My guardian angel [complete]

My guardian Angel, Final Chapter

Warning 🔞
.
.
.

Mew kembali menggendong Gulf menuju kamarnya, menidurkan sosok itu dengan hati hati pada ranjang miliknya, kemudian sang vampire melepaskan kaosnya dengan tak sabar.

Gulf menelan ludahnya dengan sulit melihat badan Mew yang terbentuk dengan sempurna, tidak terlalu kurus dan tidak terlalu berotot, badanya sangat cukup untuk membuat lelaki manis itu memerah.

Dan terangsang.

Sebenarnya Gulf tidak menyangka bahwa Mew akan berprilaku sangat lembut padanya, ia tau ini sangat berat untuk Mew, ia tak pernah menyentuh siapapun semenjak dirinya lahir.

Dan Gulf tidak memprotes Mew yang merobek bajunya secara paksa, ia sudah siap untuk ini. setidaknya, setelah malam ini ia akan menjadi milik sang vampire, selamanya.

Mew tersenyum lembut kemudian mulai menjilati tubuh Gulf, membuat anak itu kembali mendesah nama kekasihnya, merasakan sensasi sensasi yang sangat memabukan pada sekujur tubuhnya.

Perlahan sang vampire mendekatkan wajahnya pada leher Gulf, menjilatnya lembut kemudian menancapkan taringnya pada leher tersebut.

"Akhhh"

Gulf dapat merasakan Mew menghisap lehernya pelan, sementara tanganya masih menggerayangi tubuh sang anak, entah mengapa Gulf menyukai itu.

Kemudian bibir milik Mew berpindah menuju bibir kemerahan Gulf, mengecap rasa Gulf untuk kesekian kalinya, sungguh rasa dari darah, cairan, tubuh serta saliva milik Gulf mampu membuat Mew gila.

"Enghh" Gulf mendesah pelan merasakan jari Mew kembail bermain pada tubuh bagian bawahnya, ia menatap Mew yang kini sama seperti dia, tidak memakai sehelai benang pun.

Gulf berani sumpah, melihat barang Mew yang sudah menengang membuat wajahnya memerah. Ia memutuskan untuk mengalihkan pandanganya kearah lain.

"Hei.. jangan melihat kearah lain sayang" ujar Mew mengelus pipi Gulf lembut.

Gulf memandang Mew yang tersenyum padanya, kemudian secara pelahan barang milik Mew menyeruak masuk memenuhi lubangnya, Gulf yang merasakan lubangnya terisi oleh milik Mew tak dapat menahan desahanya, begitupun sang vampire, merasakan barangnya seperti dilahap oleh lubang pria kesayanganya itu.

"Kau sangat sempit sayang" desah Mew sambil terus memasukan barangnya pada Gulf.

"Aku.. aku tidak pernah- anghh" ucap Gulf tak mampu melanjutkan kata katanya.

"Tentu saja kau tidak pernah sayang, aku tidak akan membikarkan seseorang mendekatimu" ucap Mew menghentakkan miliknya masuk dalam lubang milik Gulf.

"Aku membunuh semua orang yang menyentuhnu, aku membunuh bajingan itu, tidak secara langsung memang, aku menyiksaya terlebih dulu" uja Mew sembari memaju mundurkan miliknya yang berada di dalam Gulf.

"Aku juga membunuh semua orang yang dekat denganmu dan bermaksud jahat padamu, lelaki saat kau SMP, dan perempuan yang meyatakan perasaanya padamu saat kau SMA sayang"

Gulf mengingatnya, saat SMP ia menyukai seorang laki laki yang sangat baik padanya, namun saat ia ingin menyatakan perasaanya, lelaki itu pun menghilang, tentu saja Gulf melupakanya, ia masih terlalu kecil untuk mengetahui cinta.

Ia juga mengingat saat SMA, ada seorang anak perempuan yang sangat manis menurutnya, menyatakan cinta padanya, namun setelah menyatakan cinta pada dirinya, anak itu pun menghilang, Gulf sudah pernah menanyakan pada teman temanya, namun mereka semua tidak tau.

"Akhh" Gulf tersadar dari lamunanya saat barang milik Mew menabrak titik tersensitifnya, membuat Gulf mendesah kencang.

Menyeringai, Mew terus menabrakan miliknya pada titik sensitif itu.

"Kau tau kana.. aku membunuh lelaki menyebalkan yang menempel padamu saat itu" bisik Mew sambil mempercepat gerakanya.

"Kau-" Gulf hendak protes dengan heartless dan sadisnya Mew, namun yang keluar hanya desahan desahan erotik dari bibir miliknya, membuat Mew menyeringai senang.

"I love you honey" bisik Mew kemudian mencumbu bibir bengkak Gulf, mencampurkan saliva satu sama lain, menyalurkan kehangatan satu sama lain.

Gulf menatap Mew yang kini menatapnya lembut, seperti mengerti arti dari mata tajam itu, ia mengalungkan tanganya pada Mew dan mencium bibir tipis Mew kikuk, kemudian menggeser kepalanya ke sisi lain, memberikan akses yang lebih besar pada lehernya untuk Mew.

Seketika taring Mew mencuat, kemudian ia kembali menjilat titik yang sebelumnya ia gigit, dan dengan cepat, ia menancapkan taring itu pada pembulu darah Gulf, kemudian menghisapnya dengan liar.

Gulf mendesah nikmat saat Mew menghisap darahnya, sementara Mew masih menggerakan pinggulnya, membuat anak itu merasakan suatu kenikmatan tersendiri.

Mew menghisap leher jenjang itu brutal, merasakan darah kekasihnya. jujur, ia sangat menyukainya! Walaupun sebenarnya ia lebih menyukai saat sedang menyetubuhi kananya.

Semakin banyak darah yang Mew hisap, membuat Gulf semakin lemas, tangan yang ia kalungkan pada leher Mew jatuh secara perlahan, pandangan matanya terasa kabur, badanya mulai melemah.

Gulf dapat melihat Mew yang melihatnya sambil tersenyum pelan, kemudian mengatakan sesuatu padanya, tapi ia tidak dapat memastikan apa yang dikatakan oleh lelaki itu, kemudian ia merasakan ada suatu cairan menetes di mulutnya, dengan sigap ia membuka mulutnya, melahap semua cairan kental yang menetes pada mulutnya, seketika badan Gulf terasa kembali segar, ia menutup matanya, merasakan pusing yang amat sangat.

Ia masih merasakan Mew yang masih menusukan penisnya dalam lubang miliknya.

Perlahan lahan tubuh Gulf kembali melemah, Gulf membuka matanya perlahan, terlihat iris berwarna merah darah pada matanya, kemudian menutupnya kembali, badanya terasa seperti terbakar, hal yang ia ingat terakhir kali adalah Mew masih menggerakan pinggulnya, menusukan miliknya dalam lubang Tetsu.

Fin.

Halo udah end ya^^ disini aku mau jelasin beberapa yang mungkin kalian bingung

Pemuda menyebalkan yang di bunuh Mew itu first ya ^^

Cairan yang di telan Gulf itu darah milik Mew, yang membuatnya menjadi vampire, makanya dia merasa terbakar dan matanya menjadi merah ^^

Btw, selesai juga fanfic ini 😙😙 jangan lupa like n comment ya ^^ dan tunggu cerita selanjutnya ya!