Hitobashira (人 柱 memiliki arti yang berarti pilar manusia), praktek kejam ini dulu dipraktekkan di Jepang pada jaman kuno yang merupakan salah satu aktivitas pengorbanan manusia, metodenya sungguh kejam yaitu dikuburkan hidup-hidup di bawah atau didalam sebuah tembok berskala besar seperti bendungan, jembatan, dan istana, sebagai doa kepada para dewa sehingga bangunan tersebut tidak hancur oleh bencana alam. seperti banjir atau serangan musuh. Hitobashira juga bisa merujuk pada pekerja yang dikuburkan hidup-hidup dalam kondisi tidak manusiawi.
Beberapa catatan sejarah tertulis paling awal tentang tradisi hitobashira dapat ditemukan di Nihon Shoki (The Chronicles of Japan). Satu cerita yang berpusat pada Kaisar Nintoku (323 A.D). Dalam ceritanya membahas luapan sungai Kitakawa dan Mamuta. Perlindungan terhadap banjir besar jauh di luar kemampuan rakyat yang menjadi korban. Lalu setelah itu sang kaisar mendapatkan wahyu ilahi di dalam mimpinya yang memberikan petunjuk bila ada orang bernama Kowakubi di provinsi Musashi dan seseorang bernama Koromono-ko di provinsi Kawachi. Jika mereka dikorbankan kepada para dewa di dua sungai masing-masing, maka pembangunan akan mudah diselesaikan. Kowakubi akhirnya ditangkap kerajaan dan kemudian dilemparkan ke arus sungai Kitakawa, namun untuk Koromono-ko berhasil lolos dari pengorbanan tersebut.
Yasutomi-ki, buku harian dari abad ke-15 juga mendokumentasikan tradisi keji ini yang bernama “Nagara-no Hitobashira”. Menurut tradisi, seorang wanita yang menggendong anak laki-lakinya di punggungnya tertangkap saat dia melewati sungai Nagara, dia dimakamkan di tempat di mana sebuah jembatan besar kemudian akan dibangun. Tradisi Hitobashira hampir selalu terhubung dengan proyek kompleks dan berbahaya yang memiliki proses pembangunan yang sulit. Cerita tentang hitobashira ini juga diyakini menjadi cikal bakal beberapa tradisi pengorbanan manusia lainnya.
Bisa dibilang urban legend ini bukanlah cerita bohong, terbukti dengan ditemukannya sejumlah tulang manusia di dalam beberapa tiang bangunan.
Suatu tempat yang berlokasi di Sekihoku yakni terowongan Jomon ditemukan banyak sekali tulang manusia setelah terjadi gempa bumi di tahun 1968. Dicertakan pula bahwa bangunan yang terdapat tulang manusia ini akan terdengar suara jeritan ketika malam tiba. Suara jeritan ini diduga berasal dari roh orang yang dikurung dalam bangunan tersebut.
Sc: http://www.tahupedia.com/content/show/1084/10-Urban-Legend-Paling-Menyeramkan-Dari-Jepang & https://www.artforia.com/pengorbanan-manusia-yang-kejam-dalam-sejarah-hitobashira/
KAMU SEDANG MEMBACA
Urban legend "scream"
HorrorBerisi kumpulan urban legend dari berbagai daerah maupun negara yang kami ambil dari berbagai sumber. Update setiap Senin & Rabu Setiap jam 21:00 WIB