06

3.3K 296 50
                                    

⚠Trigger warning: Explicit chapter, graphic sex scene.

Happy reading!

Entah siapa yang memulai, hawa ruang tamu rumah kecil milik Felix menjadi lebih panas dari biasanya.

Yang lebih muda masih dalam posisi yang sama. Duduk pada pangkuan yang lebih tua. Bedanya, suasana yang awalnya sentimetal kini berubah. Tak ada lagi Felix dengan nafas patah-patahnya dan air mata, yang ada hanyalah Felix dengan seringai nakalnya, dan bokongnya yang terus menekan-nekan milik Hyunjin.

"Cukup dengan kau membuatku menangis seperti bayi, Hyunjin. Sekarang aku menginginkanmu." Ucap Felix dengan tangan yang mengusap pelan rahang tegas Hyunjin.

Sial. Padahal Felix hanya mengelus rahangnya tapi mengapa ia bisa terlihat sangat seksi di mata Hyunjin? Lagipula bagaimana kucing ini bisa menjadi sebegini nakalnya padahal beberapa menit sebelumnya ia menangis hebat di hadapan Hyunjin?

"Aku sudah bilang kan? Aku membawamu kesini untuk melakukan seks bersama?" Felix menarik tengkuk yang lebih tua. Membawanya dalam sebuah ciuman panjang namun tak ada balasan dari Hyunjin. Hanya Felix yang terus menciuminya dan Hyunjin yang hanya diam menerima.

"Ada apa, Hyunjin? Kenapa hanya diam? Bukankah kau juga menginginkanku?" Felix beranjak dari pangkuan Hyunjin.

Hyunjin pikir, kucing nakal itu selesai dengan acara "mari menggoda Hyunjin".

Tapi tidak.

Felix membuka jaket putih tulang yang dulu sempat Hyunjin pinjamkan padanya. Dan yang tersisa hanya setelan piyama tidur tipis berwarna merah tua polos berbahan satin. Tidak sampai disitu, Felix juga membuka celana tidurnya, lalu melepaskan tiga kancing teratas kemeja tidurnya.

Felix merangkak pelan dengan seseduktif mungkin dan lalu kembali duduk di pangkuan Hyunjin.

Felix tersenyum, tapi firasat Hyunjin malah semakin buruk.

Felix tidak memakai celana tidurnya dan hanya menyisakan celana dalamnya. Hyunjin memejamkan matanya dan menggeram rendah ketika milik Felix yang terhalangi celana dalamnya menekan milik Hyunjin yang masih dibaluti kain katun seragam kerjanya.

Felix menyeringai kecil ketika mendengar Hyunjin menggeram. Melanjutkan serangannya dengan membuka kancing pakaian Hyunjin satu persatu.

"Stop." Hyunjin mencengkram tangan Felix menghentikan kegiatannya.

"Sebentar lagi jam kerjaku, dan aku harus segera kembali ke kantor Felix."

Felix melepaskan cengkaraman Hyunjin dengan kasar. Kembali melanjutkan kegiatannya sampai seluruh kancing seragam Hyujin terlepas.

Felix mendekatkan wajahnya pada wajah Hyunjin.

"Persetan dengan segala dedikasimu pada pekerjaanmu itu, Inspektur Hwang. Aku hanya ingin milikmu menghancurkan lubangku. Sekarang."

Felix dengan segala mulut kotornya. Dan sialnya, karena mulut kotornya itu milik Hyunjin bangun sepenuhnya. Shit.

"Ah, sepertinya milikmu ini juga menginginkanku ya?" Ucap Felix ketika merasakan sesuatu yang mengganjal pada bokongnya yang masih terlapisi celana dalamnya.

"Ada apa dengan mulutmu itu Lee? Perlukah aku membungkam mulutmu dengan bibirku?"

"Kalau begitu lakukan, Inspektur."

"Oh ya, aku lebih menyukai cara kasar ketimbang sekadar kecupan manis Inspektur Hwang Hyunjin yang terhormat." Tantang Lee Felix dengan senyum angkuhnya.

Vicious || HyunLix (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang