CHAPTER 2 [RUSHED DECISION]

4.6K 500 9
                                    

Pagi-pagi sekali Sang Kaisar terlihat mengunjungi penjara.

Baru sampai di depan gerbang, ia sudah menghunus pedangnya.

"Arrrghhh"Seorang penjaga menjerit dan para pelayan kini hanya bisa menunduk melihat tangan sang penjaga terlepas begitu saja.

"Siapa yang mengatakan padamu? Bahwa kau boleh menyentuhnya?"tanya sang Kaisar

"M-maafkan H-amba Yang Mulia"

"Gunjiro. Bawa dia kembali"Ujar Sang Kaisar

Gunjiro bersama bersama beberapa pelayan kini memapah Hisayuki Karena ia baru saja menjalani siksaan paginya.

Sang Kaisar langsung saja berbalik dan menyarungkan pedangnya.

Ia terlihat begitu marah.

"Shun..

"Bersihkan dia, dan bawa ke kamarku"

"Yang Mulia, maafkan hamba...namun...namun para selir"

Sang kaisar menatapnya dengan tatapan tajam dan membuat Gunjiro hanya bisa menunduk.

"Para Menteri sudah menunggu Anda, Yang Mulia"Ujar Gunjiro pelan

Sang kaisar kini berjalan menuju aula utama, sementara beberapa pelayan membawa Hisayuki untuk dimandikan.

Rapat pagi pun dimulai. Tidak seperti biasanya yang hening, kini suasana cukup ribut.

"Jika kalian ingin ribut, haruskah aku mendirikan sekolah khusus untuk para orang tua seperti kalian?"tanya Sang Kaisar

Suasana kembali tenang.

"Yang Mulia! Apakah anda membawa orang lain masuk ke kamar Anda?"tanya Perdana Menterinya

"Bukan Urusanmu"Ujar Sang Kaisar

"Yang Mulia...Kumohon..."pikir Gunjiro gelisah

"Yang Mulia, maafkan hamba, namun anda akan membuat rakyat gelisah. Anda seharusnya hanya boleh mempersilahkan seorang Ratu dan Selir-selir Anda..

"Kau mempermasalahkan hal ini? Kupikir kau mau mulai membahas mengenai rencanamu mengatasi musim kemarau ini!"

"Yang Mulia..Anda Masih punya Kinjo-sama sebagai Selir tingkat satu yang kedudukannya paling dekat dengan kursi ratu, kemudian Yura-sama sebagai selir tingkat dua, dan Noguchi-sama sebagai selir tingkat tiga, anda punya banyak—

"Perlukah kau menyebutkannya?!"

"Yang Mulia"Ujar hampir seluruh menteri sembari membungkuk

"Mengapa kalian harus mempermasalahkan dengan siapa aku berhubungan? Bagaimana jika aku juga mempermasalahkan bagaimana kalian berhubungan dengan istri kalian?"tanya sang Kaisar

"Yang Mulia...anda keturunan yang suci...Anda tidak boleh mengotori diri Anda dengan sesuatu seperti itu"Ujar Salah seorang Menteri

"Y-yang Mulia...Jangan"Ujar Gunjiro pelan ketika sang kaisar ingin menarik pedangnya.

Kaisar Muda itu meletakkan kembali pedangnya dan menatap semua menteri itu.

"Baiklah. Kalau begitu."

"Terima kasih sang Mulia"

"Aku belum selesai bicara..."

Suasana Aula kini kembali mencekam.

"Kuberi Hisa gelar Selir tingkat satu."

"Yang Muliaaa!!!"

"Apa?"

ONCE AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang