Mafia 1

3.2K 359 83
                                    

Hai^^
Tiati typo~~

Dokk. Dokk. Dokk.

"BUKA PINTUNYA! BANG BYUNG CHAN BERENGSEK!"

Dokk. Dokk. Dokk.

"BUKA PINTUNYA SEKARANG ATAU AKU AKAN DOBRAK PINTU INI!"

Teriak sebuah suara dari luar rumah kecil berlantai 2 minimalis yang di penuhi dengan tanaman berbagai bunga di halamannya.

"Aku tahu kau ada di dalam sialan! Cepat keluar sekarang juga dan bayar hutangmu!"Teriak sebuah suara lain.

2 orang pria berjas hitam itu terus saja menggedor pintu rumah kecil tersebut. Sudah satu jam lamanya mereka berdiri di depan rumah dan menggedor-gedor pintu rumah dengan brutal.

Sedangkan seseorang yang berada di dalam rumah. Tengah bersembunyi di dalam kamar atas. Dari jendela ia bisa melihat jika 2 orang tadi masih saja menggedor pintu rumahnya.

"Bagaimana ini?? Aku khawatir mereka akan menemukan ku . Aishh... bisa bisa aku babak belur jika ketahuan bersembunyi disini. Aarghhh..."ujar bangchan frustasi.

"BAIKLAH JIKA ITU MAU MU. AKAN KU DOBRAK PINTU INI. SATU...DUA...TI--

"ada apa ini"sebuah suara menghentikan pergerakan orang itu.

"Huh... Kau siapa bocah"tanyanya

"Eoh? Aku bang yedam"jawab anak laki laki berseragam sekolah SOPA.

"Wah wah wah sungguh keberuntungan yang tidak terkira. Jeongwoo pegang i dia bawa kemari!"titah nya

"Baik Hyung"

Dengan sekali tarikan, yedam sudah berada di dekapan jeongwoo. Tentu saja yedam berontak namun apa daya tenaga nya tidaklah besar seperti orang yang di panggil jeongwoo ini.

"Ck. Bangchan sialan! Tidak bisa bayar hutang tapi bisa menyekolahkan adik nya di SOPA. Kalau tak bisa bayar jangan ngutang bego! Sekarang keluar kau! Atau adikmu ini akan menerima akibatnya"

"Ku hitung mundur dari tiga...dua...satu"

Gertakan tadi tidak mempengaruhi bangchan untuk segera keluar malah sebaliknya hingga 10 menit berlalu bangchan masih tetap bersembunyi.

"Cih. Jeongwoo pukuli dia"titah jihoon menatap jendela lantai dua yang menampilkan bangchan mondar-mandir di kamarnya.

"Baik jihoon-hyung "ujar jeongwoo mulai memukuli yedam dari perut lalu ke seluruh tubuh.

Jihoon tau bangchan melihat yedam yang tengah dipukuli jeongwoo. Namun dia hanya melihatnya tanpa ada niatan membantu sama sekali.

Padahal yedam sudah babak belur hingga membuat seragamnya bersimbah darah.

"Aish... Dasar berengsek! Kenapa pula anak itu jadi sasaran nya. Hah... Sial! Bagaimana ini?? Haruskah ku tolong? Kalau bukan janji ku pada eomma untuk menjaganya tidak akan mau aku menolongnya"gumam bangchan keluar dari kamar.

Dengan tergesa bangchan menuruni anak tangga lalu berdiri sebentar di depan pintu. Setelah nya membuka pintu bercat putih tersebut kasar hingga menimbulkan suara decitan yang keras.

"Hentikan!"teriak bangchan menghentikan jeongwoo yang masih menghajar yedam.

Saat bangchan datang, yedam sudah sangat kacau. Ia terkapar di lantai dengan wajah yang babak belur.

Sudut bibir sobek mengeluarkan banyak darah, mimisan, tulang hidung yang seperti nya patah, pelipis mengeluarkan darah, pipi lebam dan luka luka kecil lainnya yang nampak di penglihatan bangchan.

Mafia [Harudam]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang