Hari yang kami tunggu-tunggu akhirnya tiba. Ini adalah hari dimana semua kepenatan dan stress benar-benar kami tinggalkan. Semua keseruan bahkan sudah di mulai sebelum kami sampai di Bali. Pada saat kami berkumpul bersama di rumah ku untuk bersiap berangkat bareng, itu sudah momen yang sangat Bahagia. Karena siapapun yang akan travelling pasti bisa merasakannya. Perasaan bercampur aduk. Merasa sangat senang, sangat exited dan tidak sabar ingin segera berangkat. Sudah kebayang dipikiran sampai disana mau bersantai dan mager di kamar hotel. Sudah kebayang juga mau nongki di café mana saja. Sudah kepikiran juga pengen kuliner ini dan itu. Sudah kebayang pengen belanja apa. Dan yang paling penting adalah sudah kebayang pemandangan super indaah di Bali. Pantainya, asrinya dan masih banyak lagi yang kita bisa daapatkan yang tidak kita temukan dalam keseharian tinggal di ibu kota. Benar-benar jauh dari kebisingan dan deadline job setiap hari.
Keseruan pun berlanjut di pesawat, kami bisa membayangkan bagaimana keselnya orang yang duduk di dekat kami. Dalam hati kami cuma bisa bilang "mohon maaf ya, soalnya kegirangan ini tidak bisa di tahan." Karena dipesawat kami tidak berhenti bercanda, bergosip, saling menggoda satu sama lain dan membahas seputar kegiatan kami selama 5 hari di Bali. Handphone yang sudah kami atur ke mode pesawat pun tidak berhenti untuk terus mengabadikan setiap momen kami berempat di dalam pesawat. Serasa tidak pernah habis gaya dan tingkah kalau sudah di depan kamera.
Tidak lama setelah itu, kembali awak pesawat memberikan instruksi untuk memasang Kembali sabuk pengaman dan membuka penutup jendela yang artinya pesawat akan segera mendarat. Benar-benar tidak berasa perjalanan ini. Padahal kami merasa tadi baru saja kami naik ke pes awat. Tapi ini sudah mau sampai. Berbeda banget saat aku trip sendiri untuk perjalanan dinas keluar kota untuk urusan pekerjaan. Rasanya dipesawat lama banget, belum lagi otak berasa sudah Full banget dengan semua job yang sudah menanti setelah turun dari pesawat. "Akhirnya aku bisa menikmati perjalananku naik pesawat." Kataku dalam hati.
Setelah turun dari pesawat kami bergegas mengaktifkan Kembali handphone kami supaya bisa menghubungi Bli (sebutan untuk mas/abang di Bali) dari jasa travel yang sudah kami pesan lewat aplikasi pada saat kami masih di Jakarta. Selama 5 hari di Bali, Bli inilah yang akan mengantarkan kami kemana saja yang kami mau. Pada saat di hubungi oleh Selvi, ternyata Bli sudah Standby dan menunggu kami di tempat penjemputan. Tanpa berlama-lama lagi kami pun segera bergegas ke tempat penjemputan. Sesampai di tempat penjemputan, Bli sudah berdiri sambil tersenyum menyambut kami dengan ikat kepala khas Balinya. Sembari Bli mengangkat dan Menyusun koper kami. Kami sudah duduk manis di dalam mobil dan siap untuk perjalanan ke hotel. Hotel yang kami pesan pun tidak jauh dari pantai Kuta. Tujuannya supaya jika ingin bermain di pantai kami dapat menjangkaunya hanya dengan berjalan kaki.
Selama perjalanan menuju hotel, si mbak terus kemi sibukkan untuk menyetel radio karena posisi duduk mbak di depan. Persis di sebelah Bli. Hampir setiap lagu yang di putar di radio kami nyanyikan bersama. Untung saja Bli yang menyupiri kami ini baik dan ikut bercanda bersama kami. Kami pun asik bernyanyi sepanjang perjalanan sambil sesekali menggoda mbak dengan Bli karena mereka duduk dengan manis dan begitu serasi. Mereka berdua pun hanya bisa tersipu malu tanpa ada perlawanan.
Sesampainya di hotel dan setelah mendapat kunci dari Receptionist kami pun bergegas ke kamar. Kami memesan 2 kamar. Dan sesuai kesepakatan, di hari pertama aku tidur dengan An gel. Sedangkan Selvi dengan Mbak, hari kedua akan berganti. Aku tidur dengan Selvi dan Angel dengan Mbak. Begitu seterusnya supaya tidak bosen. Kalau aku sudah fix tidak tidur dengan mbak karena sudah bertemu setiap harinya di Jakarta.
Setelah menaruh barang di kamar masing-masing. Tidak menunggu lama lagi, kami langsung bergegas mencari tempat makan pertama kami. Sasaran pertama kami adalah sate bawah pohon. Kami pun segera meminta Bli mengantarkan kami kesana. Namun di mobil sudah ready juga bikini yang kami persiapkan untuk main di pantai nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM WHO I MEANT TO BE (Complete√)
RomanceIni adalah kisah perjuangan tentang persahabatan, cinta dan keluarga. Hidup tidak seindah yang kita pikirkan. Hidup itu ada Up and Down nya. So, mari belajar mensyukuri setiap bagian dalam hidup kita. Karena tidak ada yang paling bertanggung jawab a...