-01 Agustus 2011-
Pagi hari yang begitu cerah menyinari Amlapura. Sudah seminggu Dapi bersekolah di SMA Negri 2 Kota Amlapura tapi belum terlalu aktif belajar. Hari ini, di Hari Senin kedua Tahun Pelajaran 2011, siswa kelas 10 akan mengikuti upacara bergabung dengan senior mereka. Minggu kemarin siswa baru masih disibukkan dengan program pengenalan lingkungan sekolah.
Dapi memarkirkan sepeda motor Vario birunya di lapangan parkir. Lapangan parkir yang beratap rangka baja dan sudah hampir setengah terisi oleh sepeda motor siswa lain, terlihat lengang. Hanya beberapa siswa yang berada di lapangan parkir, sebagian pemilik sepeda motor yang lain mungkin sudah berada di dalam kelas.
"Masih pukul tujuh," lirih Dapi. Pemuda yang memakai seragam putih abu-abu melihat ke arah jam yang dipakai di tangan kiri. Kemudian dia berjalan menelusuri parkiran menuju gerbang utama salah satu sekolah favorit di Amlapura.
Setelah keluar dari lapangan parkir, Dapi melewati beberapa taman kecil untuk masuk dari gerbang utama. Lapangan parkir sekolah yang berada di sebelah kanan bagian depan, sedikit jauh untuk menuju gerbang utama. Jadi, seluruh siswa yang parkir di area itu harus melewati beberapa taman bagian depan.
Beberapa siswa terlihat melakukan aktifitas mereka masing-masing pagi ini. Ada siswa yang baru datang mengendarai sepeda motor dan langsung menuju ke lapang parkir. Ada beberapa. Siswa yang menunggu temannya di lapangan parkir dan berjalan bersama untuk ke kelas mereka. Ada juga siswa yang masuk ke dalam areal sekolah dengan berjalan kaki. Mereka mungkin memarkirkan kendaraan mereka di areal luar sekolah. Karena tak ingin ketika pulang mengantri panjang, jika keluar dari lapangan parkir sekolah. Memang, ketika jam pulang, harus sabar menunggu giliran untuk keluar dari area sekolah jika parkir di dalam. Jika tidak ingin terjebak antrian yang cukup lama, maka alternatif lain adalah memarkirkan kendaraan di luar lingkungan sekolah. Ada beberapa rumah penduduk yang menyediakan tempat parkir berbayar. Dapi belum pernah melakukan itu. Dia masih sabar untuk mengantri keluar dari sekolah ketika jam pulang, walaupun hal itu memakan waktu setengah jam. Tapi, rumahnya juga dekat dari sekolah tempatnya belajar sekarang. Hanya makan waktu 5 menit dengan mengendarai sepeda motor.
Pemuda yang berambut hitam dan lurus akan memasuki lorong gerbang utama. Dia melihat seorang gadis yang berdiri dengan mengapit buku di dadanya. Ada dua buku tebal yang terapit di sana. Gadis itu berdiri dengan wajah cemas, menghadap ke pagar utama. Pagar pintu masuk utama tempat semua orang masuk ke areal sekolah.
Dapi tak mengenal gadis ini. Dia segera memalingkan wajahnya dan berusaha melewati gadis ini dengan cepat.
Sriiing.
Langkah kaki Dapi tertahan. Sengatan kecil yang masuk ke kepala berasal dari intuisinya ketika berpas-pasan dengan gadis yang berdiri di depan gerbang utama. Dapi tak menghentikan langkahnya seketika tapi melangkah dengan pelan. Dia berusaha mencari tahu, informasi apa yang akan diberikan oleh alarm yang dibunyikan oleh intuisinya di kepala.
Perlahan pemuda ini, melangkahkan kaki selanjutnya sebelum melewati gerbang utama dan masuk ke dalam lorong. Dapi sengaja melakukan itu. Mungkin ada penjelasan dari sengatan kecil yang tak terlihat oleh mata tapi dirasakan oleh Dapi. Tak ada hal aneh lagi terjadi. Sengatan kecil itu hilang. Sengatan yang sengaja ditimbulkan oleh intuisinya seperti alarm peringatan. Dapi membalikkan badannya perlahan. Melihat ke arah gadis itu. Kini dia berjarak 4 langkah di depan gadis yang berdiri membelakanginya.
Sesaat Dapi tertegun. Tak ada lagi alarm peringatan dari intuisinya berbunyi. Dia mengerutkan keningnya. Perlahan kembali berbalik dan meneruskan langkahnya. Dapi melangkahkan kaki kanan masih dengan perlahan, berharap ada penjelasan dari intuisinya. Ternyata sudah tidak ada lagi. Normal seperti biasa. Dengan cepat Dapi melalui gerbang utama dan masuk ke dalam lorong. Setelah melangkah sekitar sepuluh langkah menelusuri lorong, pemuda itu berbelok ke kanan. Dia menuju kelas yang berada di sebelah kanan gedung sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Map of the 7's souls : Hikma Andapi
FanficMap of the 7's souls : Hikma Andapi adalah karya Kedua dari beberapa karya yang akan terbit. Judul besarnya adalah MAP OF THE 7'S SOULS dan di setiap karya akan ada nama-nama pemeran yang akan menjadi tim SUPERHERO dan berjuang mengamankan dunia di...