Chapter 29

1K 71 0
                                    

Chrystalia syeirliex
Min, 16 agt 2020
12.51


Sorry for typo

Happy reading

Sudah 4 bulan sejak dimana jisung tertidur di rumah minho. Dan minho juga sudah menceritakan segalanya pada jihan.

Flashback on

Setelah menghubungi jihan. Minho memutuskan untuk tidur di sofa. Sebelumnya ia sudah mengambil selimut di lemari.

Ia lebih memilih tidur di sofa. Karena rasanya tak enak kalau tidur seranjang dengan jisung. Walaupun dia ibu dari putrinya. Tapi mereka belum mempunyai ikatan apapun.

Minho menerutuki dirinya sendiri . kenapa dulu ia justru memilih iblis seperti tzuyu yang mengkhianati dirinya. Daripada malaikat seperti jisung. Hatinya terasa peri saat pertama kali bertemu jihan. Entah karena apa waktu itu.

Setelah meratapi penyesalanya minho lebih memilih untuk memejamkan matanya. Ada sedikit rasa bahagia saat ia bisa tidur dengan melihat jisung ada di dekatnya.

Di pagi hari jisung terbangun dengan sedikit kaget. Ia terbangun bukan di kamarnya. Dan setelah mengedarkan pandanganya ia melihat minho tertidur di sofa. Ia mengumpat pelan.

" brengsek, kenapa semalam aku bisa tertidur . sial " umpat jisung pelan

Jisung segera beranjak dari posisinya dan segera keluar dari dalam kamar minho. Ia krluar secara tenang dan perlahan agar tak membangunkan minho. Ia segera turun dari lantai atas dan berpamitan dengan para maid.

Saat sampai rumah. Rumah masi dalam keadaan sepi. Karena ini masi jam setengah lima pagi. Jihan dan bibi jung masih belum bangun. Ia memutuskan untuk mandi saja. Untuk mendinginkan kepalanya. Kepalanya rasanya mau pecah.

Setelahnya jisung melakukan aktivitas pagi seperti biasanya. Saat ini mereka sedang sarapan bersama. Dengan khidmat tanpa ada suara. Selesai mereka menghabiskan sarapannya. Jisung bersuara suatu hal pada jihan

" jihan eomma ingin berbicara padamu. Tapi tidak disini. Di halaman belakang. " ucap jisung

" baik eomma " ucap jihan

"Mandilah dahulu " ucap jisung. Megusak rambut jihan lalu beranjak dari sana.

Setelah beberapa saat dihabiskan jihan untuk mandi. Ia pun menemui jisung dihalaman belakang

" maaf eomma jihan lama " ucap jihan

" tidak apa apa sayang " ucap jisung

" ada apa eomma, memanggil jihan " ucap jihan. Sejenak jisung terdiam sebelum mengucapkan suatu hal

" sejak kapan kamu dekat dengan tuan lee. Jihan " ucap jisung. Jihan membeku di tempat dengan pertanyaan jisung

" jawab han jihan!! "  jihan menunduk takut. Eommanya sudah menyebut marganya.

" s..sudah lama eomma " ucap jihan terbatah

" eomma tanya sejak kapan kamu kenal tuan lee. Han jihan " tanya jisung

" sejak ulang tahun eomma tahun lalu " ucap jihan pelan

" dan kamu tidak bilang pada eomma " ucap jisung

" maaf eomma. Jihan takut jika jihan menceritakanya nanti eomma menyuruh jihan menjauhi appa " ucap jihan masih dengan kepala menuduk

" jauhi dia jihan. " ucap jisung. Jihan mendongakkan kepalanya

minsung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang