14

170 24 8
                                    

Typo ingatkan

Silahkan Vote dan komen nanti *

===============================

Jaemin berada di rooftop menghirup udara segar. Memandang seluruh kota dengan tatapan santai.

"Aigoo~ kenapa aku mempedulilan anak itu di hari yang indah ini?" Jaemin menghela nafas dalam dan melakukan sedikit peregangan.

"Tapi kenapa dia menangis, tidak ada yang menyakitinya, lalu kenapa menangis?" gumam Jaemin yang terus memandang cerahnya langit.

"Apa dia se menderita itu?" Jaemin nampak berjalan mondar-mandir di rooftop.

"Akkhhhh, bukan urusanku!" Jaemin kembali turun dan menyerbu kantin.

Melewati UKS Jaemin melihat Soobin yang hendak masuk. Jaemin mengerutkan dahinya dan sedikit mengintip dari jendela.

'Eoh, sialan itu benar-benar berteman dengan gadis aneh itu?' Jaemin yang menyaksikan Renjun, Soobin dan Aize makan bersama, membuat rasa sebal berkerumun di hati Jaemin.

Berusaha acuh Jaemin pun pergi ke kantin sekolah.

.

.

.

Ketika bel masuk berbunyi, para siswa kembali mengejar materi bersama guru masing masing. Berbeda dengan Renjun yang berada di UKS sedang berjuang.

"Hoeekkkh... Hikh... Uhuk... Uhuk..." berusaha mengelurkan yang masih ingin dikeluarkan perutnya, Renjun berpegangan dinding. Tidak ada orang disana, entah pergi kemana penjaga UKS pergi.

Setelah rasa mualnya mereda, Renjun diam sejenak sembari membersihkan muntahanya. Mata Renjun menatap kosong kaca wastafel.

Makanan dari Aize seluruhnya telah ia keluarkan. Bahkan rasanya lebih, karena ia muntah sampai tidak ada yang keluar.

Renjun tersenyum miris sembari berjalan kembali ke ranjang. Tangan kanannya berpegangan pada dinding, dan tangan kirinya memengangi kepala yang berat.

Renjun duduk di pinggiran ranjang UKS. Menunduk, dan merenung dengan tangan yang menyangga kepalanya. Ia lakukan itu selama lebih dari 10 menit. Matanya yang sayu kini memandang obat diatas meja.

Renjun mengambil obat itu dan meneguknya tanpa air. Setelah menaruh obat di atas meja, Renjun menghempaskan tubuhnya ke ranjang.

Ia mulai menaikan kakinya ke ranjang dan menarik selimut. Mata sayunya masih terbuka, namun beberapa menit kemudian rasa mengantuk mulai memeluknya. Matanya perlahan terpejam dan ia muali tertidur perlahan.

.

.

.

==========
Kantor perusahaan Chanyeol

"Aigoo~ Hyung perusahaan itu mulai mengancam beberapa pegawai kita." celetus seorang yang sedang menerima laporan dari ponselnya.

"Chanyeol Hyung, sebenarnya kenapa perusahaan milik Baekhyun hyung mengusik perusahaan kita?" Xiaojun yang berada di dekat Chanyeol mulai bertanya.

Chanyeol melirik Xaiojun sebentar dan kembali fokus ada rencana perusahaan.
"Kenapa kau sangat penasaran?" cetus Chanyeol sembari mengetik.

"Karena masih banyak perusahaan yang bisa ia ganggu selain di sisni." ucap Xiaojun sambil meregangkan tanganya.

Chanyeol berhenti mengetik dan mulai memandang Xiaojun si manusia penting perusahaan. Dengan agak bimbang Chanyeol menceritakan sedikit kisah kenapa Baekyun mengincar perusahaanya.

Kamu? //Huang Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang