07

1.7K 182 39
                                    

Pahami setiap alurnya guys!! ❤️

Oke enjoy!
.

.

.

Jisung membuka mata sipitnya, ia melihat ada seorang pria tersenyum manis kearahnya. Perlahan pria itu mendekati jisung, tapi jisung mendadak menjadi ketakutan. Pria itu duduk dipinggir ranjang tempat jisung tidur, sedangkan jisung ia menjerit katakutan pada pria itu. 

"Jisung, jangan takut ya..namaku jungwoo"ucap pria itu, jisung menarik selimut yang berada di tubuhnya dan menutupi wajahnya dengan selimut tebal itu, entah kenapa senyum pria itu membuat jisung ketakutan. 

Jungwoo, pria manis itu merupakan seorang dokter yang juga merupakan pacar Lucas. Ia disuruh agar menjaga jisung dirumah besar milik Jaemin ini. Jungwoo menghela nafasnya, mungkin obat itu telah bekerja didalam tubuh jisung. 

Jungwoo merasa jisung perlu waktu untuk sendiri, jadi lebih baik pemuda bersurai cokelat itu keluar dan membuatkan jisung makanan. 

Jisung yang merasa pria tadi telah pergi, akhirnya membuka selimut itu perlahan lahan dan duduk ditepi ranjang itu memikirkan apa yang telah terjadi dengannya hingga ia tidak tahu namanya sendiri. Semakin jisung berusaha, ia merasa kepalanya akan pecah dengan bayangan  bayangan yang muncul dalam pikirannya akhirnya,jisung menyerah. 

.

.

.

.

Sedangkan itu ditempat terakhir jisung pingsan, Jaemin sedang memberikan hukuman yang setimpal  dengan apa yang telah Siwon, Taeyong, dan Mark lakukan terhadap jisung. Bukan jaemin yang melakukan hukuman itu, tapi para anak buahnyalah yang melakukannya. Jaemin hanya duduk dan menyaksikan lanjutan dari permainan yang telah dibuat oleh mereka bertiga dan pastinya  akan diakhiri oleh mereka bertiga juga. 

"No no, simpan leher dan wajah mereka untuk step terakhir" ucap jaemin tersenyum lebar kepada para anak buahnya. Mendengar perintah itu, para anak buahnya pun mengganguk dan langsung membawa 3 pria itu kesuatu tempat. 

"Sshhss...ji..jisung!" Ucap taeyong yang masih sadar, mendengar ucapan taeyong jaemin berjalan kebelakang dan mencengkaram rahang pemuda Lee itu. 

" Berani sekali kau memanggil nama jisungku dengan mulut kotormu itu, tapi tak apa karena itu ucapan terakhir yang keluar dari mulutmu" Ucap jaemin lalu melepaskan cengkraman itu kasar, lalu menggambil sebuah botol yang diketahui  isinya adalah bensin dan menyirami bensin itu kepada Mark. 

Setelah itu jaemin menyuruh seorang anak buahnya agar membakar tubuh mark hidup hidup, Jaemin hanya tertawa melihat itu lalu ia beralih kepada Siwon yang belum sadar. 

"Hey!!Bangunlah Ayah, atau kau tidak akan bangun lagi untuk selama lamanya" Ucap jaemin sambil menarik rambut hitam Siwon, tapi Siwon belum juga sadar melihat itu jaemin berdecak kesal lalu menyuruh anak buahnya agar memukuli Siwon hingga sadar kembali. 

"Hey ayah! bagaimana suka dengan lanjutan dari permainannya hah? Kau bahkan ingin merebus jisungku, ayo aku akan menunjukkan caranya" Ucap jaemin setelah melihat mata siwon terbuka. 

Setelah itu jaemin menyuruh anak buahnya lagi agar menggangkat tubuh siwon dan dimasukkan kedalam bak mandi yang didalamnya terdapat cairan mendidih yang sudah ia campur dengan air, asam, dan minyak panas hingga kulit dan ototnya terpisah. 

"Hey mark!Kau tau jisung itu sangatt mencintaimu sebagai kakaknya, setiap malam ia akan menanggis menyalahkan dirinya sendiri karena telah membuatmu dan taeyong susah, kalian tidak tahu kan kalau adik manis kalian itu mempunya penyakit yang ganas didalam tubuhnya?Yaya aku tau  kalian memang bodoh telah menyiksa jisung" Ucap jaemin sambil mengguliti kulit mark secara perlahan dan brutal, sebelum itu mark telah ditaburi garam dan dipaku di atas sebuah meja kayu yang besar. Sentuhan terakhir,  jaemin berikan dileher putih milik mark. Jangan ditanya keadaan mark sekarang, karena ia dipastikan akan meninggal karena kehabisan darah, dan luka serius dileher.

Jaemin keluar dari ruangan itu, dan duduk didepan taeyong yang menatapnya takut. Jaemin tahu setidaknya taeyong sedikit waras dari kedua pria tadi. Jaemin melepaskan ikatan yang berada ditubuh taeyong, lalu duduk berdiri didepannya. 

"Jadi, sampai sini kau tau dimana kesalahanmu?"tanya jaemin sinis

"A..ku, sebenarnya tidak membenci jisung! Hanya saja, aku tidak terima karena kehadirannya keluargaku menjadi berantakan, ayahku menghamili ibu jisung dan siwon akhirnya menceraikan ibu jisung, dan lalu ibuku juga bercerai dengan ayahku karena mengetahui ayahku berselingkuh dengan perempuan lain, ta..tapi itu hanya kesalahpahaman!"ucap taeyong berusaha menyakinkan jaemin yang mendengarkannya.

"Aku mengerti, Jisung merupakan anak kandung Siwon dan taeyeon. Dan Uh...bohong kalau kau tidak membenci jisung, sejak pertama bertemu saja aku sudah tahu kalau kau adalah seorang kakak yang jahat"Ucap jaemin sambil memainkan pistolnya yang berada ditangan kirinya

"Gara-gara dia, aku tidak mendapatkan kasih sayang ibu. Aku membenci jisung!"Ucap taeyong, jaemin menatap taeyong lalu menarik pelatuk pistol kesukaannya itu dan tepat mengenai jantung Taeyong. 

.

.

.

.

Jaemin berjalan masuk kedalam rumahnya, mencari keberadaan teman temannya. Hingga ia melihat Lucas, Jaehyun, dan jungwoo yang sedang berbicara di dekat kolam renang. Jaemin menghampiri mereka dan duduk disebelah Lucas. 

"Jisung dimana?" tanya jaemin menatap jungwoo

"jisung ada ditaman belakang, d..dia sepertinya trauma jaem.."ucap jungwoo setelah menggumpulkan keberaniannya untuk membicarakan tentang ini di depan jaemin. 

Setelah mendengar kabar tentang jisung, jaemin langsung membuka jaketnya dan berjalan ketaman belakang rumah besarnya itu. 

Jisung yang melihat jaemin datang pun mulai berjalan kebelakang, dan menggeleng gelengkan kepalanya, sambil bergumam " jangan bunuh aku". 

Jaemin mengusap wajahnya pelan, ia lupa kalau jisung tidak tahu apapun tentang dia untuk sekarang ini jaemin pun menampilkan wajah manisnya, dan tersenyum ramah kepada jisung. 

"Jie, kemarilah aku tidak akan membunuhmu." Ucap jaemin mendekati jisung, sedangkan jisung ia merasa pernah mendengar suara itu, tapi ia  tidak tahu kapan? dimana? ia mendengar suara itu. 

"J...jaemin" lirih jisung, menahan tanggisnya ketika ia dapat menggigat satu nama di pikiran, dan hatinya. Jisung lalu memeluk tubuh jaemin erat, jaemin tersenyum apakah sekarang jisung sudah jatuh cinta kepadanya? maksudnya  yang ia tahu dulu, hanya ialah yang mencintai jisung.  Tapi, itu hanya pemikirannya!

"Jangan menanggis lagi jie" ucap jaemin menenangkan jisung yang masih menanggis dalam dekapanya. "Jie mau pulang, mau ketemu papa, mama" rengek jisung sambil menatap jaemin. Sekarang jaemin harus bagaimana? Apa yang akan dia katakan kepada kekasihnya ini?

"Baiklah" Jawab jaemin sambil menyeringai lebar, dan merangkul lengan jisung bejalan ke mobilnya yang terparkir rapih didepan rumahnya. 

.

.

.

.

TBC. 

Oke segini dulu ya ceritanya, makasih yang udah baca jangan lupa vomentnya❤️

Ceritanya kurang sadis ya? atau kurang jelas? Maafin aku🥺

Dan cerita ini bakal sering up karena akan segera END.

Bye~





My patient;ʝaemsung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang