Auzora
"Mau sampe kapan lo bakal pantengin terus tuh hp ? sampe si ghosting itu keluar dari layar hp lo? Please deh Ra, lo harus move on"
Ghosting yaa.. oke juga julukan yang Jingga berikan untuk si kampret itu. Walaupun gue agak sedikit kesal mendengarnya. Dia memang benar sengaja tidak membalas pesan gue karena sibuk, pingsan atau sudah di panggil sama Yang Maha Kuasa sih ? 3 hari pesan dari gue gak digubris, dibaca aja nggak. Kalau sudah begini pasti Jingga akan memarahi gue layaknya ibu tiri karena tidak fokus dengan pekerjaan di kantor. Gue justru sibuk melirik hp yang selalu setia di samping laptop gue.
"Apa mungkin dia lagi sibuk sama kerjaannya?"
"Sesibuk apa sih sampe gak bisa bales chat lo selama 3 hari, masa bales chat gak bisa tapi dia bisa update instastory di instagram." Jawab Jingga sembari melipat lengannya di dada dan menatap gue yang sangat madesu (masadepansuram).
Auriga Pradipa Adhyastha alias Aga si kampret yang dua hari lalu baru saja update instatory di instagram, memamerkan mogenya yang baru saja di service. Moge (motor gede) kebanggaannya yang katanya hadiah ulang tahun dari Bokap tirinya. Moge yang jok motornya super irit, yang tidak pernah absen membuat pantat dan pinggang gue sakit setelahnya. Saat itu juga gue langsung reply instastorynya dan sampai sekarang belum ada tanda-tanda balasan darinya. Mungkin dia lupa caranya untuk balas pesan dari orang lain. Aga lo hobi banget bikin gue vertigo.
"Hahh..tapi gue yakin dia bakal bales chat dari gue, walaupun harus nunggu berhari-hari atau mungkin seminggu atau sebulan hahaha"
"Iyaaa tapi pembahasannya itu udah basi, sejak awal gue emang udah gak suka sama si Aga"
Iya basi seperti roti srikaya yang lo kasih ke gue sewaktu jaman sekolah dulu, emang bajingan lo sampe bikin gue diare 3 hari. Bahkan saat itu gue ngerasa lagi sakaratul maut, lo malah cekakak cekikik waktu di klinik. Duh kok ada ya manusia sebangsat dia, iya ada itu buktinya si Auriga Pradipa Adhyastha. Ya Tuhan maaf hamba bicara kasar terus, kelamaan gaul sama Aga membuat mulut gue serasa tempat pembuangan sampah. Serius gue bicara kasar gini cuma di depan Aga kok. Soalnya kalau liat komuk dia bawaannya pengen misuh-misuh terus.
"Jingga, kok lo ngomong gitu sih?"
"Berdalih dengan mengatas namakan sahabat, nyatanya dia cuma bikin lo baper, terus tiba-tiba ngilang terus muncul lagi, ngilang lagi. Sampe capek gue liat lo uring-uringan tiap kali dia gak bales chat lo selama berhari-hari"
"Aga bukan cowok kaya gitu"
Kenapa sih omongan Jingga tepat sasaran? Sejak awal tahun ini lo hobi banget ilang-ilangan, kadang setelah 2 minggu atau lebih pesan gue baru lo bales dan lo muncul seperti gak terjadi apa-apa. Lo ajak gue jalan, nonton, makan, ngobrol dan gak lama setelahnya lo bakal hilang. Semua pesan gue lo abaikan, setelah itu lo muncul lagi dan siklusnya selalu sama. Gue gak bisa menebak isi hati dan kepala lo, lo benar-benar sulit gue pahami. Tapi bodohnya gue tetep mau menerima elo.
"Terserah lo deh, pokoknya lo harus inget perkataan gue ya. Udah ah ayo cepet ke aula, bentar lagi Editor in Chief baru kita dateng"
Oh iya benar juga gue sampai lupa kalau hari ini akan kedatangan Editor in Chief baru. Gue langsung berdiri dan mengekori Jingga di belakang menuju aula. Semua karyawan sudah berkumpul dan sepertinya acara akan segera di mulai. Kalau gak salah Editor in Chief barunya itu masih muda dan tampan. Tapi maaf gue gak penasaran, gue lebih penasaran kenapa Aga masih belum membalas chat gue. Kenalin nih Auzora Casia Nandita si bucinnya Auriga Pradipa Adhyastha kekekekek~
Demi apa gue gak bisa fokus, gue gak peduli itu Editor in Chief baru membahas masalah apa. Duh mulai nih overthinking padahal belum jadwalnya. Jadwal gue untuk overthinking itu jam malam sebelum tidur, kok jadi maju sekarang sih. Apa gue harus pergi ke psikolog ya? akhir-akhir ini pikiran gue suka aneh-aneh, dan biang keladinya itu Aga.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMELUK BINTANG
RomanceAuriga Pradipa Adhyastha. Pergi, hilang, tenggelam. Kemudian tiba-tiba kembali, datang, muncul. Terlalu misterius, bertindak sesuka hati. Seperti bintang yang ingkar pada langit, pergi meninggalkan malam dingin menyisakan langit gelap tanpa cahaya...