03. Bad day

25 3 1
                                    

Ga ada salahnya kan
meluangkan satu detik waktu kamu
buat kasih aku bintang orens?


Mohon dikoreksi
bila ada kesalahan ya readers
Kritik dan saran kalian berguna buatku


Terima kasih ya
sudah berkunjung di dunia kecil Nad


Silahkan add
US AFTER JULY
ke library kalian biar ga ketinggalan update!


Relax
and
HAPPY READING EVERYONE


✨✨✨

Setelah melakukan refreshing dan pembersihan di hari Minggu kemarin, sekarang tibalah hari Senin. Hari yang menjengkelkan bagi sebagian orang, termasuk Mera. Sesampainya di sekolah ternyata Mera sudah telat 5 menit dan di SMA Wijaya tidak ada toleransi untuk keterlambatan walau semenit. Alhasil karena kebijakan tersebut Mera mendapat hukuman membersihkan sampah yang masih berserakan dilingkungan sekolahnya, berhubung hari ini hanya Mera yang terlambat jadi hanya Mera sendiri yang membersihkannya. Mera berdecak kesal akan keteledorannya hari ini, Mera mulai memungut beberapa sampah yang berserakan.

"Udah ada kotak sampah tapi masih aja asal lempar." Gerutu Mera.

"PUUK"

Bunyi lemparan membuat Mera tersadar dan melirik pantofel miliknya yang sudah basah terguyur es cekek yang dilempar seseorang ke arahnya. Mera melirik ke sumber lemparan, terlihat olehnya tersangka pelemparan es cekek yang sepertinya tidak sadar kalau lemparannya mengenai Mera karena terlihat sosok tersangka tersebut sedang asyik tertawa bersama teman-temannya didepan kelas yang merusak moodnya pagi itu. Tanpa aba-aba Mera mengambil kembali bungkusan es yang dilempar laki-laki tersebut, berjalan cepat ke arahnya. Mera berdiri didepan laki-laki itu dan menatap tajam mata coklatnya.

"Zareen Omera, kan?" Tanya laki-laki itu.

Mera hanya diam menatap tidak suka ke sosok itu.

"Wah mimpi apa gua semalem ye, bisa-bisanya lo beneran dateng dihadapan gue." Ucap laki-laki yang ternyata adalah Rifqi.

PLAAAK 

Satu tamparan berhasil mendarat di pipinya, Mera sangat geram melihat Rifqi yang melempar es cekek ke sepatunya ditambah laki-laki itu meracau tidak jelas.

"Anjir. Why?" Rifqi tersentak.

PPUUK 

Mera melanjutkan aksinya dengan melempar bungkus es cekek Rifqi ke baju putih yang ia kenakan. Mera sudah tak bisa menahan amarahnya pagi ini, hancur sudah Paginya. Menahan malu karena aksinya tersebut sudah mulai disadari beberapa murid kelas Rifqi.

"Ada kotak sampah, jangan sembarangan kalo ngelempar sampah. Tuhan baik kasih lo mata dan akal tapi ga dimanfaatin dengan bener, sinting!" 

Mera meninggalkan koridor kelas Rifqi ketika sudah mengeluarkan 2 kalimat itu didepan Rifqi.

Rifqi dan teman-temannya hanya bisa diam menatap kedatangan dan kepergian Mera yang begitu cepat. Rifqi melirik bajunya sekilas yang sudah basah terguyur es nya sendiri, berdecak kesal karena kebodohannya sendiri.

"First impressionnya jelek banget jir." Celetuk Rifqi memecah keheningan

Arjun, Arya dan yang lainnya mencerna kalimat yang keluar dari mulut Rifqi dahulu lalu tertawa kencang ketika menyadari sosok yang barusan mengamuk dihadapan mereka adalah sosok perempuan yang sama di kantin beberapa hari lalu, ya sosok yang berhasil mengambil perhatian Rifqi.

🪐🪐🪐

TING!

Rifqiabrr want to send you a message.

Mera yang sedang menonton netflix tiba-tiba mendapati notifikasi pesan masuk dari instagram, melihat balasan laki-laki itu membuat Mera terdiam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mera yang sedang menonton netflix tiba-tiba mendapati notifikasi pesan masuk dari instagram, melihat balasan laki-laki itu membuat Mera terdiam. Pikiran Mera mulai flashback ke situasi tadi pagi yang menghancurkan moodnya, Mera bertanya-tanya apakah yang saat ini mengiriminya pesan adalah laki-laki itu? Situasi pagi tadi benar-benar membuat Mera kalang kabut dan emosinya tidak terkontrol, Mera sama sekali tidak memperhatikan wajah laki-laki itu dengan detail dan tidak pula tau atau bahkan membaca name tag di bajunya.

"Malu banget ya tuhan."  Umpat Mera

"Eh tapi emang dia duluan yang salah."  Batinnya

"Oke bener, dia yang salah."  Tegasnya pada diri sendiri.

Mera tidak membalas pesan itu, ia melanjutkan kegiatan menontonnya.


🪐🪐🪐🪐

Palembang, 2 September 2021

heyyo, sorry banget udah hampit setahun ya :)
semangatku mulai bangkit lagi setelah beberapa bulan lamanya hilang

awalnya aku berniat untuk update di new story ku yang berjudul “INDURASMI”
tapi aku memutuskan untuk melanjutkan kisah Rifqi dan Mera terlebih dahulu haha

boost semangatku dengan bintang & awan dari kalian yya, give me a lil appreciate guys !

sending a lot of love for y'all 🥰❤️

see u on the next chapter  .  .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

US AFTER JULYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang