CHAPTER 20 [GOOD NEWS]

2.9K 415 19
                                    

Sudah semalaman berlalu, dan malam berikutnya masih sama Hisayuki kini masih termenung menatap putranya yang sedari tadi terisak dalam pelukan Akihiro.

"Aku tidak ingin hidup lagi jika ia pergi..."pikir Hisa

"Akihisa..."ujar Hisa lirih

"Putraku belum mati! Jangan menangis!"bentak Akihiro

"Y-yang Mulia!"

Hisayuki kini bangun dan menghampiri orang yang baru saja masuk memberi hormat itu.

"Araraki-sama! Selamatkan putraku! Apapun! Tolong lakukan apapun!"Seru Hisa masih sambil menangis

Pria tua itu kini berjalan menuju ke arah Akihiro dan Akihisa sembari cepat-cepat mengeluarkan peralatannya.

"Ia muntah darah..."Ujar Akihiro pelan

Pria tua itu memeriksa Akihisa dengan teliti. Walaupun membutuhkan waktu cukup lama, ia akhirnya dapat menarik kesimpulan.

"Yang Mulia harus bersyukur, Pangeran punya tubuh yang cukup kebal terhadap racun. Ini hanya sakit perut biasa, karena Beliau sudah sering diracuni sejak bayi"Ujar Araraki

"Huh?"

"Apa maksudmu?"tanya Akihiro

Araraki menoleh ke arah Hisa sejenak kemudian menoleh ke arah Akihiro.

"Yang Mulia Ratu pasti tidak ingin merepotkan Yang Mulia..."Ujar Araraki pelan

Akihiro pun kini menatap Hisa kemudian kembali fokus pada Akihisa.

"Pangeran, minumlah dulu"Ujar Araraki yang baru saja menyodorkan obat padanya.

Anak itu meminumnya dalam sekali teguk, Kemudian kembali bersembunyi dalam pelukan Akihiro.

Tak lama kemudian, Akihisa menatap wajah sang ayah.

"Pahit"Ujarnya gemetaran

"Bagaimana dengan perutmu? Apa yang kau rasakan? Masih panas?"tanya Akihiro

"Pahit..."ujarnya lagi

Cukup lama ia bersembunyi dalam pelukan sang ayah dan tak bergerak.

"Akihisa?"tanya sang ayah

"Ng?"jawabnya sembari menatap sang ayah

"Jangan membuat Ayah takut..."Ujar Akihiro sambil mengeratkan pelukannya

"Ibu..."ujar Akihisa

Hisayuki bangun dari kursinya dan hendak menghampiri Akihisa, namun ia pun langsung saja tumbang dan kehilangan kesadarannya.
.

.

"Yang Mulia Ratu benar-benar kelelahan... Apa beliau belum juga istirahat?"tanya Araraki pelan

"Ya... Aku juga panik hingga tidak memperhatikannya"Ujar Akihiro pelan

Araraki pun hanya menunduk.

"Araraki-sama, ketika kau pergi, kau terlihat sangat kecewa... Aku... Ragu kau akan kembali"

"Aku kembali untuk putra Mahkota, Yang Mulia..."Ujar Araraki pelan

"Aku... Tidak belajar dari kesalahan..."Ujar Akihiro sambil menunduk

"Yang Mulia, Anda juga selalu seperti ini ketika masih kecil. Aku sempat khawatir, karena yang Mulia terlalu mencintai Seika-sama...tempat Anda bisa saja diambil oleh..."

"Aku sudah tahu semuanya. Aku tahu jika Shun itu Putra Seika-sama. Aku juga tahu ia putra perdana menteri."

"Karena itu Aku pergi... Yang Mulia... Jujur, Aku sangat kecewa, Ketika Yang Mulia memilihnya. Aku pikir Yang Mulia...Akan membuang negeri ini..."Ujar Pria tua itu pelan

ONCE AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang