10. Surprise 🤡

40 10 0
                                    

*Play mulmed yak ^^

Lebih baik bangun cinta, daripada jatuh cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lebih baik bangun cinta, daripada jatuh cinta. Jatuh itu sakit, bangun itu semangat. -Bangun Cinta 🎶


"Selamat siang semuanya, gua Harsa Hilalio yang siang ini bakal nyanyi sama sobat ambyar gua. Karena kita, lagi sama-sama Ambyar."

"Biar gua kenalin satu-satu, dari yang paling ganteng yaitu gua. Kedua ganteng ada Zean, biasa dipanggil Jeno. Sama satu lagi Reihan yang baru aja khatam juz 30."

"Ya, Lu bisa pastiin lah. Siapa yang paling shining Simmering disini. Jelas gua."

"Cuma sayang banget Man dua sobat ambyar gua gak bisa ikut gabung siang ini, Manuasa yang jago bikin hati kaum hawa tumpeh-tumpeh lagi sibuk latihan soal fisika. Satu lagi Kaelan selebgram kesayangan ciwi-ciwi SMA LOKA juga lagi jadi gadis pingitan di rumah."

Serempak pemuda Universe itu hanya diam menggelengkan kepala. Menatap Harsa yang terus ngoceh didepan layar pipih ponsel buatan China keluaran terbaru itu.

Beberapa anak perempuan bergeser menjauh dari Harsa, mau mengerjakan tugas Fisika. Kalau tetap keukeuh disamping Harsa yang ada baru satu nomor langsung buyar semua rumusnya.

"Sa, gua baru beli iket rambut!"

Ada Yuni yang muncul diambang pintu, mengangkat bungkusan putih berisi lima buah ikat rambut berwarna hitam.

Harsa yang tidak bisa diam, langsung pasang mode senyap detik itu juga. Yuni yang baru saja selesai penaikan bendera berjalan dengan nafas satu dua, seperti berlari agar segera sampai dikelas.

"Pakein lah!"

Harsa menyaut santai, memetik gitar asal. Menimbulkan bunyi acak yang kalau didengar sebenarnya masih bagus, kecuali kalau yang dengar orang yang sedang sakit gigi. Sudah pasti dilempar sepatu.

Yuni riang mengikat rambut lurus Harsa. Kalau Harsa mulai tidak bisa diam, langsung saja dijambak rambut lurusnya. Sampai laki-laki yang lahir di bulan Juni itu mengaduh kesakitan.

"Mantul! Hahahahahaha!"

Yuni tertawa puas, melihat jambul apel di kepala Harsa. Gadis itu sampai gebuk-gebuk meja karena geli sendiri. Tidak ingat, kalau dalam hitungan hari namanya sudah dicoret dari absensi kelas.

"Yo sobat ambyar nyanyi!"

Harsa iseng, menyenggol Jeno agar segera memetik gitar. Laki-laki yang biasa mengendalikan sepeda itu langsung meneguk ludah. Bukan, bukan gak bisa. Hanya saja, main gitar bukan minatnya.

Pedal Perasaan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang