Chapter 1

2.7K 283 36
                                    

Project Theme 06 : Di Bawah Langit Biru di Atas Bumi; Kau dan Aku Tak Berbatas [MXTX Universe; Telegram group]

Tian Guan Ci Fu © Mo Xiang Tong Xiu

a/n: By RP Feng Xin & Mu Qing

~Happy Reading~

"Hey hey! Xuan Zhen dan Nan Yang bertengkar lagi!"

Suara gaduh berasal dari depan Istana Surgawi, hanya dalam waktu sebentar saja kerumunan petugas Surgawi telah berkumpul untuk menyaksikan keramaian. Sudah menjadi keseharian Mu Qing dan Feng Xin untuk berolahraga bersama bahkan hanya dalam hal sepele.

Pagi ini mereka mendapatkan tugas dari Kaisar Surgawi untuk menyelesaikan masalah roh yang mengganggu di gunung Yujun, dimana roh itu adalah roh anak kecil yang berkeliaran dan menimbulkan masalah untuk penduduk di sekitarnya.

Mu Qing dan Feng Xin ditugaskan bersama dalam perjalanan ini, keduanya memang tidak akur dan selalu bertengkar, dan sekarang mereka sedang bergulat bersama tepat di depan Istana.

Muka Feng Xin bengkak dan lebam begitu juga Mu Qing, Mu Qing mencengkeram kerah Feng Xin dengan satu tangan, satunya lagi melajukan pukulan ke wajah Feng Xin. "Sialan! Yang kukatakan itu kebenaran bukan?! Roh anak itu bukannya anakmu yang meninggalkanmu, hah?!"

Wajah Feng Xin mendapatkan satu pukulan lagi dari kepalan tangan Mu Qing. Dan itu membuat Feng Xin kembali teringat akan masa lalunya. Memang benar, dulu ketika dirinya masih menjadi manusia dan menjadi salah satu pelayan Yang Mulia Xie Lian. Dia sering mengunjungi seorang pelacur yang bernama Jian Lan. Tapi jujur, Walaupun dia seorang pelacur, sikapnya sangat santun, anggun, dan lembut, bagaimana pun ia adalah putri mantan pejabat. Semua ini memang salah dirinya yang berjanji akan membebaskan perempuan malang itu dari tempat terkutuk itu dan menikahinya, namun berakhir dengan meninggalkannya tanpa tahu kalau dia sedang mengandung.

Satu pukulan lagi yang ia terima dari Mu Qing membuatnya sadar dari kenangan masa lalunya. Feng Xin merasa ada perasaan meletup dalam hatinya. Entah itu perasaan kesal akibat perkataan dan tindakan Mu Qing atau perasaan sesal karena apa yang Mu Qing katakan itu memang sebuah kebenaran.

Melihat Mu Qing yang akan melayangkan pukulan lagi, Feng Xin segera menangkap pukulan Mu Qing. Ia dengan kuat meremas kepalan tangan Mu Qing. "Brengsek... Walaupun itu sebuah kebenaran. Kau tidak ada hak untuk berkomentar."

Feng Xin kemudian melancarkan pukulan dengan satu tangannya yang lain dan tepat mengenai wajah Mu Qing yang sudah babak belur seperti wajahnya.

Pukulan Feng Xin membuat Mu Qing merasakan denyutan keras di pipi kanannya. Mu Qing yang merasa masih belum puas atau tidak terima Feng Xin memukulnya, kemudian membalas pukulan Feng Xin seakan jika Feng Xin memukulnya sekali maka Mu Qing akan membalasnya dua kali. Tidak ada seorangpun yang melerai mereka berdua sehingga perkelahian mereka terus berlanjut.

"Kenapa aku tidak boleh berkomentar ?!! Karena anak baikmu itu membuat ulah, kita harus membereskannya. Apakah ibunya tidak menjaganya dengan baik dan membiarkannya berkeliaran ?!"

Mu Qing mulai merasa lelah, nafasnya berantakan dan wajahnya memerah karena emosi. Disisi lain Feng Xin mencoba bangun ketika Mu Qing berhenti memukulnya. Tubuhnya membungkuk dengan kedua tangan menumpu pada lututnya. Napas Feng Xin terengah-engah akibat dari perkelahian dirinya dengan Mu Qing. Salah satu tangannya bergerak mengusap darah disudut bibirnya dan kemudian mengusap bawah matanya yang terasa nyeri. Feng Xin mulai mencoba menegakan tubuhnya, walau hembusan napasnya masih terasa kasar. Ia ingin membalas perkataan Mu Qing, namun jika ia membalasnya maka semua ini tidak akan pernah berakhir.

A Though MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang