Hidup manusia itu berjalan maju, jadi akan banyak momen baru yang tak terduga. Entah indah atau tidak, semuanya tergantung hati pemiliknya.
•
•
•Jen-Jen 🌛
Pagi, Zea. Ada racing hari ini nih, doain menang ya.
05.30Seperti biasa, seminggu terakhir ini pagi hari yang menyapanya sebelum berangkat sekolah adalah pesan dari seorang Zeano Aksara. Laki-laki yang hari ini titip absent izin pada Zea.
Seperti biasa, Zea hanya bisa menatap pesan itu lamat-lamat. Lantas mengetik dan menghapus lagi kalimat, ragu. Oryzea selalu ragu membalas pesan dari Jeno. Sekian menit yang dia gunakan untuk termenung, seringkali membawa gejolak aneh pada perasaannya. Seperti senang mungkin, aneh mungkin dan sejenis itu.
Jen-jen 🌛
Semangat sekolahnya, gua gak masuk soalnya -_Sebuah senyum kecil muncul di wajah Zea. Gadis itu tertawa geli, entah kenapa. Baginya Jeno yang mengesalkan lebih nyaman untuk Zea.
Zea :
Jeno juga semangat ^^Buru-buru Zea memasukan ponsel kedalam sakunya, saat melihat bunda memasang wajah penuh curiga pada putri satu-satunya itu.
***
06.45Zea masuk gerbang sekolah, disambut gapura megah berwarna putih dengan tulisan SMA LOKA besar ditengahnya. Ada ucapan selamat datang digital yang terus bergerak menunjukan jam datang murid-muridnya.
Didepan pintu kaca lobi, dua guru BK sudah menunggu dengan wajah tidak santai. Membuat siapapun langsung mengehela nafas ketika melihat pemandangan itu.
Zea bercermin di ponsel, melihat riasan wajah, memastikan pewarna bibirnya siap lolos dari jeratan guru BK. Ah namun gadis itu mengehela nafas gusar, salah pakai rok hari ini.
"Meninggal!"
"Kenapa pakai rok abu-abu hari Kamis? Jadwalnya kan batik dan rok putih!"
Guru BK mulai menyambar Zea, dengan muka khas penuh kedisiplinan. Zea memutar otak, mencari alasan paling jitu untuk lulus dari seleksi pelanggaran ini.
"Anu Pak, lagi Mens!"
Guru BK itu terdiam dengan wajah terperangah. Muridnya yang satu itu terlalu frontal memilih kata untuk menyampaikan pernyataannya.
"Udah Pak, namanya cewek. Nanti sampe kelas dia meringis-meringis pak, deres biasanya kalau Zea."
Zea menoleh, memasang wajah paling kesal yang ia punya. Ditatapnya Kaelan yang memasang wajah jahil penuh seringai minta ditabok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pedal Perasaan ✔️
Novela JuvenilYang harus dikayuh itu tentu saja Pedal sepedanya, bukan Pedal perasaan yang entah dikayuh untuk sampai dimana. Di bab perpisahan kah, atau di bab pertengkaran hebat. Di bab tentang melepaskan kah, atau di bab dimana perasaan itu entah melaju sampa...