"Abis pulang sekolah kita makan-makan, yuk," ajak Deffran.
"Kemana?" tanya Meisya sembari menyemili keripik di koridor sekolah.
"Ya, ke Mall gitu."
"Boleh tuh, sekalian jalan-jalan," kata Mesiya.
"Iya, kita, 'kan mau pisahan," kata Deffran secara tak sadar.
Antana pun bingung dengan pernyataan Deffran.
"Hah, pisahan gimana maksudnya?" tanya Anta heran.
Deffran mengerjapkan matanya karena sadar dengan celetukannya.
"Ehh, emang tadi gue ngomong apa?"
"Pisahan," spontan Meisya.
"Ohh, maksud gua pisah kelas gitu."
"Ah nggak jelas lu. Cabut ah."
Setelah itu Meisya dan Anta pergi meninggalkan Deffran.
Deffran menghembuskan napasnya karena lega rahasianya tidak jadi terbongkar. Ia harus tetap memegang omongan Marissa dan menyembunyikan hal tersebut sampai Marissa sendiri yang mengatakannya.
***
Mereka telah sampai di sebuah mall. Terutama Meisya, ia berantusias sekali.
Deffran berinisiatif untuk menraktir mereka makan. Bisa jadi ini adalah terakhir kali mereka pergi bersama Anta.
"Ya udah kalian mau pesan apa?" tanya Deffran.
"Yang enak-enak, dong."
Setelah itu, mereka bertiga memesan makanan serta minuman. Di sana mereka sangat bersenang-senang. Bercanda-canda, menceritakan hal receh, masa kecilnya, dan lain-lain.
"Gue pengen deh jalan-jalan ke luar negeri," kata Anta tiba-tiba.
"Sabar aja, Ta. Nanti juga kesampaian," jawab Deffran.
"Nggak lah, nggak bakalan terjadi."
"Namanya takdir, 'kan nggak ada yang tau, Ta."
"Kok lu bisa bilang begitu?"
"Yaa, kalau lu yakin sama keinginan lu, pasti bakal terjadi."
"Tapi gue nggak mau ninggalin kalian." Omongan Anta barusan seperti menegaskan sesuatu yang akan menolak sesuatu hal ke depannya.
Setelah mereka kenyang dengan makanannya yang lezat, waktunya mereka bermain-main di salah satu area permainan.
"Eh, main ini aja nih, Ta!" seru Meisya sembari menunjuk salah satu permainan.
Ya, hari itu adalah hari yang menyenangkan bagi mereka terutama Deffran. Marissa juga sengaja membiarkan Deffran untuk mengajak mereka bertiga pergi bersama, menjelang hari terakhir bertemu Anta. Mungkin ada kesempatan untuk bertemu Anta dua hari lagi. Deffran harus betul-betul memanfaatkan waktu tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent
Teen FictionWRITING & READING EVENT FROM WE ESCREATOR Judul : Evanescent Author : @terracotta_fluff Partner : @luqisuith Genre : Fiksi Remaja | Slice of Life Blurb : Terpuruk, sebuah sisi terlemah dimana seseorang merasa down. Kejadian menyakitkan yang terjadi...