahaya bulan menrangi wajah Mew, membuat Gulf menatap wajah lelakinya lembut, ia merasa bahwa Mew adalah malaikat, yah well.. ia memang memiliki darah malaikat kan?
Mew menatap wajah Gulf sambil tersenyum sangat mempesona, memegang dagu Gulf, mendekatkan wajahnya pada wajah lelaki manis itu.
Gulf mengira bahwa Mew akan menciumnya, namun ternyata tidak. Lelaki itu mengelus pipi putih miliknya, kemudian mencium bibirnya dengan lembut dan manis, ciuman yang membuat dirinya terbuai, namun perlahan lahan ciuman itu menjadi ciuman penuh nafsu.
Mew memasukan lidahnya kedalam mulut Gulf, mengajak lidah sang lawan untuk menari sensual, Gulf mengikuti permainan Mew dengan canggung. Tangan Mew mulai menyelusup dalam kaos yang digunakan Gulf, meraba lembut kulit halus itu.
Gulf merasakan pusing dan nyaman di waktu yang sama, bagaimana tangan dingin Mew bermain pada tubuhnya yang hangat, perbedaan itu yang membuat Gulf terasa hidup.
Namun semua kenyamanan itu hilang saat tangan Mew semakin menjamah tubuhnya dan berhentik di titik paling sensitifnya, badanya seketika menengang.
"M-Mew.."
Perlahan air mata turun membasahi pipinya, ia sangat ingin menjadi milik Mew seutuhnya, namun memori masa kecilnya menghantui dirinya.
Rasanya seperti kemarin, rasa panas dan sakit yang dirasakanya menyeruak perlahan, ia dapat mengingat dengan jelas saat ayahnya menyentuhnya, dan bila ia menolak ia akan dipukuli oleh sang ayah.
Yah... kalau Gulf bisa memilih, ia lebih suka di pukuli dan disiksa dibandingkan diperkosa oleh ayahnya sendiri.
"Tenang sayang, aku bukan dia" ucap Mew pelan sambil mengelus kepala lelaki nya itu.
"Kau memang bukan dirinya Mew" ucap Gulf pelan memandang sang vampire sedih, "tapi.. a- aku rasa k-kau Harus mencari orang lain Mew.... aku.. aku ini kotor" ucap Gulf menatap sendu Mew.
"Tidak Kana, kau itu suci sejak kau lahir" ucap Mew dengan suara mengeras dan menatap Gulf yang masih memandangnya sendu.
"Ta-tapi ini semua.. "
"Jangan menyalahkan dirimu sendiri Kana!" ucap Mew final. "kalau kau mau menyalahkan seseorang, fine! Salahkan diriku" lanjutnya setengah frustasi.
"kau masih sangat kecil saat itu dan aku adalah jodohmu! Tapi aku tak bisa menjagamu... maafkan aku kana.." ucap Mew melemah pada akhir katanya.
"Bukan Mew.. ini bukan salahmu" ucap Gulf menggelengkan kepalanya dan menyentuh lengan kekar milik sang vampire, kemudian mengalungkan tanganya pada leher Mew, ia mencium kening lelaki itu kikuk. "Aku mencintaimu Mew"
"Aku mencintaimu Kana, lebih dari dunia ini, lebih dari apapun" ucap Mew.
gulf tersenyum canggung "Kita melakukanya perlahan..?"
"Ya, kita akan melakukanya perlahan"
Gulf menganggukan kepalanya, Perlahan lahan Mew membuka baju Gulf, namun melihat badan lelaki manis itu menengang, ia membatalkan niatnya, "oke kita tidak akan membukanya dulu" ucap Mew sambil menatap Gulf lembut.
mew menggigit jarinya sendiri hingga mengeluarkan darah, perlahan lahan ia menelusuri tubuh bagian bawah Gulf yang masih tertutupi celana, menyusup masuk menuju lubang milik Gulf.
Gulf dapat merasakan jari Mew bergerak kearah lubangnya, dan tanpa aba aba memasukan satu jarinya kedalam dirinya. Ia tersentak kaget, merasakan jari panjang milik Mew yang memasuki dirinya, rasa sakit dan nikmat bercampur menjadi satu.
Gulf refleks meremas bahu Mew saat merasakan jari kedua milik sang vampire masuk ke dalam lubangnya, "you're doing right baby" bisik Mew sambil mencium pipi Gulf lembut.
Tangan Mew yang bebas merengkuh tubuh Gulf membuat agar anak itu lebih dekat dengan drinya, Gulf dapat mendengar suara detak jantung milik Mew dengan sangat jelas.
"Kau dengar itu Kana? jantungku akan dan terus berdetak hanya untukmu" lirih Mew tepat di telinga Gulf.
Wajah Gulf memerah mendengar ucapan ucapan manis dari Mew, perlahan jari ketiga menyusul kedua jarinya, memasuki lubang hangat milik Gulf, mata nya terbelalak saat jari ketiga milik Mew masuk, ia dapat merasakan sakit yang bercampur dengan nikmat menjadi satu, membuatnya semakin pusing.
"Apakah aku menyakitimu kana...?"
Iya.. tidak.. Gulf tidak dapat mendeskripsikanya, ia memang merasakan rasa sakit, namun disamping itu terdapat rasa nikmat tersendiri saat Mew memaju mundurkan ketiga jarinya pada lubang miliknya.
"Enghh" Gulf tidak dapat menahan desahanya saat jari Mew menyentuh prostatnya, sang vampire tersenyum mendapati bahwa Gulfnya sedang mendesah.
"That's it" seru Mew sambil menyeringai pelan, "work with me honey" lanjutnya sambil memaju mudurkan jarinya dengan cepat, menabrak prostat Gulf secara terus menerus.
"Akhh.. Mew" ucap Gulf tak dapat lagi menahan desahanya, badannya mengejang setiap kali jemari Mew menabrak bagian sensitif itu.
"Tidak apa apa, keluarkan saja sayang" ucap Mew sambil mempercepat gerakanya, membuat badan Gulf mengelijang, dan kemudian cairan putih keluar, namun masih tertahan oleh celana miliknya.
"Kau sempurna sayang" ucap Mew sambil mencium bibir Gulf.
.
.
.To be continued..
Ia maaf aku jahat nge cut disini hihi 🤭🤭 chapter depan akan menjadi chapter terakhir na kha
Sampai ketemu minggu depan ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
My guardian angel [complete]
FanfictionGulf dengan memori masa kecilnya yang selalu menghantuinya, membuatnya tidak bisa melakukan hal normal yang orang biasa lakukan . . . Tapi apakah kalian tau, Gulf memiliki malaikat pelindung? MewGulf vampire AU