Teror ke1😱

178 10 0
                                    

🍁Authour pov🍁

04:34kst
Jisung keluar dari rumah megah ayahnya kearah taman belakang rumahnya yg jarang dikunjungi orang selain maid yg memang bertugas membersihkan taman belakang. Kini ia berjalan kesana dengan santainya. Sesampainya ditaman tersebut jisung menghentikan langkahnya ketika sampai disebuah ayunan tua terbukti ayunan tersebut digelayuti oleh tumbuhan liar.
Jisung duduk diayunan tersebut.
Lalu tak sengaja matanya menangkap sebuah gadis dengan rambutnya tumbuh jarang-jarang hingga terlihat kulit kepalanya,memakai dress dengan kaki berbentuk x, kepalanya terlalu miring kekanan. Jisung bergidik melihat penampakan didepannya. Setahunya tidak ada yg mampir ketaman belakang hanya maid bertugas membersihkan taman belakang.
Kini disana memang tidak terlalu jauh dari tempatnya ada sesosok gadis aneh dengan wajah yg menyeramkan berada ditaman yg jelas-jelas dikelilingi pagar berduri. Bagaimana ia bisa masuk.
Gadis aneh itu melihat kearah jisung. Ia tak mampu bergerak bahkan berteriak pun ia tak bisa.
Wajah gadis itu sangat menyeramkan matanya sepenuhnya putih,pucat,dan mengeluarkan bau yg sangat busuk.
Jisung hendak pingsan namun seseorang menepuk pundaknya.
"Sedang apa disini?"
Suara berat itu kedengaran familiar. Dengan segera ia mengalikan tatapannya.
Didepannya jung jaehyun ayahnya tersenyum manis kepadanya namun ia tak mampu membalasnya. Pikirannya bleng begitu saja begitu melihat gadis aneh itu.
Jisung mengalihkan tatapannya kearah gadis aneh itu namun sudah tidak ada lagi yg ada hanya padang rumput.
Jaehyun yg mengerti gelagat anaknya segera mendekapnya. Ia tahu bahwa anaknya sudah tahu kalau ada hal misterius ditaman belakang.
"Appa"
Suaranya bergetar ketakutan. Jaehyun mendekapnya lalu mengajaknya masuk kedalam rumahnya. Taeyong menghampiri keduanya.
"Jisung kenapa?"
"Sudah tahu''
Taeyong mengerti apa yg dikatakan oleh suaminya itu.
"Aku akan membawanya kekamar"
"Ok"
Jisung mendekap ayahnya selama perjalanan kekamarnya.
"Tidur ok jangan dipikirin"
"Appa "
Jaehyun mengusap rambut jisung lembut.
"Appa tidur sini juga"
"Ok"
Jaehyun berbaring disebelah anaknya. Jisung menyembunyikan wajahnya didada bidang jaehyun. Suasana yg mulai menyeramkan. Jaehyun mendekap tubuh jangkung jisung dengan erat.
Cklek....
Taeyong masuk kamar anaknya dengan nampan ditangannya lalu menutup pintunya kembali.
"Jisung makan dulu"
Jisung memakan makanan yg dibawa oleh taeyong mama kesayangannya.
Selesai itu ia memeluk ayahnya kembali.
"Mama balikin nampannya dulu ya"
Jisung mengangguk namun jaehyun mencekal tangan taeyong.
"Wae?"
"Suruh maid saja!dia dibawah"
"Darimana kau tahu?"
"Aku tak sengaja melihatnya sedang duduk dikursi dapur tadi"
Taeyong duduk disebelah jaehyun.
"Aku akan mengembalikannya nanti setelah dia pergi"
Jaehyun menarik tangan taeyong untuk tidur disebelah jisung yg menatap orangtuanya bingung.
"Appa dia siapa?"
"Jisung udah lihat tadi?"
"Lihat apa? Gadis aneh itu udah, jisung takut"
"Jangan ketaman belakang lagi!"
"Iya appa"
"Sekarang tidur"
Jaehyun memeluk anak serta pinggang istrinya. Tak lama terdengar dengkuran halus dari bibir kecil jisung.
Taeyong dan jaehyun saling menukar pandang.
"Aku pikir kita harus pindah?"
"Tapi aku takut nanti dia ikut kita"
"Tapi kalau kita tetap disini jisung akan terus dihantui"
"Aku gak tahu lagi"
"Kita pindah minggu depan aku akan mengurus tugas-tugasku!"
"Ok"
"Sekarang tidur"
Taeyong mulai memejamkan matanya namun suara cakaran kuku panjang dari luar jendela.  kamar jisung membuat taeyong tidak memejamkan matanya. Ia  terus menatap kearah jendela . Ia berpikir kamar jisung berada dilantai 3 lagipula tidak ada pohon maupun bunga yg ada hanya padang rumput yg luas.
Karena perasaan yg semakin membuat bulu kuduknya berdiri maka taeyong menutup matanya serta memeluk jisung erat.

06:45kst
Taeyong mengerjabkan matanya memandangi sekitarnya. Lalu melirik jisung dan jaehyun yg masih tidur dengan berpelukan. Taeyong tersenyum lalu membuka gorden kamar anaknya. Tidak ada bekas cakaran dikaca jendela jadi suara itu.
Taeyong melihat kearah jam di dinding. Lalu membangunkan anak serta suaminya.
"Jisung, yeobo bangun!"
Jaehyun menggeliat lalu membuka matanya. Hal yg pertama dilihatnya adalah sinar matahari yg mulai masuk kedalam kamar anaknya. Ia beralih kearah taeyong yg tersenyum manis.
Cup...
"Pagi"
Jaehyun mencium  pipi taeyong lalu memeluknya untuk tidur kembali.
"Bangun udah pagi loh!"
"Ntar lagi"
"Nanti telat!"
"Biarin kantor punya aku kok siapa yg berani marah?!"
Taeyong mencubit pinggang jaehyun membuat jaehyun berdecak lantas melepaskan pelukannya.
"Kamu pemimpin loh masa telat gak bisa ngasih contoh yg baik untuk karyawannya!"
"Aku gak kerja hari ini capek lagian emang kamu berani dirumah sendirian?"
"Kan ada jisung"
"Jisung deman kayaknya trus kalau dia tiba-tiba nongol gimana?"
"Jangan nakut-nakuti!"
"Emang bener kan?"
"Lagian kan banyak tetangganya"
Jaehyun mengalihkan tatapannya kearah kamar mandi jisung. Entah apa yg membuatnya mengalihkan tatapannya. Taeyong menepuk pundak jaehyhun.
"Eh!!"
"Lihatin apa?"
"Gak kok"
"Yaudah aku masak dulu ya?"
"Ya"
Jaehyun menempelkan punggung tangannya kedahi sempit jisung.
Masih panas seperti tadi malam. Ia bangun tadi malam karena merasakan suhu panas yg menguar dari tubuh anaknya.
"Tidur lagi"
Ucapnya ketika melihat mata bulan sabit itu perlahan membuka.
"Appa eomma mana?"
"Didapur, kenapa?"
"Enggak"
Jaehyun mengusap rambut jisung lalu melihat kearah jendela besar. Menghembuskan nafas kasar. Ia merutuki kenapa terlahir sebagai seorang indigo.
Bahkan dipagi ini ia melihat gadis itu menempel bak cicak diluar jendela kamar jisung.
"Appa lihat apa?"
"Gak"
Jisung melihat kearah jendela kamarnya. Tidak ada apa-apa kenapa ayahnya seperti melihat sesuatu?. Jisung mengalihkan tatapannya kearah wajah tampan ayahnya.
"Aku mau kedapur appa"
"Ayo appa bantu"
"Aku bisa sendiri"
"Gak nanti jatuh"
"Jisung gak lumpuh appa"
Jaehyun menghela nafasnya lalu membiarkan jisung berdiri sendiri. Namun saat jisung berdiri ia memegang kepalanya lalu hilang kendali untung jaehyun cepat meraih tubuh jisung yg limbung.
"Kan udah appa bilang!"
Jisung tidak menolak kala jaehyun membantu ia berdiri dan memapahnya keluar dari kamarnya.
______________☆☆☆☆______________

Jisung duduk dikursi meja makan dengan jaehyun yg sibuk berkutat dengan komputernya.
"Appa gak kerja?"
"Enggak, appa mau nemanin anak appa"
"Masa? nanti appa mau nemanin eomma"
"Gak lah"
Jaehyun mengusak rambut anaknya gemas. Jisung memang pintar dalam menebak apalagi ayahnya.
"Tahu aja"
"Apa yg gak jisung tahu dari appa"
Ucapnya bangga. Taeyong datang membawa mangkuk bubur untuk jisung dibelakangnya terdapat tiga orang maid yg membawa nampan berisi makanan.
"Makan dulu"
Jaehyun menutup komputernya lalu menyingkirkannya.
"Ayo kita sarapan dulu"
Taeyong duduk disebelah jaehyun dengan jisung yg didepannya. setelah maid tersebut pergi sarapan bersama yg lain ditempat yg lain juga.
"Masakan eomma enak"
"Enak dong istrinya appa"
"Ngaruhnya dimana?"
"Ada dong"
Taeyong dan jisung tertawa lalu memakan makanannya kembali.

T
B
C

Maaf ya kalau jelek
Maklum baru amatir banget pun
Hehehehe
Jangan lupa vote and koment ya
Tunggui trus ya
Makasih....
Bye bye👋👋

TEROR✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang