Teror ke3😱

60 9 0
                                    

😱authour pov😱
04:56kst
Kini mereka sekeluarga sedang dalam perjalanan menuju desa tempat kakek dan neneknya yg tinggal didesa.
Jisung duduk dibelakang dan jaehyun dan taeyong didepan.jisung mengambil ponselnya diransel.mereka sekeluarga memustukan untuk pergi kedesa setelah jisung tidur siang.
Taeyong melihat jisung dibelakang.
"Jisung lapar?"
"Kan udah makan ma"
"Mana tau mau ngemil?"
"Mau"
Taeyong memberikan biskuit kepadanya.
"Makasih eomma"
"Sama-sama"
Jisung memakan biskuit sembari memainkan game diponsel.
"Jangan terlalu lama main ponselnya!"
"Iya appa"
Jisung mematikan ponselnya lalu melihat pemandangan dari jendela mobil.
"Eomma appa"
Panggilnya ketika dia mulai menangkap keanehan.
Jaehyun dan taeyong melihat kearah jisung. Menepikan mobilnya sebentar. Jaehyun mengalihkan tatapannya.
"Ada apa jisung"
Jisung mengucek matanya berharap bahwa matanya yg bermasalah namun tetap saja pemandangan didepannya tidak dapat dielak kan .
Jaehyun keluar dari mobil lalu membuka pintu penumpang. Duduk disebelah jisung yg menutup kedua matanya dengan tangannya. Taeyong juga melakukan apa yg dilakukan oleh jaehyun.
"Kenapa jisung?"
"Jangan! Jisung takut!! Pergi!!"
"Jisung ini appa!"
"Appa"
"Ini appa"
Jisung memeluk jaehyun erat. Taeyong melihat kearah luar jendelannya. Terdapat bekas cakaran dan darah yg masih mengalir diluar kaca jendela mobilnya.
Taeyong mengucek matanya lalu melihatnya lagi masih ada. Ia mulai ketakutan . Jaehyun yg melihat itu memeluk taeyong juga. Lalu melihat pemandangan duluar jendela mobilnya.
"Oh tuhan!"
Pekiknya ketika ia tahu bahwa perempuan misterius itu mengikutinya bahkan ia menempel diluar kaca jendela mobilnya sembari menjilati kaca jendela. Taeyong melepaskan pelukannya pada jaehyun beralih pada jisung yg masih memeluk jaehyun erat.
"Aku hubungi tonny buat menyetir!"
"Ok"
Taeyong mengusap rambut jisung. Jaehyun mendeal nomor tonny. Dan tak lama tonny datang menggunakan taksi.
Setelah membayar tonny langsung naik dikursi kemudi. Ia sudah menebak bahwa Tuan besarnya memanggilnya kemari untuk menyetir.
Tak lama mobil sedan berwarna merah merayap pergi meninggalkan kota seoul.
Jaehyun memandangi pemandangan sore dari kaca jendela mobil.
Lalu beralih kewajah jisung.
Mengusap rambutnya lembut. Jisung melihat kearah ayahnya lalu tersenyum.
"Kenapa?"
"Gak pa pa"
Jaehyun melihat kearah luar jandela kembali. Gadis itu masih ditempat yg sama.
Jaehyun menghela nafasnya panjang lalu melihat kearah taeyong yg bermain ponsel disebelahnya . merara diperhatikan taeyong melihat kearah jaehyun laku tersenyum.
"Wae?"
"Ani"
Taeyong kembali mengalihkan pandangnya kearah ponselnya kembali.
"Appa jisung ngantuk"
Jaehyun melihat kearah jisung lalu menyuruhnya tidur dibahunya. Jisung menurut, Sembari menunggu sampai didesa lebih baik ia tidur .
"Appa jam berapa?"
"Kenapa nanya jam?"
"Mau tahu aja"
"Jam 07:00"
"Masih lama"
"Masih dong"
Jisung memejamkan matanya. Berusaha menyelami mimpinya. Tak lama terdengar dengkuran halus dari bibir mungil itu.
Taeyong mematikan layar ponselnya. Ia menatap kearah jaehyun lalu menyadarkan kepalanya kebahu bidang jaehyun.
"Kenapa?"
"Aku takut dia ngambil jisung dari kita"
Jaehyun membelai surai sebahu tersebut.
"Dia gak akan bisa mengambil jisung dari kita!"
Jaehyun memandang kearah jendela,taeyong mengikuti arah pandangan jaehyun. Lalu menutup mulutnya saat ia melihat gadis misterius itu menempel diluar kaca mobil.
"Dia dari tadi disitu?"
Lirihnya. Jaehyun mengangguk tanpa mengalihkan tatapannya.
"Untuk apa dia mengikuti kita?"
"Aku gak tahu"
Jaehyun mengalihkan tatapannya kearah taeyong yg masih menutup mulutnya.
"Mau muntah"
Jaehyun melihat tonny yg menyetir lalu...
Brak.....
Mobilnya tak sengaja menabrsk seseorang.
"Ada apa tonny?"
"Kita menabrak seseorang tuan"
Jaehyun melihat kearah jendela sudah tidak ada gadis mistirius itu. Kemungkinan ia menabrakan diri kemobil jaehyun.
Tonny hendak keluar namun suara Jaehyun menginstrupsinya.
"Jangan keluar ton biarkan saja"
"Tapi tuan"
"Jalankan kembali mobilnya!"
"Baik tuan"
Mobil kembali dijalankan melewati perempuan misterius itu.
"Appa dia melihatku"
"Jangan dilihat tutup matamu!!"
Jisung menutup matanya takut.
Jaehyun memeluk taeyong dan jisung. Hingga terdengar suara dengkuran halus dari bibir jisung.
"Jaljayeo jisung"
Taeyong tersenyum lalu memeluk suaminya lebih erat.



T
B
c

Maaf kalau jelek
Jangan lupa vote and koment
Bye bye😀😀

TEROR✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang