-C 05

578 37 2
                                    

Setelah bersiap dengan pakaian serba hitam, dan jangan lupa masker dan kaca mata hitam, kini chasya tengah berjalan ke ruangan rapat.

Saat chasya membuka pintu semua orang yang berada di dalam ruangan tersebut pun menoleh, dan menunduk layak nya pada seorang ratu.

Chasya berjalan masuk dengan santai, dan duduk di bangku kebesaran miliknya.

Chasya dengan wajah datar nya pun mulai membuka suara.

"Apa maksudmu kesini" tanya chasya dengan tho the point.

"Maaf Nona, kami kesini ingin meminta bantuan, kami dari DW'MAFIA (dark world mafia),ketua kami di bunuh oleh musuh kami, KF'MAFIA (kaisar fiktor mafia), dan kami ingin masuk dalam MAFIA BLACK ROSE CRUEL WORLD/ BRCW'MAFIA" ucap pria itu dengan pala yang sedikit tertunduk.

"Ada masalah apa sampai KF'MAFIA membunuh ketua DW'MAFIA?" Tanya chasya.

"3 hari yang lalu kami sedang berjaga didepan markas, dan tiba tiba terdapat suara tembakan dari dalam markas, kami semua yang berjaga saat itu pun langsung masuk, dan menemukan ketua kami yang sudah tergeletak dengan darah bercucuran dan tidak bernyawa, kami sangat syok, ntah siapa yang melakukan itu, sampai kemarin kamu menemukan, ada kartu nama yang tertulis adalah ketua mafia KF'MAFIA, disitu kami sudah yakin bahwa yang pembunuh ketua kami adalah ketua dari KF'MAFIA, kami sangat butuh bantuan anda nona" ucap pria itu dengan wajah pucat basi, saat melihat muka chasya yang sangat dingin dan tegas.

"Kami akan selidiki dulu tempat kejadian, dan baru kami bisa menyimpulkan siapa yang telah membunuh ketua kalian, kalau masalah kalian mau masuk ke geng BRCW'MAFIA, kami akan menguji seberapa kuat kalian semua, dan satu lagi, kalian akan saya cambuk, dan yang terlihat lemah, silahkan keluar dari sini" ucap chasya dengan gaya dagu yang di angkat ke atas.

"Ba..ba..baik lah Nona, kami semua bersedia" ucap pria itu dengan ragu.

"Baiklah... Alvi masukan mereka keruang uji, saya akan mempersiapkan barang barang nya terlebih dahulu" perintah chasya yang sudah berdiri dari bangku kekuasaannya.

"Baiklah Nona" ucap Alvi dengan kepala yang tertunduk, ya memang saat ini Alvi sedang tidak ada jadwal kampus.

Chasya pun pergi dari ruangan rapat, dan bersiap untuk menguji orang orang tadi.

Chasya sudah mengganti pakaian nya dengan rok sejengkal di atas lutut dan sweater kebesaran nya, dan jangan lupa masker dan kacamata hitam.

Chasya berjalan di lorong yang minim cahaya.

Dan sampai lah chasya di ruangan yang dia tuju.

Chasya masuk dengan membawa cambuk yang sudah ia persiapkan tadi, dan berjalan mendekati beberapa manusia yang sudah berdiri dengan celana panjang dan dada telanjang.

Tanpa basa basi Chasya mulai mengayunkan cambukan yang ada di tangan nya saat ini.

Dan....

Ctessss....

Suara itu menggelegar di sudut-sudut ruangan itu, orang yang sudah di cambuk itu menahan rasa sakit, perih, panas dan sebagainya.

Satu orang akan mendapatkan cambuk'an sebanyak 50 kali.

Dan satu orang sudah berhasil melewati ujian itu.

Masih ada 1900 orang lagi, dan itu sangat melelahkan bagi chasya.

Dan chasya berhasil mencambuk orang sebanyak 900 orang, dan sisanya ia serahkan pada tangan kanannya (orang kepercayaan).

Chasya yang sudah lelah langsung berjalan menuju ruangan pribadinya, dan membaringkan tubuh nya di atas kasur king size nya itu, dan mulai terbawa alam mimpi.

~~~~~
Setelah beberapa jam chasya tertidur dia pun bangun, dan jam menunjukkan pukul 20.19.

Chasya yang melihat jam itu pun langsung bersiap siap untuk pulang ke mansion mewah nya, yang berada pada perumahan mewah, yaitu HOME WORLD.

Ting...

Chasya keluar dari lift.

"Nona akan pergi kemana, ini sudah malam nona" tanya seorang pelayang pria yang mengikuti Chasya dari belakang.

"Kamu sudah 17 tahun'an disini masih belum kenal siapa saya ya?,"ucap chasya dengan mata yang masih melihat ke depan.

"Saya sudah kenal dengan Nona, tapi ini sudah malam nona, mendingan nona menginap disini saja nona" ucap pria itu yang masih mengikuti Chasya dari belakang dengan kepala yang tertunduk.

"Ini masih sore, belum terlalu malam, saya jago dalam bidang apapun, jadi kamu tenang saja, apa perlu kemampuan saya di uji ke kamu" tanya chasya yang saat ini sudah berbalik badan menatap pria itu dengan sangat tajam.

Tanpa sepengetahuan mereka ada seseorang paruh baya yang mendekati mereka, ya itu Yogo, seorang paruh baya yang sudah di anggap orang tua kandung dengan chasya.

"Eh..nak ada apa ini" ucap Yogo tiba tiba yang membuat keduanya kaget.

"Untung saja aku tidak mengeluarkan jurus ku" gumam chasya yang melanjutkan jalan nya ke arah pintu yang tadi sudah tertunda oleh anak buahnya.

"Waww..kau sudah mempunyai jurus andalan rupanya" ucap Yogo yang sedang berjalan beriringan dengan Chasya.

"Sejak kapan ayah datang?" Tanya chasya.

"Sejak kau ingin membunuh pria itu tadi" ucap Yogo dengan sedikit terkekeh pelan.

"Kau ingin aku membunuhnya?" Tanya chasya dengan wajah kesalnya.

"Sudah..sudah..lupakan, kau Sekarang akan kemana" tanya Yogo.

"Aku akan pulang ke mansion ku, sudah lama aku tidak melihat mansion ku" ucap chasya sambil mengambil sesuatu dalam tas ransel sekolah nya.

Ya memang seminggu ini chasya menginap di rumah Billa, entah kenapa mood nya untuk pulang sangat lah buruk, yang ada nanti semua barang mewah yang ada di mansion akan hancur.

"Baiklah...aku akan masuk dulu, aku akan melihat anak buah baru itu" ucap Yogo yang memang sudah mengetahui kalau akan DW'MAFIA akan bergabung dengan geng MAFIA chasya, dan itu berhasil membuat Yogo kaget sekaligus bangga pada chasya, karna saat ini anak buahnya bertambah.

"Hati hati sayang" teriak Yogo karna sudah melihat mobil chasya berjalan.

Sedangkan di dalam mobil chasya menggulum senyum.

~~~~~
HALLO GAISS...

gimana gimana, seru nggak ceritanya, tetep jadi pembaca langganan aku ya..

Jan lupa vote and komen kalo menurut kalian ceritanya bagus:)

MAAF TYPO BERTEBARAN 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

____enjoyyy____

The Dark GrilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang