[18]. I'M WHO I MEANT TO BE

92 4 6
                                    

           Beberapa hari setelah aku berlibur untuk refreshing aku mendapat telepon dari Angel dan Selvi, suatu hal yang sangat tidak ingin aku dengarkan. Mereka sudah cari tahu apa yang dan bagaimana kondisi sebenarnya tentang putra kami Timothy. Dan informasi ini juga ternyata sudah mereka sampaikan kepada Prawara karena ternyata Prawara sendiri setiap hari masih ada telepon ke Rico suami Angel untuk bertanya tentang kondisi Timothy.

"Ky, Timothy normal kok. Timothy tidak cacat atau yang lainnya. Tapi Timothy lebih special dari anak lain." Kata Angel

"iya, Timothy punya tingkat imajinasi yang jauh lebih tinggi dari anak seumurannya dan tingkat seni dalam dirinya juga sangat bagus melebihi anak lain seusianya." Tambah Selvi

"truss kenapa? Ada apa dengan Timothy anakku?" tanyaku

"Timothy kena disleksia Ky. Kamu yang sabar ya. Itu bukan hal yang fatal. Kita hanya perlu cari cara bagaimana pola asuh dan cara mengajar yang benar untuk anak disleksia." Jelas Angel

"disleksia itu apa Gel?" tanyaku

"habis telepon ini aku kirimin ya artikel dari dokter yang kami temuin kemaren." Jawab Angel

"ok kirim sekarang ya Gel, aku pengen tahu segera. Makasih." Kataku sambil menutup telepon

          Menurut artikel yang Angel kirim, disleksia itu adalah kondisi dimana seseorang mengalami gangguan seperti kesulitan membaca, menulis dan mengeja. Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab disleksia. Namun diduga disleksia terjadi karena kelainan pada susunan saraf, pengaruh interaksi lingkungan dan faktor keturunan. Namun disleksia berbeda dengan kekurangan intelegensi. Anak yang disleksia memang memiliki kesulitan belajar, namun bukan berarti anak tersebut tingkat intelegensinya rendah. Anak yang disleksia biasanya memiliki imajinasi yang tinggi dan biasanya jiwa seninya juga sangat bagus.

          Setelah membaca artikel tersebut aku harus mengakui apa yang dikatakan semua itu sangat mirip dengan Timothy. Ternyata selama ini dia berkata tulisan dan angkanya menari bukan karena dia berbohong, tetapi memang itu yang dia rasakan. Namun orang awam seperti gurunya mungkin merasa dia seperti ngeledek dan membuat kegaduhan di dalam kelas.

         Di sisi lain di rumah Angel, terlihat Angel, Selvi dan Rico begitu menyayangi Timothy. Mereka menjaga dan mengurus Timothy seperti anak sendiri. Mereka berusaha belajar dan mencari cara yang tepat untuk bisa maksimal dalam mengajar Timothy, karena mereka tahu bahwa anak disleksia itu bukan kekurangan namun special cara didiknya. Hingga Timothy yang jarang berbicara mau ngobrol dengan mereka.

"Onty, mommy sama daddy marah sama Timothy ya?" tanya Timothy

          Angel, Selvi dan Rico sontak kaget melihat anak yang jarang berbicara ini tiba-tiba mau berbicara dan bertanya akan hal itu. Itu tandanya sebenarnya anak ini sudah paham dan mengerti tentang apa yang terjadi.

"nggak kok sayang, mommy sama daddy lagi kerja." Jawab Angel dengan nada sedih

"Timot pengen bisa ngumpul lagi sama mommy and daddy. Timot janji nggak akan bandel lagi." Kata Timothy

"iya, nanti pasti mommy sama daddy pulang ya. Setelah mereka selesai urus kerjaan mereka pasti pulang." Jelas Selvi kepada Timothy

"kenapa Timothy harus beda dengan anak lain ya? Kalo Timot sama dengan yang lain pasti mommy and daddy nggak pergi ya onty?" tanya Timot sedih

          Mendengar pertanyaan itu Angel dan Selvi cuma bisa nunduk dan menghapus air mata yang mengalir. Mereka kehabisan kata untuk menjawab pertanyaan Timothy.

"Hey jagoan kecil. Kita tidak perlu sama dengan yang lain untuk bisa menjadi Hero. Ingat nggak sama film superhero yang kamu sering nonton bareng uncle? Semua nggak ada yang sama kan? Tapi semua punya kekuatan masing-masing." Jelas Rico kepada Timothy

I AM WHO I MEANT TO BE (Complete√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang