"Apa yang terjadi sebenarnya, Harry?" tanya Draco lembut.
Harry memalingkan mukanya, menghindar dari tatapan Draco, menekan rasa sakit di dadanya.
"Aku melihatmu dengan Parkinson kemarin pagi di taman, berpegangan tangan," jawab Harry, berusaha terdengar datar, walau gagal.
Draco terkejut. Kemudian tanpa disangka-sangka, ia malah tertawa keras. Seorang Draco Malfoy yang selalu memasang tampang dingin dan datar bisa juga tertawa ternyata.
Harry mengernyit.
"Kenapa kau tertawa? Jadi benar kau ada hubungan dengan Parkinson? Jadi selama ini kau hanya mempermainkan aku saja?" teriak Harry, emosi.
"Merlin! Tenangkan dirimu, Love. Biarkan aku menjelaskan semua padamu," pinta Draco. Dia lalu meminta Harry duduk di tepi tempat tidurnya.
"Aku tak pernah ada hubungan apa pun dengan gadis Parkinson itu. Aku tak punya perasaan apa pun padanya. Tapi kau tahu kan dia selalu mengejarku? Nah, kemarin adalah salah satunya. Ketahuilah bahwa aku sangat marah saat dia dengan berani-beraninya memegang tanganku. Kalau saja dia bukan perempuan, mungkin sudah kutampar wajahnya," jelas Draco.
Harry memandangnya tak percaya.
"Jadi yang kemarin itu.."
"Hanya salah paham," lanjut Draco sambil meraih tangan Harry, membawanya dalam genggamannya.
Harry menundukkan kepalanya, berusaha menyembunyikan rona merah akibat malu. "Maaf," bisik Harry.
"Tak apa-apa, Love, aku suka kalau kau cemburu seperti ini," goda Draco. Diciumnya tangan Harry dengan lembut.
"Tapi aku akan meminta pertanggungjawabanmu sehingga aku harus menghabiskan akhir pekanku disini." Draco menatap mata Harry dengan sinar yang dengan segera membuat pipi Harry merona merah kembali.
Draco terus menatap emerald pujaannya itu, meraih leher Harry, membawanya mendekat dan tenggelam dalam ciumannya.
"I miss you so much," ucap Draco diantara ciumannya.
"Aku pun merindukanmu, Draco. Sangat," balas Harry, terbuai dalam ciuman Draco.
*WARNING 18+*
Belaian liar namun lembut dari lidah Draco di dalam mulutnya membuat Harry mengerang. Intensitas ciuman itu pun terus meningkat. Dan entah bagaimana caranya, tiba-tiba Harry sudah berbaring di tempat tidur Draco dengan Draco menindih tubuhnya.
Pemuda pirang itu kembali memagut bibir merah menawan kekasihnya itu. Ciuman panas penuh gairah yang disambut oleh Harry dengan tak kalah bergairahnya. Sementara bibirnya sibuk bermain dengan bibir Harry, kedua tangan Draco berusaha melepaskan semua penutup tubuh pemuda di bawahnya itu. Ciumannya pun turun ke leher jenjang Harry, meninggalkan Harry dengan bisik desahannya yang sangat menarik untuk didengar oleh Draco.
Bibir dengan lengkung sempurna milik Malfoy junior itu terus menginvasi setiap inchi bagian tubuh Harry, membuat bulu kuduk si empunya meremang oleh gairah.
"D-D-Draco," desah Harry saat Draco dengan brutalnya mencium satu titik sensitif di tubuhnya. Mata emeraldnya melebar saat Draco menggigit, mencium dan menjilat bagian tubuhnya tersebut.
Draco mendongak, memperlihatkan seringainya yang khas. Tangannya dengan lihai melepas semua pakaiannya. Kembali diciumnya Harry dengan penuh gairah dan cinta.
"Do you want me, Harry?" tanya Draco disela ciumannya.
"I want you, Draco. I want you inside me."
KAMU SEDANG MEMBACA
By My Side
FanfictionDibalik semua perseteruan yang mendarah daging, ada cerita tentang kita yang hanya kita yang tahu. Kita akan selalu bersama apapun peran kita di dunia ini kan?