2. Kagum

52 11 0
                                    

"Pertemuan untuk pertama kalinya ku akui kagum, apakah rasa ini juga akan ikut kagum dan berharap lebih?"

- Rayona She -


Rayona memberanikan mendongak melihat orang tersebut. Postur tubuh yang tinggi dan tegap, jangan lupakan rahang yang kokoh. Tubuh Rayona hanya sebatas dada orang tersebut. Rayona kembali menundukkan kepalanya, kala orang tersebut menunduk dan menatap tajam kearah Rayona.

Ya didepan Rayona adalah seorang cowok. Suhu disekitar Rayona mulai memanas. Lirikan para siswa yang keluar dari kantin membuat Rayona semakin menunduk dalam.

Rayona ingin beranjak, tetapi kawanan cowok yang sedaritadi dibelakang kemudian mulai berjejer membentuk pagar dan mengelilingi Rayona. Rayona semakin takut untuk sebatas melihat. Dia diam sembari menunggu apa yang ingin mereka lakukan.

Cowok didepan Rayona maju selangkah lebih dekat, "Rayona She Bramanta," ucap cowok itu membaca name tag Rayona. Cowok itu hanya menyeringai.

Setelah itu dia berbisik, "Sampai jumpa, dan selamat datang."

Tampang cowok itu hanya datar. Aura kejam mulai menguar ketika cowok itu berucap. Semua orang yang mendengar dibuat merinding, tak terkecuali Rayona.

Kawanan cowok-cowok itu bubar, setelah cowok yang ada didepan Rayona memberi instruksi. Mereka berjalan memasuki kantin dengan gaya cool. Rayona dibuat bingung ketika mereka memasuki kantin, pasalnya jam pelajaran sudah dimulai.

Ah sudahlah! Pikir Rayona dalam hati.

Rayona segera menali tali sepatunya dengan benar dan segera bergegas pergi ke kelas. Tujuan yang semula ingin ke koperasi berubah arah, karena jam pelajaran sudah dimulai.

Kelas Rayona masih terdengar gaduh dari kuar ruangan, yang artinya guru belum datang. Rayona segera masuk dan duduk dibangkunya.

"Lama banget lo Ray, perasaan koperasi deket kantin." ucap Najwa yang duduk disebelah Rayona.

"Ssstt" bisik Rayona agar Najwa diam.

Saat Rayona hendak menjawab tiba-tiba guru datang. Kelas yang semula gaduh mendadak sunyi, semua teman sekelasnya sudah duduk ditempat mereka.

"Selamat siang"

"Siang Pak"

ooOoo

Kantin saat ini sepi, hanya ada segerombol cowok yang duduk dipojok kantin. Mereka terlihat acuh dengan bel yang sudah berbunyi sejak tadi.

"Diem-diem bae lo semua" ucap Usoy memecah keheningan, sambil mengikatkan dasi kedahinya.

Ya mereka adalah Jagdish, geng yang terkenal disaentaro sekolah. Siapa sih yang gak kenal Jagdish? Geng pembuat onar si pentolan sekolah. Disetiap angkatan SMA Bina Bangsa sudah dipastikan tergabung sebagai pasukan Jagdish.

Jagdish tidak hanya ditakuti dijalanan, tetapi juga disekolah. Semua guru pun sudah lelah, karena setiap hari menangani kenakalan mereka.

"Oh ya bos, cewek tadi cantik juga. Gimana bos rasanya dipeluk peluk sama dia?" tanya Ryan menggoda sang bos yang duduk disamping Usoy.

"Siapa tadi sih? Adek kelas bukan, tampangnya kalem gitu. Baru kali ini lihat, kayaknya bukan anak famous" kini Algari ikut berucap. Ryan hanya mengangguk sambil makan baksonya.

Jeff & RayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang