16

444 62 43
                                    

Assalaamu'alaikum

Promot
🤭🤭🤭🤭

https://play.google.com/store/books/details?id=gNr8DwAAQBAJ


_____________________________________

Sore hari Aldo mengantar kedua sahabatnya pulang ke rumah Camellia.
Karena Yuri selalu meninggalkan kendaraannya di sana.
Tiba di rumah sederhana tersebut, ketiganya tampak terkejut karena melihat mobil yang di pakai Awan pagi tadi masih berada di sana.

Aldo keluar dari kendaraannya terlebih dahulu, tanpa menoleh pada Camellia dan Yuri, dia langsung memasuki halaman rumah. Camellia dan Yuri yang semula ragu-ragu untuk keluar dari mobil, pada akhirnya mereka ikut keluar secara bersamaan.

"Mel," Yuri memegang lengan Camellia dan untuk beberapa saat kedua gadis itu hanya saling lempar tatapan tanpa melakukan apa pun. "Kalau dia masih ada di rumah ini, apa kamu akan menemuinya?" Lanjut Yuri, ragu-ragu melontarkan pertanyaan pada Camellia.
Yuri tahu, sangat tahu bagaimana karakter Camellia yang tidak tegaan dan tidak ingin melihat orang lain kecewa.

Sesuatu yang sangat di sayangkan oleh Yuri, karena itu bisa saja merugikan diri Camellia sendiri.

"Aku rasa memang seharusnya berbicara terus terang dan menyelesaikannya. Kamu jangan pulang dulu ya, aku sedikit takut!" Ujar Camellia, helaan nafas panjang dia hembuskan dengan sangat kasar.

"Ayo." Yuri menarik lengan Camellia dan membawanya memasuki rumah.

"Ateu ...!"
Camellia dan Yuri menoleh pada asal suara. Seorang gadis kecil mungil berjalan terseok.

"Farah!" Camellia berlari dan menghampiri si gadis kecil.

"Anak siapa Mel?"

"Tetangga baru."
Yuri menganggukan kepala, dia menatap wajah si gadis kecil yang sangat lucu dan menggemaskan.

Camellia celingukan mencari seseorang yang biasa menjaga si gadis kecil.

"Oalaah Neng Farah, si Mbok cari-cari tahunya lari kesini toh," seorang wanita paru baya berlari menghampiri mereka.

"Mbok, Farah jangan di tinggal sendiri, takutnya lari ke jalan," ujar Camellia.

"Iya Mbak. Tadi Mbok nyeduh susu, eh si Nengnya malah lari." Si Mbok mengambil Farah dari gendongan Camellia. "Makasih Mbak Mel,"

"Iya Mbok. Saya masuk dulu ya. Ada tamu di dalam." Camellia menyeret Yuri menuju rumahnya. Dia tidak mau masuk sendiri karena rasa takut yang terus menggelayut di dalam hatinya.

Apa yang Camellia takutkan memang mendasar, dia takut kalau Awan kembali datang dan memaksakan kehendak terhadap dirinya.

"Ingat Mel, jangan terbawa perasaan. Apa pun yang dia katakan kamu harus tetap pada pendirianmu." Ujar Yuri kembali mengingatkan Camellia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Camellia - Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang