Pukul tujuh adalah waktu yang terlalu pagi bagi Yoongi, tapi Sekarang ia harus bangun karena hidung nya yang tak bisa bernafas dan gatal, "astaga, harusnya aku tidak usah hujan-hujanan kemarin" - ucap Yoongi dengan menggesekkan punggung tanganya dengan hidung
Bukan, Yoongi bukan takut mati jika sakit, hanya saja Yoongi kerepotan jika dia sakit, dia tinggal sendiri, dan ya, dia adalah mahasiswa, jelas itu sulit
Yoongi beranjak dari tempat tidurnya, dia haus,tenggorokan nya kering, "ah astaga kepala ku"- demam nya kali benar-benar menggangu di tambah dengan ketokan Pintu di depan rumahnya, orang gila mana yang datang ke rumah Yoongi pukul tujuh pagi? Kecuali dia ingin mata muda.
Yoongi berjalan malas ke pintu rumahnya, dan betapa kaget nya dia saat melihat siapa yang mengetuk pintu rumah nya "kau?!?" - ucap yoongi terkejut ,"heheh, halo Hyung"
🤡🤡🤡
"Tae, Yoongi Hyung tidak datang" - ucap Jimin Ter engah-engah karena habis berlari
Taehyung mengernyit bingung "lalu?" - ucap taehyung dengan muka bingung nya
"Yoongi Hyung itu tipekal orang yang rajin! Jadi tidak mungkin dia tidak datang karena hal sepele, pasti ada sesuatu" - jawab Jimin terlihat gelisah
"So tau sekali" - jawab taehyung acuh, yang benar saja dengan sahabatnya ini? Berlebihan menurut nya
"Aku sudah mencari tau dari sahabat kecil nya, kata nya Yoongi Hyung seperti itu" - kata Jimin
Taehyung mendengus, "dan kau percaya? Melihat cara nya jalan saja aku tidak yakin dia masih berniat menghirup oksigen. Aku yakin itu hanya akal-akalan teman nya agar Yoongi sunbae terkesan sempurna di mata mu" - ucap taehyung memasukan potongan melon itu kemulutnya, mereka sedang kantin sekarang.
"Untuk apa dia berbohong? Lagi pula, aku akan menerima saja jika Yoongi Hyung malas" - jawab Jimin
"Dasar bucin" - ketus taehyung
"Aku ingin menemui nya, aku khawatir, tae~" - rengek Jimin
"Ya, pergilah"
"Aku tidak tau rumah nya bodoh" - Jimin kesal, dia memukul kepala taehyung hingga terpental dengan meja
Taehyung meringis,"ashhh, mana aku tau!" - taehyung berteriak dengan tangan yang memegangi jidat nya, "tanya saja pada hoseok Sunbae" - lanjut taehyung
Jimin tidak menjawab, dia langsung pergi tanpa memperdulikan teman nya yang kesakitan itu "si sialan itu pasti sudah ada darah bernama tidak tau diri dalam dirinya yang mengalir" - ucap taehyung, dalam hati menyumpah serapahi teman nya itu
.
.
.
.Hoseok mendengus, "kenapa kau merengek padaku?!?, Di sana ada namjoon, merengek saja pada nya, aku masih ingin hidup" - hoseok menepis tangan Jimin yang memegangi tangannya.
Sejak tadi Jimin hanya merengek karena tidak di berikan alamat Yoongi oleh kedua laki-laki yang lebih tinggi dari diri nya, mereka hanya saling 'melemparkan' diri atas pertanyaan Jimin.
"Aku ingin melihat wajah nya, Sunbae" - ucap jimin
"Baiklah, tapi jika aku meninggal besok,kau harus tanggung jawab" - hoseok merobek satu kertas dari bukunya, lalu mulai menulis, "ini, aku tidak akan mengantar mu" - ucap hoseok memberikan kertas berisikan alamat Yoongi itu pada jimin.
Jimin tersenyum lebar, dia akan mengetahui calon rumah nya, "terimakasih Sunbae!, Aku mencintaimu!" - Jimin mengucapkan nya sambil teriak karena lumayan jauh dari hoseok, langsung berlari setelah di beri kertas, hoseok meringis, Manahan malu karena menjadi pusat perhatian, "astaga, mati kau hoseok"
🤡🤡🤡
Entah kepalang senang tau ingin mengeringkan gigi nya, Jimin hanya menatap Yoongi sambil tersenyum sejak tadi, membuat Yoongi menghela nafas, jadi orang yang di puji-puji satu kampus ini punya kelainan?
"Kau ini kenapa? Apa alasan mu ke rumah ku? Dan tutup mulut mu, kau tak pegal sejak tadi tersenyum terus?" - Yoongi yang sejak tadi di perhatikan tentu saja risih, apa lagi dia masih pusing dan ingin istirahat karena demam nya, namun orang ini masih betah menghinggapi kursi rumah di ruang tamu yoongi
"Kau tuli ya?" - ucap Yoongi lagi
Jimin berkedip, "maaf..." - ucap nya
"Aku hanya khawatir, Hyung, apa kau demam?" - jawaban Jimin kepada Yoongi
"Bukan urusan mu"- ucap Yoongi
"Sejak kapan dia dan aku menjadi kenal? So asik sekali" - yoongi membatin
"Hyung~" - nada nya seperti Merengek, apa-apaan ini?
"Apa? Bisa kah kau cepat? Aku ingin tidur" - nada suara Yoongi seperti mengusir
"Aku ingin menjaga mu" - ucap Jimin sambil menunduk
Yoongi makin di buat bingung, tentu saja mengerutkan keningnya, "Dengar ya" - ucap Yoongi terpotong karena Jimin langsung menatap nya dengan tatapan anak anjing
"Aku bukan anak kecil, dan aku tidak mengenal mu, park Jimin" - suara Yoongi mulai mendingin, emosi
"Apa dia sedang menjalankan tantangan dari teman-temannya untuk mendekati ku? Orang kaya selalu aja se enak nya"- Yoongi kembali membatin
Melihat itu sontak saja Jimin menggeleng kencang, dia di tuduh oleh otak kotor calon pacar nya!
"A-aku tidak menjadikan mu taruhan, Hyung!, Aku bersumpah" - Jimin meninggikan suara nya karena panik, dengan kedua tanya yang berbentuk "✌️" seperti ini
"Aku tidak mengatakan itu"
"Sial park Jimin, apa yang kau lakukan, kau bisa ketahuan" - Jimin jadi ikut membatin
"Seperti nya kau punya kelainan, sebaik nya kau istirahat agar otak mu sedikit benar, dan tolong tinggal kan rumah ku, oh ya, jangan lupa tutup kembali pintu nya saat kau pulang" - Yoongi berjalan begitu saja melewati pria manis itu
Jimin berteriak dalam hati, harga diri nya di injak-injak, tapi dia tak mungkin menyerah, ini baru saja di mulai, "ah~ besok aja aku kemari lagi" - ingin keluar, tapi sebelum itu dia mengintip sebentar ke kamar yang tadi Yoongi masuki, Yoongi nya benar-benar tertidur, mungkin benar, ini bukan waktu yang tepat untuk mendekati nya.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Whalien 52 [Yoonmin]
Fanfiction"Suga yang menyembunyikan semua fikiran nya sendiri, dan Jimin yang bisa baca fikiran orang lain, apa kau yakin itu sebuah kebetulan?"