03

2 2 0
                                    

"Hal yang tak pernah ku tau dan ku bayangkan kini ku lakukan tanpa ku tau apa maknanya"

Pada suatu hari satria mengirimi chat ke Rania.

Satria

Rania, kamu lagi apa?

Aku lagi duduk didepan rumah.

Oh, nanti malem kalo kamu sama sahabat kamu udah selesai pengajian kita ketemuan yaa dirumahnya Nala, nanti ada riska sama rosi juga kok.

Emangnya mau apa?

Gapapa aku mau ngomong biar sahabat kamu juga tau kam kalian deket banget jadi kita ketemuan bareng mereka juga.

Oh oke

Malam harinya Rania pergi kerumah Nala dan Rosi. Nala, Rosi, dan Riska adalah sahabat kecil Rania mereka sangat dekat dikampung jadi saat Rania pindah ke kampung mereka antusias. Nala dan Rosi adalah adik kakak Nala lebih tua 1 tahun daro Rosi sedangkan Riska adalah sepupunya Rania.
Rania, Nala, Rosi dan Riska sedang duduk di teras rumah Nala dan Rosi. Tak lama datang 2 laki-laki.
"Hai udah nunggu lama yaa" ucap satria.
"Hai enggak kok kita juga lagi ngobrol biasa aja" jwab Nala.
"Rania aku mau ngomong sama kamu"ucap satria.
"ngomong aja" jawab Rania
"Kita kesana aja soalnya aku mau ngomong berdua" ucap satria sambil menujuk bangku panjang di samping rumah Nala.
"Hmm"
"Engges atuh gera kaditu Ran Baturan urang mah moal macem-macem" (Udah sana Ran temen aku gabakal macem-macem) ucap Ari teman satria.

Rania melirik ketiga sahabatnya dan dibalas anggukan oleh ketiga sahabatnya itu.
"Yaudah ayok"

Setelah duduk dibangku panjang tersebut.
"Kamu mau ngomong apa?"
"Aku mau ngomong hal penting"
"Hal apa? "
"Kamu.... Kamu.... Mau gak jadi pacar aku?"

Rania hanya diam karena dia tidak mengerti apa itu pacaran. Tapi dia memang nyaman dengan satria apalagi Rania notabennya adalah anak broken home ayah nya tidak ada kabar setelah berpisah dengan mamah nya.
"Hmmm, boleh aku jawab lusa saja? "
"Hmm oke boleh"
"Makasih, yaudah ayok ke temen-temen lagi"
"ayok"

"Gimana?" tanya Ari terhadap satria namun satria hanya diam.
"Hmm yaudah atuh kita pulang dulu ya" ucap satria kepada 4 perempuan yang sedang berbincang.
"Oke" jawab Nala.

Setelah kejadian tersebut Rania bingung harus apa. Ketika Rania tengah duduk di Halte sekolahnya ada Satria menghampiri Rania.
"Hai Rania" sapanya.
"Hai Satria" jawab Rania disertai senyuman.
"Emmm aku mau nanya tentang jawaban kamu"
"Emm jawaban ya?"
"Iya"
"Emm.... Iya aku mau"
"beneran? "
"Iya"
"Makasih" ucap satria sambil tersenyum senang.

Setelah kejadian itu mereka sering berangkat dan pulang sekolah bersama walaupun mereka berbeda sekolah.

1 tahun berlalu.....

Rania sudah naik ke kelas 8. Mereka sudah mejalin hubungan selama 1 tahun tapi 1 bulan terakhir Satria berubah sudah tidak seperti dulu. Rania tidak curiga karena dia percaya dan tulus tapi sebuah kenyataan menampar kebahagiaan Rania. Saat Rania sedang menunggu angkutan umum disekolah tiba-tiba...
"Heh lo Rania kan?" ucap seorang perempuan kepadanya.
"Iya aku Rania kamu siapa?" jawab Rania dengan sopan.
"Jangan so baik deh lo"
"Aku biasa aja kok gak baik ga apa"
"Halah dasar cewek oon lo mau aja dikibulin sama cowok lo"
"Maksud kamu satria?"
"Yaiyalah emang cowok lo siapa lagi. Dia itu udah jadi pacar gue semenjak 1 bulan yang lalu. Lo mending pergi jauh dari dia putusin dia jangan ganggu kebahagiaan gue"

Rania kaget jelas dia sakit hati tapi dia tidak ada rasa ingin menangis ataupun balas memarahi dan memaki gadis tersebut.
"Oh kamu pacar barunya? " tanya Rania sopan.
"Lo budek? Gue udah ngomong tadi malah nanya lagi oon banget sih" Ucap gadis tersebut.
"Punten. Maaf kalo saya salah, Kalo itu mau kamu saya akan lakukan" ucap Rania sopan.
"Bagus awas sampe lo ga nepatin omongan lo"
"Baik, permisi saya pulang dulu"

Sesampainya dirumah. Rania benar-benar tidak menangis karena dia pun tidak ingin mempermasalahkan nya, mungkin karena Rania baru mengenal cinta juga jadi dia belum terlalu paham hanya sedikit paham. Akhirnya detik itu juga Rania memutuskan hubungannya dengan satria tanpa menyalahkan siapapun dan satria pun langsung meng-iyakan tanpa bertanya alasan Rania meminta putus. Mungkin dia memang sudah bosan dengan Rania pikir Rania seperti itu.

Rania menjalani hari-harinya seperti biasa bertahap dia mulai sembuh dari sakit hatinya. Dia kelas 8C sekarang dan ya dia sekelas lagi dengan Tania. Seperti biasanya mereka sangat dekat.
"Ran ada yang nyariin kamu didepan kelas"ucapa seorang siswi.
"Siapa? " tanya Rania.
"Gatau, dia cuma nyuruh aku manggil kamu"
"Oh terimakasih" ucap Rania dan dibalas senyuman oleh siswi tersebut.

"Kira-kira siapa ya yang nyariin aku sin?" tanya Rania pada Tania.
"Aku gatau coba kita lihat aja ayok" ucap sinta dan mereka pergi ke depan kelas.

Ternyata ada seorang siswa didepan kelas.
"Maaf kamu nyari aku?" Tanya Rania pada lelaki tersebut.
"Eh iya, ini buku lo jatuh di lapangan" ucap siswa tersebut sambil memberikan buku kepada Rania.
"Oh iya makasih ya" ucap Rania sopan.
"Iya sama sama. Nama lo Rania kan? Kenalin gue Raga" ucapnya
"RAGAAA" ucap temannya Raga.
Dan setelah itu Raga berlari pergi.

"Ciee Rania ada yang ngajak kenalan" Ucap sinta.
"Ih Sin apaan sih cuma kenalan doang. Lagian dia kan cuma ngebalikin buku"
"Haha awas suka nanti"
"enggak Sin apaan sih baru juga ketemu. Udahlah ayok masuk bentar lagi bel"

Setelah kejadian itu Tania hampir setiap hari menggoda Rania. Dan...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang