20.pengakuan

290 12 0
                                    

Sampai saat ini keluarga anton masih mencari cari keberadaan cecil. Semua anak buah anton dikerahkan, tapi belom juga menemukan cecil.

Sudah seminggu juga rey ga masuk sekolah. Mama nya khawatir tentang keadaan rey. Semakin hari rey semakin aneh, badannya lemas, muntah muntah dipagi hari dan yang paling aneh adalah permintaan rey yang ingin makan ini itu nyeleneh.

"Rey kita kerumah sakit ya, mama ga tega ngelihat kamu kayak gini terus"

Rey hanya mengangguk.
Akhirnya hanum dan bram menemani rey kerumah sakit.

***

"Jadi gimana dok, anak saya sakit apa?" Tanya hanum

"Menurut hasil yang saya priksa disini, anak ibu dan bapak normal, lambungnya normal, dikepalanya juga sudah saya rontgen, dan hasilnya juga normal. Tidak ada masalah sama sekali." Jelas dokter

"Tapi dok, rey kalau pagi muntah muntah, dan tubuhnya lemes, dia juga sering pusing" ucap hanum tidak puas dengan jawaban dokter

"Maaf bu, tapi ini hasilnya, ibu bisa lihat sendiri, tapi.."
Dokter sengaja menggantungkan kalimatnya

"Tapi apa dok?" Tanya bram yang sedari tadi diam

"Tapi gejala gejala yang dialami anak ibu dan bapak sepertinya seperti gejala couvade syndrome. Atau bisa disebut juga sindrom kehamilan simpatik, yang mana pihak pria yang merasakan ngidam disaat istrinya mengandung" jelas dokter

"Apa?" Hanum dan bram kompak
Lalu melihat kearah rey, yang dilihatpun hanya bisa menunduk.

***

Setelah sampai dirumah, rey duduk diruang tamu, bersama hanum sang mama, sedangkan bram berdiri sambil berjalan mondar mandir sedari tadi.
"Jadi.. bisa kamu jelaskan rey, apa masalah kamu?" Tanya bram dengan nada datar

"..." rey hanya diam

"Rey mama mohon kamu jujur sama papa dan mama"

"Ma.. rey.." rey menghentikan ucapannya

"Apa benar kamu menghamili anak orang?"

"..." rey lagi lagi diam dan menundukkan kepalanya

"Siapa gadis itu rey. JAWAB?" Bentak bram

Sang mama hanya bisa mengelus bahu anaknya dari samping.
"Pa..maafin rey" ucap rey

"Bukan saat nya untuk meminta maaf, papa cuma ingin tau siapa gadis yang sudah mengandung cucu kami"

"Ce..cecil pa" ucap rey terbata bata

"Apa?" Ucap Bram dan hanum kompak

"Maksud kamu cecil anaknya om anton?" Tanya hanum

Rey mengangguk.
"Tapi waktu itu rey udah nyuruh cecil buat gugurin kandungannya pa"

Plak

Sebuah tamparan mendarat dipipi rey. Rey hanya bisa pasrah
Bram mengusap wajahnya gusar.
"Gila kamu rey, sudah berani menghamili anak orang, bukannya tanggung jawab, malah nyuruh gugurin"

"Laki laki macam apa kamu. Papa tidak pernah mengajari kamu jadi pengecut seperti ini"

"Sekarang juga pertanggung jawabkan perbuatan kamu rey.."

"Papa benar benar malu punya anak tak bertanggung jawab kayak kamu" lanjut bram

***

Saat ini keluarga bram berada dirumah anton, karna bram mau menjelaskan permasalahan cecil dan rey, sekaligus meminta maaf dan bertanggung jawab.

"Ton, kedatangan kami kemari ingin meminta maaf, sama keluarga kamu, dan ingin bertanggung jawab"

"Hah? Maksudnya apanya bram, kok saya ga ngerti arah pembicaraan kalian?" Tanya anton bingung

"Jadi gini, ayah dari anak yang dikandung cecil adalah rey, putra kami" jelas bram

"Apa?" Kaget anton, clarissa, dan amel

Rey hanya menunduk pasrah.
"Apa benar itu rey" tanya anton ke rey

"I-iya om, rey minta maaf"

"Jadi ini alasan cecil lebih memilih pergi dari rumah" ucap anton sambil mengacak rambutnya gusar

"Maksud kamu apa ton?" Tanya bram

"Jadi waktu itu, saya tanya ke cecil siapa yang sudah menghamilimya, tapi cecil gamau jawab. Padahal saya sudah mengancam akan mengusirnya dari rumah kalau tidak mau mengaku..."

"Niat saya waktu itu, jika cecil mau mengatakan yang sejujurnya, pasti saya akan menemui ayah dari anak yang dikandungnya untuk tanggungjawab, karna bagaimanapun juga ini termasuk bisa mencoreng nama baik keluarga" jelas anton

"Tapi cecil memilih diam, dan pergi dari rumah, mungkin cecil tidak ingin ada 2 keluarga ikut malu, dan kecewa atas perbuatannya, cecil lebih memilih memendamnya sendiri" lanjut anton

"Ya Tuhan..lalu apa yang harus kita lakukan ton? Sampai sekarang cecil belom juga ditemukan"

"Kita akan cari cecil lagi sampai ketemu, kalau perlu kerahkan semua orang bawahan kamu bram"

Bram mengangguk.
Setelah perbincangan 2 keluarga itu, bram sekerluarga pamit pulang, karna hari pun sudah malam.

Tbc

Haii guys...
Sebelum next part
Please bantu vote and coment

Thanks you

Sehat selalu untuk kita semua



Beda Nasib [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang