Teror4😨

53 7 0
                                    

Authour pov

Flashback on
Jisung berjalan kearah gudang belakang. Meletak kan buku bekasnya lantas ingin kembali kedalam kamarnya.
"Aduh"
Jisung melihat kearah taman belakang yg kebetulan dekat dengan taman belakang rumah megah ayahnya. Bahkan ia baru tahu jika rumahnya punya taman belakang yg sangat cantik.
Dengan tergopoh-gopoh ia berlari ketaman belakang. Bersembunyi dibalik pohon( tahukan)
Jisung tak tahu jika pohon yg habis ia kencingin adalah rumah bagi perempuan misterius yg melihatnya sembari tersenyum menyeramkan.
Sejak saat itu jisung mulai diteror .

Flasback off
09:00kst
Jisung turun dari mobil ayahnya berjalan kearah rumah neneknya .
"Appa kok sepi?"
"Ketuk dulu pintunya"
Tok....tok.....tok
Cklek.....
Pintu utama rumah megah terbuka. Perempuan paruh bayah menatap remaja didepannya.
"Jisung anak nenek datang"
Hyena nenek jisung memeluk cucu kesayanganya. Karena mendengar suara ribut dari depan maka minho sang kakek keluar.
''Ada apa ini?"
"Ini cucumu datang loh"
"Jisung cucu kakek"
"Udah udah ayo masuk"
Minho merangkul jisung masuk kedalam rumahnya. Tanpa mereka sadari perempuan misterius itu memandangi mereka lalu menghilang.
Jaehyun memang daritadi melihatnya namun ia tak memperdulikannya.
"Ayo masuk"
"Ok"
Taeyong menarik tangan jaehyun memasuki rumah mertuanya.
"Kenapa kau melamun?"
"Aku gak pa pa"
Taeyong duduk diruang tamu.
Bersama mertuanya.
"Kok nggak bilang kalau mau kesini?"
Jisung tersenyum menanggapi ucapan neneknya.
"Iya sekalian berlibur"
"Oh"
Minho memainkan ponselnya.
Namun ucapan jaehyun membuatnya mengalihkan pandanganya.
"Jisung diteror"
"Apa?!"
Jaehyun melihat kearah anaknya yg dibawa oleh neneknya kekamar..
"Kami kekamar dulu"
"Nee"
Setelah melihat jisung dan hyena kekamar. Jaehyun melanjutkan ucapannya.
"Jisung diteror oleh perempuan misterius yg berada ditaman belakang!"
"Bagaimana bisa diteror?!"
"Dia tidak sengaja mengotori tempatnya"
"Oh"
"Jadi apa yg akan harus kami lakukan appa?"
"Sepertinya kita harus minta maaf padanya!"
"Caranya?!"
"Memanggilnya lantas meminta maaf padanya"
"Tapi appa kami sudah mencoba meminta maaf dengan batin namun ia mengatakan jika ia tidak akan memaafkan hingga jisung-"
Taeyong menggantungkan kalimatnya. Teringat beberapa hari lalu saat ia dan suami meminta maaf.
"Jisung apa? Lanjutkan ucapanmu taeyong!"
"Jisung meninggal"
"Jisung sudah meminta maaf padanya appa namun ia memang menginginkan jisung!"
Sambung jaehyun sembari memijat pelipisnya.
"Tidak ada cara lain?"
"Kami tidak tahu lagi appa selain melindunginya bahkan kami sempat takut nanti ia akan diteror oleh perempuan disekolah"
"Aku juga bingung jaehyun"
"Aku gak mau kehilangan jisung appa"
Minho memegang tangan jaehyun menyakinkan bahwa semua baik-baik saja.
"Aku takut appa"
Lirihnya. Minho tahu kecemasan yg menghantui anaknya apalagi ini menyangkut pautkan nyawa anaknya.
"Kita akan mencari cara lain jika ia tidak bisa memakai cara halus kita memakai cara kasar!"
"Baiklah"
"Sekarang kalian istirahat dikamar!"
"Baik appa kami permisi"
"Ya"
Jaehyun berjalan bersama taeyong kekamar yg jisung dan hyena kesana.
Cklek.....
Jisung melihat kearah pintu kamar. Taeyong masuk kedalam bersama jaehyun.
"Eomma appa"
"Ya"
"Ah..kalian kesini eomma keluar dulu kalau gitu ya?"
"Iya eomma"
Hyena keluar dari kamar setelah mencium kening jisung.
Jaehyun menghampiri anaknya lalu mendekapnya.
"Tidur!"
"Iya appa"
Taeyong ikut berbaring disebalah jisung disamping kiri.
Lalu mulai memejamkan mata mulai menyelami mimpi.
_______________🍁🍁🍁_____________

08:34kst
Jisung terbangun dari tidurnya kala sinar matahari menyinari matanya.
"Hoam..."
Lalu melihat kesamping kanan dan kiri. Eomma dan appanya masih tertidur sembari memeluknya erat. Ia tersenyum beruntung ia punya mama dan papa yg perhatian padanya. Lalu ia melepaskan pelukan appanya. Berjalan kearah kamar mandi didalam kamarnya.

Jisung melihat ada yg aneh dikamar mandinya. Karena tak ingin berpikir yg aneh-aneh maka jisung langsung menggosok giginya.
Krak.....
Jisung menolehkan kepalanya kearah asal suara.
"Argh..."
Jisung terlonjak saat mendengar suara seperti orang kesakitan.
"Siapa itu?"
Tanyanya ketika melihat sesosok perempuan dengan pakaian kunonya berdiri membelakanginya.
Jisung berkumur-kumur lantas meletak kan kembali sikat giginya. Berjalan menghampiri yeoja aneh tersebut.
Glugh....
Jisung menelan salivanya payah saat yeoja misterius itu membalik kan badanya. Sesosok yg sama ketika menerornya.
Jisung tak dapat berteriak bahkan untuk lari saja sangat susah. Kakinya seperti jelly. Yg ia lakukan hanya memandang wajah mengerikan yeoja misterius itu.
"Hihihihihi"
Tertawanya menggelegar yeoja misterius itu mendekat kearahnya. Kini yeoja misterius itu sudah didepannya.
Brak....
Yeoja misterius itu menghilang bersama jaehyun yg datang bersama taeyong menghampiri jisung yg masih terbengong ditempatnya.
Puk....
Jaehyun menepuk pundak jisung lantas jisung langsung ambruk. Untung saja ia sudah siap siaga.
Jaehyun membawa jisung keranjang, taeyong memeriksa jisung ia yakin kalau jisung pasti demam. Jaehyun mengambil kompresan yg disiapkan taeyong lalu meletakkanya didahi jisung.
''Dia gak pa pa kan oppa?"
"Dia hanya schok"
Jaehyun memeluk taeyong.
"Aku takut"
"Aku akan berusaha agar dia tetap baik-baik saja"
Jaehyun melepaskan pelukannya pada taeyong lalu berjalan kearah kamar mandi.
Cklek...kriet...
Jaehyun membukanya dengan hati-hati. Lalu menutup pintunya kembali.
Kosong. Tidak ada siapa-siapa didalam kamar mandi.
Jaehyun menggela nafas panjang
Lalu berjalan keluar namun matanya menangkap yeoja misterius itu menempel dikaca jendela kamar mandi seperti cicak.
Glugh....
Wajahnya lebih mengerikan daripada yg dulu. Dengan mata melotot dan mulut yg lebar menganga menempel dikaca. Darah hitam berbau busuk menebar membuat jaehyun menutup hidungnya menggunakan masker.

Tik....tik...tik
Jaehyun melihat kearah asal suara seperti suara air jatuh kelantai.
"Oh no"
Jaehyun memundurkan langkahnya saat darah menggenang dibawah kakinya. Darah hitam pekat tersebut terus menggenang. Jaehyun melihat kearah yeoja misterius itu lalu menelisik darimana darah itu berasal.
Ternyata darah itu berasal dari kaki sang yeoja misterius itu.
'Sepertinya ia punya masa lalu yg membuatnya menjadi hantu yg menyeramkan'
Batinya. Lalu jaehyun berjalan keluar darikamar mandi.
Cklek...
Taeyong melihat kearah jaehyun yg berjalan kearahnya sembari melepas maskernya.
"Kita pindah 2hari lagi!"
"Baiklah"
"Sekarang tidur ok"
"Ok"
Jaehyun merangkul taeyong lalu tidur disebelah jisung yg masih tertidur.
Taeyong mengamati wajah jisung.
"Tampan"
Celetuknya. Jaehyun yg mendengar itu langsung menatap kearah taeyong dan jisung bergantian.
"Tampanan aku!"
"Jisung lebih tampan ada imutnya lagian"
"Imut tan aku"
Jaehyun beraegyo membuat taeyong mencubit gemas pipinya.
"Masih aja gak mau kalah! Sama anak juga"
"Masak sana!"
"Oh iya belum ada yg sarapan ya"
"Nee"
Taeyong beranjak lalu keluar tak lupa ia menutup kembali pintu kamar anaknya.
Setelah taeyong keluar jaehun menatap jisung yg masih tertidur.
Mengambil kompresan lalu membasahinya dengan air hangat lalu menempelkannya kembali.
Cup...
"Appa akan melindungimu bagaimana pun caranya!"



T
B
C

Akhirnya siap juga ditengah-tengan kepadatan jadwal ku
Jangan bosan buat baca ya
Jangan lupa vote and koment
Kalau jelek maaf
Bye bye😀😀😀

TEROR✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang