bagian 9

194 47 6
                                    

Sebuah Surat


Kemarin sore,selepas dari danau,Iqbaal benar-benar menjemput (Namakamu) yanh sudah menunggunya di depan gerbang kampus seorang diri tepat pada waktunya,

Dengan senyuman manisnya (Namakamu) menerima helm yang Iqbaal berikan lalu memakainya dengan mudah beranjak menaiki dengan sedikit susah pada sisi bonjengan motor besar Iqbaal,dengan Iqbaal yang membantunya lalu menuntun kedua lengan (Namakamu) untuk melingkar pada pinggangnya,dengan (Namakamu) yang menunduk malu

Mengantar kekasih barunya pulang dan selamat sampai tujuan,

Total tidak menyadari sepasang mata kini melirik terkejut menatap keduanya tidak sengaja dari dalam mobil

Arka Dirgantara orangnya,yang baru saja hendak melintasi dua orang di kenalnya Iqbaal dan (Namakamu)/dedek Aylanya berboncengan mesra pada gerbang kampus,iya tahu Iqbaal dan (Namakamu) dekat,termasuk dirinya,dan ia juga tahu bahwa Iqbaal menyukai adik tingkat mereka itu,tapi tidak tahu jika aka  sampai seperti ini




Apa Iqbaal sama dedek Ayla pacaran?—kalo iya,duuh kok bisa sampai kesini sih?!”batinnya

Arka yang memang memberhentikan laju mobilnya itu pun memukul kesal stir mobilnya

“Mau ikut campur tapi gue nggak berhak! Tapi kalo enggak—kasian dedek Ayla kalo tau Iqbaal itu punya pacar,gue harus gimana? Apa biarin aja? Karena pasti bakal terungkap sendiri bukan? Tanpa diminta?—”

Arka menjeda ucapannya,binar matanya meredup sendu

“—maafin gue dedek Ayla,lo itu baik emang nggak seharusnya di sakiti,tapi—sekali lagi maaf,gue nggak bisa bantu,karena itu juga bukan urusan gue,melainkan urusan kalian,apapun itu gue nggak memihak siapapun,kalian temen gue”

Arka tersenyum tipis dan kembali melajukan mobilnya untuk pulang,ia baru saja keluar dari restoran mamanya untuk pulang,di usir oleh Tiara sebab anaknya membuat rusuh selalu

...

Hari-hari kembali berjalan normal,baik Iqbaal maupun (Namakamu) semakin menempel bagaikan perangko dan amplop,tak henti-hentinya mengumbarkan kemesraan di lingkungan kampus,bahlan Arka sampai jengah melihat keduanya

Ini adalah bulan ketiga untuk Iqbaal dan (Namakamu) menjalin kasih,tak terasa memang,dan tepat pada bulan pertama itu Iqbaal benar-benar meminta izin untuk urusan katanya,yang sebenarnya adalah,Iqbaal benar-benar pergi ke Australia menemui Reena tanpa (Namakamu) ketahui,yang (Namakamu) tahu Iqbaal mengatakan akan ke Amerika menemui omanya yang katanya rindu,padahal tidak!

Bahkan Arka pun tidak tahu kemana temannya pergi sampai meminta izin,

Dan ingin tahu? Apa yang Iqbaal dapatkan lkala ia ke Australia menemui Reena? Jawabannya adalah—



boooooom!

Tepat setelah satu minggu lebih ia melakulan hubungan intim bersama Reena,benihnya yang ada di dalam sana—benar-benar berhasil memuaskan,ya Reena hamil satu minggu, dan tahu reaksi Iqbaal? Pastinya ia bahagia sekali tanpa rasa penyesalan,yang ada ia memeluk mesra dan erat Reena bahkan menggendongnya dan memutarnya bahagia

Kamuu yang terbaikkkkkkkk sayang!”

“Aku mohon selalu jaga kesehatanmu dan dia,kita akan menikah pada saat yang tepat,percayalah!”

Dan kala itu Reena ikut mengulas senyuman bahagia dan menangguk menjadi balasan dengan kedua lengannya yang semakin memeluk erat leher Iqbaal,

“Kamu juga yang terbaik—dan aku akan menunggu itu,aku percaya kamu”

A Letter - Iqnam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang