* Permata kegelapan *

355 22 7
                                    

Mereka pun keluar dari istana poska menuju sirkuit poska, mereka merasa tidak nyaman karna diikuti terus oleh para pengawal, walaupun demi keamanan mereka, tapi mereka tetap saja tidak nyaman.

Jin pun menyuruh Sena untuk membuat pengawal itu berhenti mengikuti mereka semua.

" Sena, kau bilang saja pada pengawal mu, agar tidak mengikuti kami, aku merasa tidak nyaman " ucap jin.

" aku juga merasa tidak nyaman " ucap kuby

" baiklah " Sena pun berbalik dan menatap para pengawal

" kalian tidak usa ikut ya, kami akan baik-baik saja, kalian bisa menunggu di sini atau kembali saja ke istana, apa kalian mengerti " ucap Sena.

" tapi Putri, ini adalah perintah raja" ucap pengawal tersebut

" aku kan juga bisa memerintah kalian, apa kalian tidak mau mematuhi perintaku " ucap Sena.

Para pengawal itupun pergi

Di perjalanan menuju sirkuit kota poska
Saat mereka berjalan menuju sirkuit kota poska, mereka melihat ke sekeliling jalan. sangat sedikit orang yang ada di sana, tidak seperti dulu, dulu kota poska banyak sekali orang-orang.

Bahkan yang dari kota lain, tapi sekarang kota poska terlihat sepi, seperti kota hantu saja.

Di sana mereka semua bertemu dengan teman mereka yang tinggal di kota poska bernama Angela dan monkartnya yang bernama raby, mereka pun menyapanya.

" hai Angela " ucap Laura

" hai, kalian mau ke sirkuit ya" ucapnya

" iya, dari nama kau tau " ucap jin

" kemaren aku mendengar dari orang-orang, katanya di sana ada sebuah permata yang memancarkan aura gelan yang sangat kuat, dari itu aku sudah yakin, raja akan memanggil kalian semua " ucap Angela

" rabi".

" apa kau mau ikut bersama kami" ucap Michael

" tidak bisa, aku baru disuru membeli sesuatu oleh kakak, tapi aku hanya ingin bilang semoga kalian baik-baik saja " ucap Angela

" terimakasih, kalau begitu kami akan pergi" ucap Sena.

" tunggu, siapa dia?" tanya Angela sambil menunjuk ke arah Tala

" dia teman baruh kami, namanya Tala, dan itu monkartnya bernama aran" ucap Laura.

" hai" sapa Angela

Tala tak menjawab

" kapan kita berangkat " ucap Tala

" dia memang seperti itu, maafkan dia ya" ucap jin.

" tidak apa-apa, aku akan pergi sekarang " Angela pun pergi ke arah yang berlawanan dengan arah jin dly.

Sirkuit kota poska
Di luar sirkuit kota poska terlihat awan gelap yang menyelimutinya,
Walaupun mereka belum memasuki sirkuit kota poska, mereka semua sudah merasakan aura yang sangat kuat di dalamnya.

Awan gelap yang menyelimuti sirkuit kota poska tersebut, semakin lama semakin tebal, mereka semua lalu mendorong gerbang, dan setelah gerbang terbuka, mereka benar-benar tak bisa melihat ke adaan di dalam sana, karna awan gelap itu.

" bagaimana kita bisa menemukan permata itu, jika sirkuit di sini tidak kelihatan apa-apa" ucap kuby

" serakan padaku saja" ucap Tala

" kau akan melakukan apa?" tanya Laura.

" tentu saja menghilangkan Awan gelap ini" ucap Tala, kemudian di menyuruh aran untuk melakukannya

Monkart The Life of Two Sisters [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang